Rabu, 24 Februari 2010

INKARNASI


Istilah inkarnasi hanya dapat kita temukan didalam Kekristenan dan tidak pernah ada pada agama lain diluar Kristen. Inkarnasi berbeda dengan Reinkarnasi. Mengapa Inkarnasi menjadi begitu penting untuk dikumandangkan oleh setiap gereja dan begitu perlu didengar oleh setiap orang percaya? Didalam Alkitab kita mengetahui bahwa Inkarnasi hanya terjadi satu kali, yaitu: Allah menjadi manusia didalam daging. Itulah yang disebut dengan Inkarnasi. Ini merupakan paradoks terbesar, satu hal paling ajaib yang tidak dapat diterima oleh banyak kalangan diluar Kristen. Inilah rahasi ibadah yang paling mendalam. Dalam I Timotius 3:16 Alkitab berkata: “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Kata Inkarnasi sendiri berasal dari kata si yang artinya suatu proses, dan karnal, yang artinya tubuh. Jadi Inkarnasi berarti Allah masuk kedalam tubuh manusia didalam suatu proses untuk menyatakan bahwa Dia ada. Inkarnasi bararti Allah masuk kedalam tubuh manusia didalam suatu proses untuk menyatakan bahwa Dia berada. Inkarnasi berarti Allah masuk kedalam tubuh manusia didalam suatu proses untuk menyatakan bahwa Dia beserta dengan manusi. Oleh sebab itu Alkitab berkata dalam Yohanes 1:14: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Allah tidak lagi seperti yang dikatakan oleh agama-agama sebelumnya, Allah tidak lagi seperti yang dikenal dalam filsafat, yaitu: allah adalah suatu idea yang tertinggi, suatu oknum yang tidak jelas, suatu bayangan yang tidak tahu ada dimana. Tetapi didalam Kekristenan Allah adalah Allah yang rela datang, rela turun, rela bersama, dan rela menyertai manusia, Allah yang mau peduli. Inilah Allah yang sejati. Inilah Allah yang kita percaya didalam diri Kristus. Ini menunjukkan cinta kasih Allah kepada manusia. Cinta didalam kenyataan, cinta didalam fakta. Siapa yang bisa mengerti Inkarnasi didalam Kekristenan. Kita harus mengerti cinta-Nya atas kita, barulah kita mengerti peristiwa Inkarnasi. Semangat Inkarnasi adalah, semangat yang memberikan dan menjadi pengharapan bagi mereka yang berada didalam dosa. Semangat Inkarnasi adalah, semangat yang mengubah nasib manusia yang sudah terputus hubungan dengan Tuhan Allah. Semangat Inkarnasi adalah, semangat dimana surga dan bumi tidak lagi berjarak, karena sudah bertemu didalam titik Inkarnasi tersebut.

Semangat Inkarnasi pertama adalah, suatu semangat dimana Allah rela turun dan terjadi pendekatan secara inisiatif. Apakah artinya? Yaitu kita tidak menunggu orang lain berbuat baik kepada kita, baru kita tergerak untuk berbuat baik, lalu secara pasif berbuat baik kepada orang lain. tetapi semangat Inkarnasi adalah, semangat rela secara inisiatif turun. Berapa banyak kita merasa bahwa kita sudah tidak perlu untuk menjangkau orang-orang dibawah kita, dan bahkan orang-orang yang status sosialnya jauh lebih rendah. Lalu di gereja kita bernyanyi: “Ku mau cinta Yesus selamanya”. dalam hal ini gereja Kristus, gereja Tuhan, perlu kembali bertobat dan mengambil kembali semangat Inkarnasi itu menjadi bagian dari gereja. Mengapa Tuhan tidak dimuliakan, mengapa Injil sulit untuk dikabarkan? Jawabnya hanya satu: karena tidak ada kerelaan orang percaya untuk turun. Turun dari tahta, turun dari kehormatan, turun dari kebiasaan yang enak-enak, lalu kita mulai melayani satu dengan yang lain. Tuhan Yesus, Allah yang kita sembah, rela turun kedunia untuk Inkarnasi.

Semangat Inkarnasi yang kedua adalah, semangat yang rela menyangkal diri, bukan memelihara, atau mementingkan atau mengkonsentrasikan pada keuntungan sendiri. Rela menyangkal diri adalah Inkarnasi. Alkitab mengatakan, bahwa Yesus yang adalah Raja, mengambil keputusan untuk meninggalkan surga, meninggalkan tempat yang paling mulia dan paling terhormat, lalu datang kedunia. Semuanya ini menunjukkan kepada penyangkalan diri yang begitu hebat. Musuh yang terbesar dari setiap manusia, bukanlah berasal dari luar dirinya. Tetapi musuh terbesar dari setiap manusia ada didalam diri manusia itu sendiri. Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Sebab apa? Sebab kita terlalu mudah untuk mengampuni diri, kita terlalu mudah untuk memanjakan diri, kita terlalu mudah untuk membiarkan diri seenak mungkin melawan segala sesuatu yang ditetapkan oleh Tuhan. itulah sebabnya penyangkalan diri dimulai dari Yesus yang turun dari surga, meninggalkan tempat kemuliaan dan kehormatan, datang menjadi teladan bagi kita.

Semangat Inkarnasi yang ketiga adalah, semangat yang rela menanggung segala beban orang lain. setelah kita mendengar hal ini, saya percaya setiap kita mulai berpikir, bagaimana mungkin saya dapat mencapai hal ini? Untuk menanggung beban kita sendiri pun, kita tidak bisa!! Oleh sebab itu kita perlu belajar, jika ada sesuatu kebutuhan orang lain, pikirkanlah mereka terlebih dahulu. Tanamkanlah didalam pikiran kita, bahwa orang lain adalah orang yang perlu kita perhatikan, dan bukan diri sendiri yang perlu diperhatikan. Oleh sebab itu Tuhan Yesus telah menjadi teladan bagi kita . alkitab berkata didalam Yohanes 1:29 “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” Yesus yang kita sembah, Dia tidak hanya menanggung beban saudara dan saya, tetapi Alkitab mengatakan bahwa Dia menanggung dosa seluruh umat manusia. Yesus berinkarnasi ke dalam dunia menjadi contoh dan teladan bagi kita. Yesus menanggung segala beban, segala kesulitan, segala penderitaan yang tidak ada sangkut pautnya dengan Dia karena Dia tidak berdosa. Jikalau upah dosa ialah maut, Yesus yang tidak berdosa mengapa harus menerima kematian? Jikalau manusia menderita karena dosa, mengapa Yesus yang suci menderita lebih banyak dari kita? Mari ini menjadi perenungan kita bersama, yaitu, semangat rela menanggung segala beban orang lain, walaupun itu tidak menguntungkan bagi kita.

Semangat Inkarnasi yang keempat adalah, semangat yang rela mengorbankan diri, demi memperdamaikan manusia dengan Tuhan Allah. Mengapa Yesus harus berdaging dan berdarah? Supaya Dia bisa mati. Mengapa Yesus harus mati? Supaya Dia menjadi wakil manusia. Mengapa Dia harus menjadi wakil manusia? Supaya ada yang menjadi perantara untuk memperdamaikan antara manusia dengan Allah. Mengapa Yesus harus datang? Dia datang supaya kita boleh pergi. Mengapa Yesus turun? Ia turun supaya kita boleh naik. Mengapa Yesus hidup didunia? Ia hidup didunia supaya ada hidup yang menjadi contoh bagi kita masing-masing. Semuanya ini merupakan semangat Inkarnasi. Tuhan datang kedalam dunia, Allah menjadi manusia, Allah menyatakan diri didalam daging untuk menjadi teladan bagi saudara dan saya. Selamat menjadi hidup dengan mengambil semangat Inkarnasi menjadi bagian kita. Amin..


Tuhan Yesus memberkati..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer