Rabu, 24 Februari 2010

KEKRISTENAN MENJAUHI KEJAHATAN

Dunia ini semakin hari semakin tidak menentu, kejahatan merajalela dimana-mana. Lihat saja berita ditelevisi, banyak sekali mengekspos tindakan kriminal di Indonesia dan dunia. Bahkan pelaku kejahatan meniru apa yang di lihatnya di televisi. Secara otomatis media elektronik menyebabkan semakin merebaknya kriminalitas di dunia. Ditambah lagi Internet merupakan gudang Informasi dimana tersedia berjuta-juta Informasi dari yang pendidikan sampai cara membuat bom dan membunuh. Itu semua dapat dilakukan hanya dengan mengklik dikomputer. Simpel dan praktis. Pelaku kriminal sudah tidak peduli lagi dengan norma-norma agama, seakan-akan nyawa orang seperti daging potong yang dijual dipasar. Sangat menyedihkan.

Tindakan terorisme dunia lebih mengkhawatirkan lagi, itu dilakukan oleh suatu organisasi agama atau yang lainnya untuk merenggut nyawa ratusan orang. Didalam tindakannya melakukan terror tidak ada rasa bersalah bagi pelaku, sebab sipelaku merasa melakukan kehendak tuhannya. Agama dijadikan alasan untuk mengambil nyawa orang lain dengan paksa. Ironis memang. Agama yang seharusnya mengajarkan manusia berbuat kebaikan, ini justru menjerumuskan manusia kedalam jurang yang dalam. Kekerasan atas nama agama pun kerap terjadi di dunia, oleh suatu ormas garis keras suatu agama atau pemerintah suatu negara. Tentu saja yang menjadi korbannya adalah orang-orang Kristen. Mereka yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dibantai, disiksa, dan dibunuh dengan cara yang sadis. Kekristenan dilarang berkembang sehingga banyak gereja-gereja dibakar dan dihancurkan. Tuhan Yesus sendiri telah berkata sebelum semuanya itu terjadi didalam Kitab Lukas 21:12 “Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku”. Jadi karena nama Yesuslah orang-orang Kristen dianiaya. Iblis tidak mau manusia mengenal Kristus. Sebab ia tahu bila itu terjadi maka banyak sekali orang yang akan masuk ke surga. Iblis tidak mau sendirian didalam neraka, maka ia dan anak buahnya menghasut manusia berbuat kejahatan dan dosa, agar manusia lupa terhadap Tuhannya dan mendapat siksaan yang kekal dineraka.

Penganiayaan yang diterima oleh orang-orang Kristen, telah terjadi semenjak zaman Rasul-rasul. Sebagai contoh Rasul Petrus dibunuh dengan disalib terbalik, Rasul Yohanes dibuang di Pulau Patmos, Stefanus mati dibunuh, Yakobus saudara Yohanes dibunuh dengan pedang, dan masih banyak lagi korban martir (orang yang dibunuh karena mempertahankan keimanannya kepada Kristus) lainnya. Sampai sekarang pun korban-korban martir itu masih terus ada. Terutama dari negara dimana kekristenan sangat minim. Namun diluar dari itu semua, Yesus melarang anak-anak-Nya untuk membalaskan perlakuan yang kejam dengan kekejaman pula. Dia ingin setiap anak-anak-Nya mengikuti teladan-nya untuk saling mengasihi walaupun itu dengan musuh sekalipun. Terlihat dengan kasih Yesus tersebut kekristenan terus berkembang sekalipun melewati siksaan dan aniaya. Pada saat ini banyak dinegara yang menganiaya orang-orang Kristen, tuaian jiwa-jiwa terjadi disana. Dibalik siksaan dan penganiayaan yang diterima Anak-anak Tuhan, banyak jiwa-jiwa dapat mengenal Yesus dan mengganti keimanannya kepada Kristus. Puji Tuhan..

Yesus mengajarkan kita sebagai Anak-anak Tuhan untuk tidak berperang terhadap sesama manusia, apapun alasannya. Ada banyak peperangan yang terjadi didunia ini. Dari perang dunia sampai perang saudara. Bila orang Kristen masih melakukan hal itu, maka yang didapat hanyalah kekalahan dan kebinasaan. Seperti yang terjadi pada Perang Salib, Perang saudara di Ambon, dan lain-lain. Jangan menyangkutpautkan peperangan pribadi atau negara dengan nama Tuhan. Karena Tuhan tidak pernah mengijinkan hal itu terjadi. Justru sikap saling mengasihi satu sama lain itulah yang paling diingini Tuhan. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap (1Korintus 13:4-8).

Setiap perbuatan kita sebaiknya mencerminkan Kristus. Karena bila Yesus tinggal didalam kita dan kita didalam Yesus, maka semua tindakan kita pasti berdasarkan Kasih Kristus. Jika manusia yang ada didunia ini melakukan itu, damai sejaterah hinggap dihati kita masing-masing.

Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer