Rabu, 01 Desember 2010

ALLAH TUHAN UMAT MUSLIM BUKANLAH ALLAH TUHAN UMAT YAHUDI DAN KRISTEN

Menanggapi pernyataan dari Muhsin

dalam artikelnya di facebook. Saya sangat heran dengan pikiran yang sempit dari Muhsin yang tidak dapat mengartikan firman Tuhan dengan baik. Dia mengerti bahasa Ibrani, tetapi dia tidak bisa mengerti firman Tuhan yang terkandung didalamnya. Dia berpikir dia pintar,tetapi sebenarnya dia sangat bodoh.

Para cendikiawan muslim, baik itu ustad, kiai, atau pengajar-pengajar Islam lainnya, selalu ingin mengkaitkan isi Alkitab dengan Al-quran. Mereka selalu ingin menyamakan isi kedua kitab itu dengan baik. Membuat seakan-akan isi Al-quran sama dengan Alkitab.

Padahal sesungguhnya, isi kedua kitab tersebut sangat bertolak belakang. Memang Al-quran menyadur isi kitab Taurat sampai 60%, tetapi tidak 100% tercopy dengan benar. Banyak bagian-bagian kitab Taurat yang di rubahnya. Begitu juga dengan kitab Injil. Al-quran menyadurnya sampai 15%. Tetapi tidak 100% di copynya dengan benar. Banyak pula bagian-bagian dari kitab Injil yang hilang. Terutama cerita mengenai Penyaliban Kristus.

Itulah sebabnya, mengapa para ahli kitab Islam mau menyamakan Al-quran dengan Taurat dan Injil. Agar kitab mereka dapat di anggap sebagai penerus dari rencana Tuhan untuk manusia. Serta dapat di terima dengan baik oleh masyarakat dunia. Namun itu tidaklah mungkin, karena rencana Tuhan untuk keselamatan manusia hanya sampai di Kristus Yesus. Dialah yang menyelamatkan manusia dari dosa yang di turunkan Adam.


Dengan kematianNya di kayu salib, manusia di tebus dari dosa kutukan akibat Adam dan di selamatkan serta layak bertemu dengan Bapa di Surga. Tanpa Yesus berkorban bagi kita, walaupun Muhammad hadir membawa agama dan ajaran baru, kita manusia tidak akan selamat.

Selanjutnya menanggapi pernyataan dari Muhsin bahwa nama Tuhan orang Yahudi adalah Allah atau Alloh bagi umat Islam, itu salah besar. Dari zaman Adam sampai Abraham, Tuhan tidak pernah menyatakan namaNya kepada nabi-nabi.

Memang banyak ayat Alkitab terutama dalam perjanjian lama yang menyebut Tuhan dengan Allah, atau dalam bahasa Ibrani disebut ‘Elohim’. Nama elohim yang dipakai para nabi untuk menyebut nama Tuhan, bukanlah nama Tuhan yang sebenarnya. Itu merupakan nama gelar yang diberikan manusia untuk sesembahannya yang mereka tidak mengetahui nama sebenarnya. Allah atau Elohim bagaikan kita menyebut seorang pemimpin kerajaan dengan sebutan Raja. Tetapi nama sebenarnya dari Raja itu bukanlah Raja tetapi bisa jadi Edward, Charles dan sebagainya. Umat Islam dan Muhsin sendiri tidakmengetahui itu. Mereka hanya mau menyamakan Tuhan umat Yahudi dan Kristen dengan Tuhan mereka, Alloh.

El atau Il memang banyak dipakai dalam penulisan kitab Perjanjian lama. Tetapi itu hanyalah sebuah nama panggilan untuk Tuhan, atau merupakan sebuah gelar untuk Tuhan. Tetapi Alloh, Tuhan umat Muslim, dalam Al-quran itu merupakan sebuah nama. Dan banyak sekali ayat dalam Al-quran yang menyatakan bahwa nama Tuhan umat Muslim adalah Alloh. Itu tidak bisa di pungkiri. Itulah mengapa Dr Robert Morey menulis mengenai Tuhan sesembahan bangsa Arab kuno dengan Islam yang tidak jauh berbeda dalam menyembah Tuhan. Karena sesungguhnya menurut buku beliau bahwa Alloh yang disembah umat Muslim dari zaman Muhammad sampai sekarang, tetap sama seperti sesembahan masyarakat Arab kuno, yaitu masyarakat Arab sebelum Islam hadir. Muhammad memang menghancurkan mezbah-mezbah persembahan bagi dewa-dewa bangsa Arab kuno ketika dia mulai menyiarkan agama Islam, tetapi nama dari satu dewa terbesar yang paling di puja bangsa Arab kuno tidak di hilangkannya. Itu tetap dipakai sampai sekarang.

Sedangkan bila kita membaca kitab perjanjian lama dalam kitab Keluaran 3 : 15, “Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun”. Bila kita menyimak ayat Alkitab diatas, kita dapat menemukan nama Tuhan sesungguhnya yang disembah umat Yahudi dan Kristen. Kata ‘TUHAN’ didalam Keluaran 3:15 dalam bahasa asli kitab Perjanjian Lama, yaitu bahasa Ibrani adalah YHWH atau Yahweh. Itulah nama Tuhan yang sebenarnya, yaitu Yahweh bukan Allah, apalagi Alloh, sangat jauh perbedaannya. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) sebagai Lembaga Resmi dari negara untuk menerjemahkan isi Alkitab ke dalam Bahasa Indonesia, ketika menerjemahkan kitab Perjanjian Lama memang tidak pernah menulis nama Yahweh, tetapi menggantinya dengan kata TUHAN dengan huruf besar semua. Bila kita membaca Alkitab, terutama kitab Perjanjian Lama, banyak di ketemukan kata TUHAN dengan huruf besar semua. Itu menandakan bahwa yang diterjemahkan oleh LAI adalah kata Yahweh. Mengapa LAI tidak langsung menuliskan kata Yahweh untuk menerjemahkan nama Tuhan ketika membuat Alkitab dalam bahasa Indonesia? Jawabnya, karena nama Allah itu sangat besar dan agung, serta kudus. Bangsa Israel pun tidak berani menyebutnya dengan sembarangan. Mereka hanya menyebut Tuhan apabila berdoa dengan sebutan Elohim. Karena hukum taurat didalam kitab Keluaran 20:7 berkata, ‘Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan’. Itulah sebabnya untuk menghormati nama Tuhan yang Maha Agung, Besar dan Kudus, maka LAI tidak langsung menulisnya dengan Yahweh, tetapi menggantinya dengan tulisan TUHAN dengan huruf besar semua. Maka dalam Perjanjian Lama ada tulisan TUHAN Allah yang berarti apabila di terjemahkan dengan nama Tuhan sebenarnya adalah Yahweh Allah. Yahweh itu nama Tuhan, sedangkan Allah itu merupakan gelar. Contoh dalam kehidupan manusia seperti Pangeran Charles. Pangeran itu gelar, sedangkan Charles itu adalah nama. Saya rasa pembaca mengerti sampai disini.

Kata Allah juga dalam Alkitab banyak di tulis bukan untuk menyebut nama Yahweh. Apabila anda membaca Alkitab, terutama kitab Perjanjian Lama, maka banyak ditemukan kata allah dengan huruf kecil semua. Mengapa demikian? Sebab kata allah dengan huruf kecil semua itu untuk dipakai menerjemahkan dewa-dewa. Dan bila disimak lebih baik lagi, allah huruf kecil semua itu bukan pula nama dewa. Itu juga merupakan gelar. Lihatlah II Raja-raja 17, ‘Tetapi kamu harus berpegang kepada ketetapan-ketetapan, peraturan-peraturan, hukum dan perintah yang telah ditulis-Nya bagimu dengan melakukannya senantiasa dengan setia, dan janganlah kamu berbakti kepada allah-allah lain’. Kalau kita memakai pendapat dari Muhsin, bahwa nama Tuhan adalah Allah, maka bangsa kafir pun menyembah Tuhan yang sama dengan Yahudi, Kristen dan Islam. Tetapi firman Tuhan dalam Alkitab berkata, bahwa nama Tuhan itu bukan Allah tetapi Yahweh. Jika anda masih tidak percaya bahwa Alkitab menulis nama Tuhan dengan Yahweh, tetapi menggantinya dengan TUHAN huruf besar semua, lihatlah dalam kamus Alkitab di halaman belakang Alkitab. Cari kata TUHAN, anda akan menemukan artinya yang di tulis LAI.

Maka apa yang di utarakan oleh Muhsin dalam tulisannya ‘Allah Tuhanku dan Tuhanmu’ di Facebook sangat bodoh. Dia berpikir dia tahu segalanya mengenai Alkitab. Tetapi justru dia terjerumus dalam kesesatan. Dia mempelajari Alkitab, namun tidak dapat mengerti satu ayat pun dalam Alkitab. Carilah Tuhan dalam Alkitab dengan penuh kesadaran diri akan sosok Ilahi yang sebenarnya, bukan mencari kesalahan dalam Alkitab. Karena anda tidak akan menemukannya. Alkitab merupakan kitab yang suci dan memang berasal dari Allah yang hidup dan kudus.

TUHAN YESUS MEMBERKATI…

4 komentar:

  1. memang benar bahwa islam mempunyai tuhan yang sangat berbeda dengan Yahudi dan Kristen. jadi jelaslah bahwa kitab sucinya berbeda sekali isinya dengan kitab suci umat Kristen.

    BalasHapus
  2. YAHWEH = YEHUWAH = YHWY = JEHOVA = ELOHIM = ADONAY = HASHEM = ALLAH = ALLOH = IDA SANG HYANG WIDI = BRAHMAN = OM = GUSTI PANGERAN = TUHAN

    Memang beberapa kata tersebut asalnya dulu dipakai untuk penyebutan dewa, sang penguasa dari sang penguasa, hal ini karena pengaruh bahasa, jgn di banding2kan dengan bahasa lain.

    DIA boleh engkau sebut apapun sesuai sengan Ajaran dari Kitab-Kitab yang engkau pegang, sesuai dengan keyakinan yang engkau yakini.

    Jangan sok benar, karena kita tidak pantas menyalahkan dan membenarkan, kita tidak lahir pada jaman itu, kita tidak tahu yang sebenarnya, kita hanya tahu apa yang kita terima sekarang.

    Saya sendiri tidak berhak menyalahkan atau membenarkan saudaraku yang menulis blog ini.

    Mari kita semua membuka mata hati dan membahasNYA dengan baik dengan penuh kelapangan.

    Kalau kita masih terpatok-patok oleh Ajaran dan Bahasa yang berbeda-beda kita tidak akan pernah menemukanNYA yang SEJATI.

    Salam = As Salam = Assalamu'alaikum = Syalom 'Alekhem = Santi (OM Santi) = Sejahtera

    Semoga kita semua selalu dalam lindunganNYA, dan diberikan kesejahteraan, rahmat, dan barokahNYA sehingga kita selalu mengingatNYA sebagai tujuan akhir kita.

    BalasHapus
  3. semoga penulis blog ini bisa belajar lebih banyak tentang kebenaran..bukan pertentangan..bukan penghasutan..tapi kedamaian..saya kira penulis blog ini akanlebih mengenal agama jiga belajar dari rumahnya..apakah anda mau belajar hindu dari para pendhitanya/ulamanya..belajar agama islam dari pandhitanya/ulamanya..pasti ilmu saudara bertambah luas..setahu saya yesus tidak pernah menyebarkan fitnah..semoga anda bisa menjadi lebih arif untuk diri anda sendiri..

    BalasHapus
  4. Bro pade tanggal 25 desember itu kelahiran yesus atau kelahiran dewa matahari?.........

    BalasHapus

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer