Sabtu, 18 September 2010

PEWAHYUAN DI SURGA Oleh 7 Orang Muda Kolumbia Kesaksian Pertama : Esau

PEWAHYUAN DI SURGA

Oleh 7 Orang Muda Kolumbia

Bersama, ke tujuh orang muda kolumbia ini dibawa oleh Yesus Kristus dan diperlihatkan keadaan Surga dan Neraka. Melihat cerita mereka kemuliaan dari Surga dan kengerian dari Neraka.


Kesaksian Pertama : Esau

2Korintus 12:2, Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau—entah didalam tubuh, aku tidak tahu, entah diluar tubuh, aku tidak tahu, Tuhan yang mengetahuinya—orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.

Kami sedang berada di kamar ketika kami mengalaman pertama. Ruangan dipenuhi cahaya kemulian Tuhan. Sinar itu sangat terang untuk menerangi selutuh ruangan. Ruangan penuh dengan kemuliaanNya, suasananya begitu indah sebelum Dia muncul. Yesus berkata kepada kami, “Anak-anakKu, sekarang Aku akan menunjukkan KerajaanKu, kita akan pergi ke Surga”. Kami saling berpegangan tangan dan kemudian kami diangkat. Aku melihat kebawah dan memperhatikan bahwa kami sedang keluar dari tubuh kami. Ketika kami pergi, kami sedang memakai jubah putih dan kami terus terbang ke atas dengan kecepatan yang tinggi. Kami sampai di depan sepasang pintu gerbang untuk masuk ke Kerajaan Surga. Kami semua terheran-heran dengan apa yang terjadi dengan kami semua. Syukur, Yesus, Putra Tuhan ada disana berada dengan kami, di depan ada dua malaikat yang masing-masing memiliki empat sayap. Kedua malaikat ini kemudian berbicara kepada kami, tapi kami tidak mengerti apa yang mereka katakan. Bahasanya sangat jauh berbeda dengan bahasa manusia. Kedua malaikat ini mempersilahkan kami dan mereka membuka kedua pintu yang sangat besar itu. Kami melihat suatu tempat yang sangat indah, dengan banyak hal yang belum pernah kami lihat. Ketika kami masuk, ada suatu damai yang mengisi hati kami. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan akan memberi kita damai yang melampaui akal manusia (Filipi 4:7).

Hal pertama yang aku lihat adalah seekor rusa, dan aku bertanya kepada salah seorang temanku, “Sandra, apakah kau lihat apa yang aku lihat?”, dia tidak lagi menangis ataupun berteriak seperti ketika kami sedang di perlihatkan Neraka. Dia tersenyum dan berkata, “Ya Esau, aku sedang melihat seekor rusa!”. Kemudian aku tahu bahwa semuanya adalah nyata, kami benar-benar sedang berada dalam Kerajaan Surga. Semua hal-hal yang mengerikan yang kami lihat ketika kami berada di Neraka semua terlupakan. Dan kami menikmati kemuliaan Tuhan. Kami mendekat kepada rusa tersebut, di balik rusa tersebut ada sebuah pohon yang besar dan tinggi. Itu adalah tengah-tengah dari Firdaus. Alkitab mengatakan dalam Wahyu 2:7, Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat: barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Tuhan.

Pohon adalah simbol dari Yesus, karena Kristus adalah hidup selamanya. Di balik pohon tersebut, ada sebuah sungai yang airnya bagaikan kristal. Begitu jernih dan indah, sepertinya kami tidak pernah melihatnya di bumi. Kami sangat ingin untuk tinggal disana. Beberapa kali kami meminta, “Tuhan kami mohon! Jangan bawa kami keluar dari tempat ini! Kami ingin berada disini untuk selamanya! Kami tidak ingin kembali ke bumi!” kemudian Tuhan menjawab kami, “Adalah perlu untuk bersaksi dari semua hal yang Aku siapkan bagi semua yang mengasihiKu, karena Aku akan datang sebentar lagi, dan imbalannya adalah tinggal bersama denganKu”.

Ketika kami melihat sungai , kami buru-buru pergi kesana dan ingin melihat air sungai tersebut. Kami ingat bahwa ada tertulis dalam Yohanes 7:38, barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh kitab suci: dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Air dari sungai ini seperti mempunyai kehidupan didalamnya, jadi, kami membenamkan diri kami kedalamnya. Didalam air dan diluar air kami dapat bernafas dengan normal. Sungai itu sangat dalam dan disana terdapat banyak macam-macam ikan yang berwarna-warni. Cahaya didalam dan luar air sama-sama normal, dalam Surga cahaya tidak datang dari sumber cahaya tertentu, semua tersinari dengan cerah. Alkitab menuliskan dalam Wahyu 21:23-24, bahwa, dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Tuhan meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya. Kami meninggalkan sungai itu dan berlari ke semua tempat kami bisa temukan, kami ingin untuk menyentuh dan mengalami semuanya. Kami ingin untuk membawa semuanya pulang bersama dengan kami, karena kami benar-benar terpukau dengan semua hal-hal yang ada di Surga. Karena begitu indahnya, semua hal itu tidak dapat terucapkan dengan kata-kata. Ketika Rasul Paulus di bawa ke Surga, dia melihat banyak hal yang dia tidak bisa jelaskan dengan kata-kata, karena keindahan yang sangat dari hal-hal yang ada di Kerajaan Surga. Seperti dalam 2 Korintus 12:4.

Ketika kami datang ke suatu tempat yang luas sekali, suatu tempat yang indah dan menakjubkan. Tempat itu penuh dengan batuan berharga, seperti emas, intan, jambrud dan berlian. Lantainya terbuat dari emas murni. Kami kemudian pergi ke tempat yang terdapat tiga buku yang sangat besar. Yang pertama adalah Alkitab yang terbuat dari emas. Dalam Mazmur 119:89, Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firmanMu tetap teguh di Surga. Firman Tuhan adalah kekal dan Firman Tuhan berada di Surga selamanya. Kami memperhatikan pada Alkitab emas yang besar, halamannya, sampulnya, semuanya terbuat dari emas murni.

Buku yang kedua lebih besar dari ukuran Alkitab. Ketika dibuka dan ada seorang malaikat yang menulis didalam buku tersebut. Bersama Tuhan kami dapat melihat apa yang sedang malaikat tersebut tulis. Malaikat itu sedng menulis semua hal yang terjadi di bumi. Semua yang telah terjadi, termasuk tanggal, jam, semuanya tercatat disitu. Ini dilakukan untuk penggenapan kata-kata Tuhan yang ditulis ketika bukunya di buka dan orang-orang dibumi akan diadili sesuai dengan apa yang mereka kerjakan yang tertulis dalam buku itu. Wahyu 20:12, dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri didepan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Dan buku yang ketiga adalah buku yang lebih besar dari buku yang kedua! Bukunya tertutup, tapi kami mendekati buku itu. Kami bertujuh menurunkan dari tempat berdirinya, sesuai perintah Tuhan, dan kami menaruhnya pada sebuah tiang. Tiang dan penyangga di Surga benar-benar indah! Itu tidak terbuat seperti yang ada dibumi. Penyangganya seperti mengembang, itu terbuat dari batuan berharga. Ada yang terbuat dari berlian, ada yang terbuat dari jambrud murni, yang lain terbuat dari emas murni, dan yang lain-lainnya terbuat dari campuran batuan berharga tadi. Aku kemudian mengerti bahwa Tuhan adalah pemilik dari semua hal yang ada, seperti tertulis di Hagai 2:9, kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman Tuhan semesta alam. Aku mengerti bahwa Tuhan kita benar-benar kaya dan Dia memiliki semua kekayaan yang ada di dunia. Saya juga mengerti bahwa semua hal pun adalah kepunyaan Tuhan, dan Dia ingin memberikan itu semua kepada yang memintanya di dalam iman. Tuhan berkata dalam Mazmur 2:8, Mintalah kepadaKu, maka bangsa-bangsa akan kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Buku yang taruh pada penyangga tersebut adalah sangat besar, bahkan untuk membuka halaman selanjutnya kami harus berjalan dari satu sisi ke sisi lainnya. Kami berusaha membaca apa yang tertulis didalam buku itu. Karena Tuhan yang meminta kami untuk membacanya. Pada awalnya, sangat sulit membacanya karena ditulis dengan karakter-karakter asing yang kami tidak dapat mengerti. Sangat jauh berbeda dengan bahasa yang ada didunia, itu merupakan sesuatu yang benar-benar surgawi. Tapi, dengan bantuan dari Roh Kudus, kami diberikan berkat untuk mengerti buku tersebut. Seperti perban yang dilepas dari mata, kami kemudian dapat mengerti tulisan-tulisan tersebut, seperti halnya dengan bahasa kita. Kami lalu melihat bahwa nama kami terttulis didalam buku itu. Tuhan kemudian memberitahu kami bahwa itu adalah buku kehidupan (Wahyu 3:5). Kami mencatat bahwa nama-nama yang tertulis di buku adalah tidak sama dengan nama kami yang disebut di bumi. Nama-nama ini adalah nama-nama baru , agar firman Tuhan bisa digenapi ketika dikatakan bahwa siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang diatasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.

Di Surga, kami bisa mengucapkan nama-nama kami, tapi ketika Tuhan membawa kami kembali lagi ke bumi, nama-nama tersebut di hapus dari ingatan dan hati kami. Firman Tuhan adalah kekal, dan harus tergenapi. Teman-temanku, Alkitab berkat dalam Wahyu 3:11, Aku datang segera. Peganglah apa yang padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. Di Surga, terdapat miyaran hal-hal yang menakjubkan, kita tidak dapat mengekpresikannya dengan kata-kata dari mulut kita. Tapi saya mau katakan sesuatu, “Tuhan sedang menunggu!” bagaimanapun hanya orang-orang yang setia sampai akhirnya yang akan diselamatkan (Markus 13:13).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer