Kamis, 02 Desember 2010

MUHAMMAD SAW NABI PALSU ?

Memang perdebatan mengenai nabi Muhammad SAW, yaitu nabi bagi umat Muslim yang membawa agama Islam ke dalam dunia sangat gencar dan sering sekali terjadi. Apakah dia benar-benar nabi utusan Tuhan atau bukan. Namun bila kita membaca Alkitab, terutama kitab Perjanjian Baru, para Rasul Kristus telah memperingatkan kita manusia, akan kedatangan nabi-nabi palsu. Nabi-nabi palsu itu sangat mengetahui firman Tuhan, tetapi mereka menyangkalnya dan merubahnya untuk kepentingan mereka sendiri. Dalam artikel Mohammad Ali Al Khatab di Facebook, dia menulis bahwa Muhammad bukanlah nabi palsu. Tetapi apakah memang benar bahwa Muhammad bukan nabi palsu?
Alkitab memang tidak langsung menyebutkan nama dari nabi-nabi palsu yang akan datang. Tetapi firman Tuhan memberikan tanda-tanda bagi nabi-nabi palsu tersebut. Inilah sebagian tanda-tanda itu :

Matius 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Matius 24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.

Matius 24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Markus 13:22 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.

II Petrus 2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.

I Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

Dari ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa nabi palsu itu merupakan orang yang mempunyai wibawa, mempunyai mukjizat, karena dia sanggup melakukan hal-hal yang ajaib, juga dapat mengajar dengan baik, tetapi yang diajarkan merupakan pengajaran yang sesat, terutama pengajaran atau firman yang menyangkal keselamatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus yang mati di kayu salib. Ayat-ayat Alkitab memperingatkan kita untuk berhati-hati dengan orang atau pengajar seperti itu dan juga dengan ajaran dan agama yang seperti itu. Terutama dengan ajaran dan agama yang menentang ke-Ilahian dan Keselamatan yang di berikan Tuhan bagi manusia melalui Yesus Kristus.
Berdasarkan ayat-ayat diatas anda dapat menyimpulkan apakah Muhammad SAW merupakan nabi palsu atau bukan. Anda bisa melihat ajarannya yang sangat bertolak belakang dengan firman Tuhan dalam Alkitab. Dari sejarah nabi-nabi, baik itu nabi Adam sampai kepada Yesus, ceritanya tidak sesuai dengan Alkitab. Contoh yang sangat terlihat adalah, ketika Abraham atau Ibrahim dalam Al-quran mempersembahkan anaknya kepada Tuhan, ketika Tuhan Allah meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya yang tunggal untuk Tuhan. Alkitab mencatat dengan jelas bahwa yang akan di korbankan oleh Abraham adalah Ishak, anaknya yang diperolehnya dari Sara (Kejadian 22:1-18), istri sah Abraham. Sedangkan umat Islam mengakui anak yang dikorbankan Abraham adalah Ismael atau Ismail, anak yang diperolehnya dari hagar, budak Sara. Dari peristiwa itu dapat disimpulkan bahwa banyak perbedaan yang terjadi antara Islam dengan Kristen. Itu masih satu contoh. Masih banyak contoh-contoh lain yang ditemukan dalam ajaran Muhammad dengan Alkitab sebagai firman Tuhan yang hidup.
Contoh yang satu ini sesuai dengan firman Tuhan dalam II Petrus 2:1, ‘Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka’. Cerita mengenai nabi Isa AS yang di akui oleh umat Muslim sebagai Yesus dalam Alkitab, itulah yang dimaksud dengan ayat diatas. Dalam Al-quran nabi Isa tidak di salib. Melainkan di angkat Alloh ke surga. Dan yang disalib adalah orang lain. Umat Islam menafsirkan orang yang di salibkan menggantikan Yesus adalah Yudas Iskariot, murid Yesus yang mengkhianatiNya. Beda dengan Alkitab yang mencatat dengan jelas bahwa Yesus Kristus di salib dan mati serta bangkit kembali pada hari yang ketiga. Alkitab juga mencatat bahwa kematianNya di kayu salib adalah untuk menyelamatkan umat manusia dari kutukan dosa yang di turunkan Adam dan menebus dosa manusia melalui kematianNya di kayu salib. Tanpa Yesus maka manusia tidak akan selamat. Tetapi jatuh kedalam lautan api yang menyala-nyala yaitu Neraka.
Penguasa yang telah menebus mereka yang tercatat dalam II Petrus 2:1 adalah Yesus Kristus. Al-quran dan Muhammad telah menyangkal Penebus mereka yaitu Yesus, dengan mengganti kisah penyaliban Yesus (QS. Al Imran 55; QS. An-Nisaa 157-158). Padahal Islam mengaku sebagai agama penerus dari Yahudi dan Kristen, tetapi menyangkal satu-satunya alasan Yesus Kristus datang ke dunia. Yaitu sebagai seorang Penebus atau Juruselamat Dunia. Tanpa Yesus kita tidak layak untuk bertemu Tuhan Allah yang Hidup. Dialah yang melayakkan kita untuk masuk kedalam Kerajaan Surga. Tanpa Pengorbanan Yesus di Kayu salib, walaupun Muhammad SAW hadir kedunia sebagai nabi terakhir, Muhammad SAW tidak dapat mempertemukan manusia dengan Penciptanya. Karena penyangkalan dari penyaliban Kristus itu, Muhammad SAW telah membawa kebinasaan untuk dirinya sendiri serta umatnya. Anda sebagai seorang pembaca yang mempunyai akal dan pikiran, pasti dapat mengerti ayat firman Tuhan ini. Dan dapat menyimpulkan sendiri apakah Muhammad seorang nabi palsu atau bukan? TUHAN Allah dalam Yesus Kristus dapat membuka hati dan pikiran anda untuk mengerti ayat firman Tuhan yang sesungguhnya. Serta dapat melihat tanda-tanda akan adanya nabi palsu yang akan menyesatkan anda. Undanglah Yesus masuk kedalam hati dan hidup anda, maka Dia akan menjadi Petunjuk Jalan yang Lurus dalam Hidup Anda. Sebab Yesus berkata dalam Yohanes 14:6, ‘Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’.
Tetapi mengapa Muhammad SAW tidak di bunuh ketika dia masih hidup, sewaktu dia menyiarkan agama Islam, seperti yang dikatakan oleh Mohammad Ali Al Khatab dalam artikelnya di Facebook. Al Khatab membandingkannya dengan Ulangan 18:20, ‘Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati’. Mengapa Muhammad tidak dibunuh Tuhan berdasarkan Kitab Ulangan 18:20? Karena ayat di atas di peruntukan bagi bangsa Israel, bukan kepada bangsa-bangsa lain. Karena pada saat itu, pada zaman Kitab Perjanjian lama, Tuhan hanya berkenan kepada bangsa Israel, umat pilihanNYa. Tuhan memilih bangsa Israel sebagai umat pilihanNya berdasarkan JanjiNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Jadi setiap nabi yang berbicara kepada bangsa Israel yang tidak sesuai dengan Firman yang diterimanya dari Tuhan, maka haruslah di bunuh. Sedangkan Muhammad lahir di negara Arab yang jauh dari Israel. Serta bangsa Arab bukanlah umat pilihan TUHAN, jadi mana mungkin TUHAN berkenan pada bangsa Arab.
Namun setelah kedatangan Yesus Kristus kedalam dunia, Tuhan membiarkan penyesatan terjadi. Alasannya, Karena penyesatan-penyesatan tersebut sangat berguna bagi Tuhan untuk menyeleksi umatNya, apakah mereka benar-benar percaya dan beriman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka atau tidak. Namun dalam Matius 18:7 mengatakan, ‘Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya’. Jadi memang Tuhan membiarkan penyesatan terjadi, tetapi pada akhir zaman nanti, yaitu pada masa penghakiman, maka para penyesat akan di hukum dan di buang kedalam Neraka. Muhammad SAW lahir setelah Yesus Kristus selesai memberitakan Injil Keselamatan kepada dunia. Dan juga telah menyelesaikan atau menggenapi rencana Tuhan bagi keselamatan manusia. Berpikirlah anda secara iman, mengapa?
Ketika anda mencari sosok Ilahi dalam hidup anda, carilah dengan sungguh-sunguh dan berharap Tuhan menunjukkan jalan yang benar bagi anda. Apakah Dia seorang Juruselamat atau tidak. Atau mungkin dia merupakan seorang penyesat atau nabi palsu. TUHAN dari Allah yang hidup, yang telah berkorban bagi kita untuk keselamatan kita tidak akan membiarkan kita terus jatuh kedalam kesesatan. Asalkan kita serius dalam mencari Dia, bukan mencari kesalahanNya. Tuhan akan hadir dalam hidup anda. Dia akan datang dan merangkul anda dengan kasihNya, penuh lemah lembut dan damai..

TUHAN YESUS MEMBERKATI…

Rabu, 01 Desember 2010

DEBAT MISIONARIS DAN TIM FAKTA (MUSLIM)

Ketika saya membaca sebuah artikel yang ada di Facebook, hati saya terenyuh membaca debat yang dilakukan seorang misionaris dengan seorang dari tim FAKTA. Bagaimana seorang misionaris tidak dapat menjelaskan ayat-ayat Alkitab yang di salah artikan oleh tim FAKTA ini. Sebagai seorang Misionaris, seharusnya dia dapat menguasai isi Alkitab. Baik isi maupun arti firman Tuhan tersebut. Namun, tidak mengapa, Tuhan pasti akan memulihkan misionaris itu dan menguatkan Iman dan kepercayaan dia kepada Yesus.
Pada artikel kali ini, saya akan memberikan penjelasan mengenai apa yang di debatkan antara misionaris dan tim FAKTA tersebut. Saya hanya mengambil perbincangan mengenai Firman Tuhan yang disalah artikan oleh tim FAKTA misionaris Kristen.
Diantaranya :
MUSLIM : Bagaimana dengan Yesus yang nada laim sebagai Tuhan? untung saya tadi bawa Alkitab, ini Alkitab saya resmi lho ya yang di terbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia. coba anda buka Matius 26: 38-39, saya bacakan tolong kupingnya dipasang: Maka ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: "Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari BapaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukuehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki, coba lihat Yesus merendahkan diri di hadapan Bapa, seorang Allah Putera merendahkan diri dihadapan Alah Bapa....
MISSIONARIS: "Tapi konteks ayat itu adalah Yesus ketika akan ditangkap Yahudi sehinga memohon kepada Bapanya".

MUSLIM: "Nah tambah jelas dong Yesus memohon kepada Bapa, berarti Yesus tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya, dalam kaidah logika: Seseorang yang meminta kepada Tuhan adalah bukan Tuhan, Yesus meminta kepada Tuhan berarti Yesus bukan Tuhan, masuk akal gak?"

MISSIONARIS: (Diam)
Dalam debat diatas, seorang misionaris Kristen tidak dapat menjawab hal ini. Apa karena dia tidak mengerti ayat Matius 26:39 atau tim FAKTA telah mengedit debat sehingga seorang misionaris seperti seorang bodoh yang tidak tau apa-apa. Karena kalau dia memang seorang misionaris yang sungguh, maka dia pasti dapat menjawab debat ini.
Pada Matius 26:39 menceritakan ketika Yesus sedang berdoa di Taman Getsemani. Pada waktu itu sudah tiba waktunya Yesus akan di tangkap oleh orang-orang Yahudi. Dalam doaNya, sebenarnya Yesus tau apa yang akan terjadi dalam hidupNya. Yesus mengerti bahwa sudah tiba waktuNya bagi Dia untuk menjalankan rencana BapaNya dalam menyelamatkan umat manusia dari kutuk dosa. Apa yang di tuduhkan tim FAKTA, bahwa Yesus tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya pada diriNya tidaklah benar. Sebab pada kalimat ‘Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku’. Kata ‘jikalau sekiranya mungkin’ mengindikasikan bahwa Yesus sebenarnya telah tau apa yan akan terjadi. Sebab Dia menginginkan musibah yang akan menimpahNya itu tidak akan terjadi dalam diriNya. Ada pergolakan dalam dirinya antara menjalankan rencana Allah atau tidak. Namun, dalam kalimat selanjutnya Dia berkata ‘tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki’. Ada kerendahan diri dalam ucapanNya. Karena walaupun Dia ingin menjauhkan malapetaka yang menimpahNya, namun Dia ingin tetap berada dalam jalur yang benar dari kedatanganNya ke dalam dunia ini. Yaitu sebagai Penebus dosa manusia.
Kata-kata memohon dalam doa yang di ucapkan Yesus pada saat Dia akan di tanggap, bukan berarti Dia hanya manusia biasa, seperti yang dituduhkan oleh tim FAKTA. Yesus, seratus persen Tuhan dan juga seratus persen Manusia. Mungkin anda bingung akan hal ini. Karena sebagai manusia biasa yang belum mempunyai Roh Kudus dalam diri anda, pasti anda menentang hal ini. Tetapi bagi Allah tidak ada yang Mustahil. Saya akan berikan buktinya kepada anda.

YESUS SEBAGAI MANUSIA
PERTAMA : Yesus sebagai manusia, sebab Dia mempunyai daging yaitu tubuh jasmani yang kelihatan seperti manusia.
KEDUA : Yesus dapat merasakan haus lapar dan ngantuk, layaknya manusia (Matius 4:2; Matius 21:18; Matius 25:35)

YESUS ADALAH TUHAN
PERTAMA :kelahiranNya yang ajaib, bukan dari hasil hubungan biologis, melainkan dari Roh Allah yang masuk kedalam rahim seorang perawan bernama Maria (Matius 1:20; Lukas 1:34-35). Dan tidak ada satu pun nabi yang lahir seperti dia. Baik sebelum dan sesudah Yesus.
KEDUA : Yesus tidak berbuat dosa. Dan Yesus tidak berdosa (II Korintus 5:21)
KETIGA : Yesus dan Bapa (Yahweh) adalah satu. Yesus adalah Firman Allah atau Perkataan-perkataan Allah yang hidup (Yoh 1:1; Yoh 10:30; I Yohanes 5:7; Kolose 1:15)
KEEMPAT: Yesus yang menciptakan langit dan bumi (Yoh 1:3; Kolose 1:16)
KELIMA : Yesus dapat mengampuni dosa manusia. Karena tidak ada satu manusia pun yang ada di bumi, baik itu nabi sekalipun yang dapat mengampuni dosa manusia (Lukas 5:20-21; Lukas 7:47-48; Markus 2:5; Matius 9:2;)
KEENAM : Yesus dapat menyerahkan dan mengambil nyawaNya sendiri. Ketika Dia mati tidak dicabut nyawaNya oleh malaikat, tetapi Dia menyerahkan nyawaNya. Dan Dia juga berhak untuk mengambil lagi nyawaNya (Yoh 10:17-18). Tidak ada satu nabi pun yang seperti Yesus.

Dalam memberikan korban penebusan dosa, bangsa Israel haruslah mengorbankan seekor anak domba yang bagus, tidak bercacat dan sehat. Itulah sebabnya, karena begitu besar kasih Allah akan manusia, maka Dia merencanakan untuk menyelamatkan manusia. Tetapi sangat sulit untuk menyelamatkan manusia hanya dengan memberikan pengampunan begitu saja kepada manusia. Mengapa demikian? Sebab manusia telah tercemar dan terkutuk oleh dosa. Sehingga manusia tidak layak untuk masuk kedalam Surga.
Surga itu adalah tempat Kudus, dimana Bapa tinggal dan bersama orang-orang kudusNya. Oleh sebab itu jika manusia mau tinggal disurga, dia harus kudus. Dosalah yang membuat manusia tidak layak masuk Surga. Disinilah posisi Yesus sebagai Penebus dosa manusia. Sehingga kita yang cemar oleh dosa, sekarang menjadi tahir kembali oleh karena kematian Yesus Kristus di kayu salib. Yesuslah korban sembelihan bagi umat manusia di bumi. Tanpanya tidak ada yang namanya keselamatan. Karena keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus.
Masih banyak lagi bukti bahwa Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, yang menciptakan langit dan bumi dan seisinya. Bacalah dalam Alkitab, anda pasti akan menemukan banyak ayat yang menyatakan Yesus adalah Tuhan.

DEBAT SELANJUTNYA…

MUSLIM: "Dan Yesus juga mempunyai dosa, mau bukti?"

MISSIONARIS: "Yesus mengampuni dosa umat manusia, Dia tidak punya dosa"

MUSLIM: "Jangan berkilah, silahkan buka Lukas 11: 2-4 saya bacakan tolong dengarkan dengan kuping mendekat "Bapa dikuduskanlah namaMu....dan ampunilah kami dan atas dosa kami"". Menurut penjelasan logika anda tadi bahwa yang namanya doa adalah pengharapan atas sesuatu yang belum terjadi agar terjadi....naaahhh....ada dua kecacatan Allah menurut logika anda di hadapan ayat ini: 1. adalah Bapa adalah sebelum di doakan adalah belum kudus dan yang kedua adalah Yesus berdoa supaya diampuni dosanya berarti Yesus berdosa.

MISSIONARIS: "Ayat itu merupakan ajaran doa Yesus pada umat manusia agar sellau memohon doa pada diriNya"

MUSLIM: "Tunggu dulu, coba anda perhatikan kata-kata di kuduskan namaMu...dan ampunilah atas dosa kami", kok anda tidak jujur begitu mas, itu ucapan yang menurut logika anda tadi Bapa di doakan agar kudus dan Yesus berdosa meminta ampun akan dosanya, sekarang apa waktu itu Yesus berdoa pada dirinya sendiri? jawab dulu!"

MISSIONARIS: (diam)

MUSLIM: "Ya tidak dong mas, dia berdoa pada BapaNya yaitu Allah Ta'ala, karena Yesus selalu mengatakam Allah adalah Bapa, contoh: "Aku Belum pergi kepada BapaMu dan BapaKu, AllahKu dan AllahMu" Yesus menyebut Allah itu sebagai Bapa.

Dalam debat ini pun tim FAKTA salah dalam mengartikan ayat Alkitab dalam Lukas 11:2-4. Tim FAKTA yang so tau itu mengatakan bahwa Yesus berdosa berdasarkan ayat 4 yang berbunyi ‘dan ampunilah kami akan dosa kami’. Memang banyak orang muslim yang hanya mau mencari kesalahan dari Alkitab tanpa menyelidiki terlebih dahulu ayat-ayat tersebut. Umat muslim banyak yang so tau, tetapi mereka sebenarnya tong kosong nyaring bunyinya. So tau tapi ga tau apa-apa. Yesus Kristus tidak berdosa, dari dalam kandungan sampai bangkit dan naik ke surga, tidak ada satu dosa pun yang diperbuatNya. Justru Dia yang menanggung dosa manusia yaitu kita semua dengan siksaan, hinaan, caci maki, bahkan mati sebagai korban tebusan bagi dosa manusia. Ayat 4 Kitab Lukas 11 tidak menceritakan bahwa Yesus berbuat dosa, melainkan Yesus mengajarkan murid-muridNya cara berdoa kepada Tuhan. Sebab walaupun murid-murid Yesus telah lama mengikut Yesus, namun mereka belum dapat berdoa. Sehingga ketika mereka sedang berkumpul, dan Yesus telah selesai berdoa, maka salah seorang muridnya berkata kepadanya untuk meminta Yesus mengajarkan cara untuk berdoa. Lihat bukti bahwa dalam Lukas 11 ini Yesus tidak berbuat dosa, tetapi hanya mengajarkan murid-muridNya untuk berdoa (Lukas 11:1-4: “Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.") setelah anda membaca ayat dari Lukas diatas, anda pasti telah mengerti, bahwa Yesus tidak berdosa. Dan ketika Dia mengucapkan kalimat ‘dan ampunilah kami akan dosa kami’, Yesus tidak dalam posisi atau dalam keadaan sedang berdoa. Dia sedang berbincang-bincang dengan murid-muridNya. Dan itu dilakukanNya setelah Yesus selesai berdoa. Lihatla dalam Lukas 11:1, ‘Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya’. Jadi jelas sekali ketika Yesus sedang mengucapkan kalimat ‘dan ampunilah kami akan dosa kami’ Yesus tidak dalam posisi sedang berdoa. Tetapi Dia sedang mengajarkan murid-muridNya cara berdoa yang benar kepada Bapa di Surga.
Jangan tertipu dengan muslihat umat Muslim dan tim FAKTA serta forum-forum Islam lainnya yang berkata Yesus berdosa. Tidak ada satu ayat pun yang mengatakan Yesus berdosa, justru Al-quran mendukung bahwa Yesus tidak berdosa. Jika mereka kaum Muslimin mengatakan Yesus berdosa, berarti mereka telah menyangkal sendiri Al-quran kitab suci mereka.
Kemudian kata ‘dikuduskanlah nama-Mu’, bukan berarti Tuhan (Yahweh) tidak kudus. Tuhan itu Kudus, serta Dia Maha Kudus. Tidak ada satu ayat pun yang menyangkal kekudusanNya. Ini pun salah satu kebodohan umat Muslim yang ingin menyerang Kekristenan dengan ayat Alkitab. Tim FAKTA yangbener-bener so tau ini berkata bahwa TUHAN tidak kudus. Dia (tim FAKTA) tidak mencermati ayat firman Tuhan ini dengan baik. Mengapa Yesus berkata ‘dikuduskanlah nama-Mu’? karena saat kita dalam posisi berdoa, kita harus menghormati Tuhan. Terutama nama Tuhan. Karena dalam hukum Taurat berkata ‘Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan’(Keluaran 20:7). Dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa disengaja, atau tidak, kita pasti menyebut nama Tuhan pada tempat dan tingkah laku yang tidak semestinya. Secara tidak langsung maupun langsung, kita manusia tidak menguduskan nama Tuhan. Oleh karena itulah Yesus Kristus mengajarkan kita manusia untuk berdoa kepada Tuhan dengan mengucapkan ‘dikuduskanlah nama-Mu’. Agar supaya nama Tuhan yang telah kita nodai dalam tingkah laku kita dan ucapan kita, dapat kembali kudus dalam doa kita kepadaNya. Sehingga kita layak untuk menyebut namaNya lagi dalam doa. Karena banyak sekali tingkah laku kita yang tidak baik tetapi berani menyebut nama Tuhan. Contoh : ketika demo, ketika ngegosip, atau bersumpah berbuat curang, dan lain sebagainya…
Kemudian saya akan menjelaskan mengenai kalimat yang biasa di pakai Yesus dalam mengajarkan murid-muridNya dan manusia, bagaimana cara menyebut Tuhan dengan baik. Kata-kata ini di pakai oleh tim FAKTA sebagai ungkapan, bahwa Yesus hanyalah seorang nabi biasa saja dan bukan Tuhan. Kata-katanya Yaitu “Aku Belum pergi kepada Bapamu dan BapaKu, AllahKu dan Allahmu". Umat muslim dan para penyerang kekristenan dari berbagai forum Islam dan lain sebagainya, tidak mengerti kata-kata ini. Mengapa Yesus sering berkata demikian? Karena kedatangan Yesus Kristus kedalam dunia ini untuk memberitakan Injil Keselamatan dan juga Kasih. Yesus mengajarkan kasih kepada Tuhan dalam hal ini Bapa di Surga serta kasih kepada sesama. Berdasarkan ajaran kasih itu pula, Yesus mau manusia tidak lagi memandng TUHAN sebagai sosok yang jauh, otoriter dan memandang manusia hanya sebagai hamba atau barang ciptaan. Islam tidak mengerti hal ini karena Alloh dalam Islam sangat berbeda dengan Tuhan umat Kristen. Alloh tidak terbandingkan dan tidak dapat didekati. Dia Maha besar dan berada jauh diluar jangkauan pikiran kita. Apabila seorang muslim berdoa (sholat), dia tidak membayangkan suatu percakapan yang bebas dengan Tuhan, tetapi Ia masuk kedalam satu liturgi yang menggambarkan secara rinci dari sebuah ibadah. Alloh begitu besar, sehingga Dia sendiri menentukan nasib semua manusia. Keberuntungan, kecelakaan, kematian, dan kegagalan sering dianggap datang dari Alloh. Dalam Islam ajaran takdir tertanam sangat mendalam dan membuat semangat tanggung jawab keaktivitasan kerjanya menurun.
Namun Yesus Kristus mengajarkan, Bapa Itu kasih. Dia sangat dekat dengan kita, Dia selalu ada disaat kita membutuhkanNya. Dia dapat sebagai teman disaat kita sendirian, penolong disaat kita susah, penghibur disaat kita sedih, penuh kasih disaat kita mengalami cobaan, Dia datang ketika kita memanggil namaNya, dia tidak jauh dari kita. Karena Yesus ada dalam hati kita. Asalkan kita membuka diri dan mengundang Yesus masuk ke dalam hati kita, maka Dia akan ada disana sebagai penolong kita.
Oleh karena itulah Yesus sering berkata ”Bapamu dan BapaKu, AllahKu dan Allahmu". Karena Dia mau kita harus berpikiran bahwa Tuhan itu dekat dengan kita. Dia bagaikan orangtua jasmani kita yang memberikan kita roti apabila kita lapar, dan menjaga kita apabila kita takut. Yesus mengajarkan seperti itu selama Dia ada dalam dunia, tetapi Yesus adalah Bapa dan Bapa adalah Yesus (Yohanes 10:30, Aku (Yesus) dan Bapa adalah satu).
Demikianlah debat yang dilakukan oleh seorang misionaris Kristen dengan tim FAKTA (Muslim) yang bernama Yapto dan Aris. Sebagai seorang Kristen seharusnya kita dapat menjawab setiap pertanyaan yang di lontarkan oleh orang yang memutarbalikkan ayat firman Tuhan dari Allah yang hidup. Perkuatkanlah iman, banyak membaca Alkitab dan berdoa. Mintalah Roh Kudus untuk membantu kita mengerti setiap ayat yang kita baca. Sehingga apabila ada orang yang menyerang Kekristenan dengan ayat Alkitab, kita dapat menjawabnya dengan benar.
Jangan mau di sesatkan…
Berdirilah teguh, jangan goyah…
Gunakanlah perisai iman dan pedang Roh, yaitu firman Allah…

Tuhan Yesus memberkati…

MARYAM IBU ISA BUKANLAH MARIA IBU YESUS

Perdebatan mengenai Maryam ibu Isa AS dengan Maria ibu Yesus sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu sampai sekarang. Namun tidak pernah menemukan titik temu antara Kristen dengan Islam mengenai masalah ini. Umat Islam mengklaim bahwa Maryam dengan Maria merupakan orang yang sama. Sedangkan umat Kristen menentang hal itu.
Bukan tanpa alasan umat Kristiani menentang bahwa Maryam bukanlah Maria Ibu Yesus yang tercatat dalam Alkitab, sebab Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa nama Ibu Yesus adalah Maria. Tetapi Maria bukanlah saudara Harun yang berada jauh pada masa Musa. Sedangkan Maryam merupakan sosok yang berbeda dengan Maria. Dia hidup pada masa Musa dan harun. Lihatlah Kitab QS. Maryam 28, ’Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina’.Namun, umat islam menyangkal ayat ini. Mereka mengatakan, itu merupakan sebuah panggilan kepada Maryam. Tetapi lihatlah dengan teliti, dikatakan disana, ‘Hai saudara perempuan Harun’, jelas sekali ayat tersebut mengatakan bahwa Maryam saudara Harun. Sebab tidak ditulis ‘Hai Keturunan Harun’ atau ‘Hai anak Harun’. Karena seperti yang dituduhkan oleh Muhsin, penulis artikel ini, bahwa Alkitab pun menulis hal seperti itu. Contohnya:
Mat. 3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Luk. 3:7 Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka yang akan datang?
Walaupun ayat-ayat itu merupakan kata-kata kiasan untuk orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, namun tidak dikatakan sebagai seorang saudara. Maksud Yohanes berkata demikian ‘keturunan’, itukan berarti bahwa mereka mempunyai silsilah keluarga yang tidak baik. Yang jahat dimata TUHAN.
Sedangkan ayat Al-quran QS. Maryam 28, jelas sekali mengatakan bahwa Maryam adalah adik perempuan dari Harun. Itu bukan merupakan kata kiasan. Tetapi merupakan kata dengan arti yang sebenarnya.
Ayat selanjutnya pun mengatakan dalam QS. Maryam 28, ‘ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina’. Juga sangat jelas sekali mengatakan bahwa Maryam adala anak dari Imran, yaitu ayah Musa dan Harun. Sebab jelas sekali bahwa ada satu kemiripan antara imran dan amran dalam Alkitab sebagai ayah Musa dan Harun. Lihatlah lagi dalam QS. Maryam [36] ‘Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk’. Dalam kalimat ‘dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan’, menjelaskan bahwa Maryam mempunyai saudara laki-laki. Dia tidak sendiri. Sudah pasti saudara laki-laki dari Maryam adalah Harun. Karena pada ayat 28 telah dikatakan ‘Hai saudara perempuan Harun’. Tidaklah mungkin ibunya berkata ‘dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan’, jikalau dia tidak mempunyai anak lain selain Maryam. Sebab dia membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini adalah anak laki-laki.
Kenapa saya katakan demikian? Sebab istri Imran sangat menginginkan hadirnya seorang anak perempuan. Begitu rindunya dia untuk menimang seorang bayi perempuan, sampai dia pun bernazar kepada Tuhannya. Secara logika, Jika seseorang sampai bernazar kepada Tuhan demi sesuatu yang diharapkannya tercapai, berarti sesuatu itu sangat diidam-idamkannya. Nazar itu seperti janji seseorang kepada Tuhan, demi mengharapkan apa yang diinginkannya tercapai. Jadi karena Imran telah mempunyai dua orang anak laki-laki yaitu Harun dan Musa, maka istrinya merindukan seorang anak perempuan sebagai pelengkap dalam rumah tangganya. Cerita nazar istri Imran yang merindukan seorang anak perempuan juga mirip dengan cerita Samuel, dalam kitab I Samuel 1:1-28. Dalam ayat ke 9-11 dikatakan ‘Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya’.Hana bernazar kepada Tuhan, agar dapat melahirkan seorang anak laki-laki. Kenapa anak laki-laki dan bukan perempuan? Sebab, Hana merupakan seorang perempuan mandul. Jikalau dia hanya dapat melahirkan seorang anak saja, maka dia harus melahirkan seorang anak laki-laki. Karena anak laki-laki bagi bani Israel memegang peranan penting dalam adat istiadat bangsa Israel. Yakni sebagai pemegang nama keluarga.
Pada kisah selanjutnya dalam ayat 24-28 dikisahkan, ‘Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu. Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli; lalu kata perempuan itu: "Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada TUHAN. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN’.
Kisah Samuel ini, mirip dengan kisah Maryam. Kedua orangtua mereka sama-sama bernazar ketika menginginkan seorang anak. Tetapi istri Imran menginginkan anak perempuan sedangkan Hana menginginkan anak laki-laki. Kemudian ketika anak mereka lahir, maka diserahkan ke dalam Rumah Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan disana. Samuel diserahkan kepada Imam Eli sedangkan Maryam kepada Zakaria. Apakah ini sebuah kebetulan atau tidak? Atau mungkin Al-quran salah dalam menyadur cerita nabi-nabi bangsa Israel. Agar bisa diterima oleh kalangan ahli kitab, maka Muhammad menggabungkan cerita Samuel dengan keluarga Musa.
Kemudian kenapa masyarakat kampungnya berkata ‘Hai saudara perempuan Harun’ bukan ‘Hai saudara perempuan Musa’, Padahal Musa pada saat itu telah lahir? Jawabnya, karena berdasarkan urutan lahirnya Harunlah yang lebih tua dari pda Musa. Seperti adat di Indonesia pun, anak tertua yang menjadi kunci dalam pemanggilan. Contoh, bila anak yang tertua bernama ‘Joko’, maka masyarakat sekitar pasti memanggil adiknya dengan sebutan adik Joko. Itu juga yang terjadi pada Maryam, karena dia merupakan adik yang paling kecil dan Harun kakak yang tertua, maka dia disebut dengan ‘saudara perempuan Harun’. Apalagi Musa pada saat itu tidak bersama-sama dengan mereka. Musa berada dalam istana Firaun di Mesir. Jadi hanya ada mereka berdua, Harun dan Maryam.
Jelaslah apa yang telah di debatkan oleh banyak kalangan, baik Kristen maupun Islam mengenai Maryam Ibu Isa. Bahwa Maria Ibu Yesus bukanlah Maryam Ibu Isa. Seperti Isa dan Yesus merupakan dua pribadi yang berbeda, begitu pula dengan Maryam dan Maria, merupakan dua pribadi yang berbeda pula. Bagi umat Kristiani jangan terkecoh dengan hal ini. Maria dan Maryam sangat berbeda. Firman Tuhan yang menjadi buktinya. Dan Al-quran tidak dapat menyanggah hal ini..
Tuhan Yesus memberkati…

ALLAH TUHAN UMAT MUSLIM BUKANLAH ALLAH TUHAN UMAT YAHUDI DAN KRISTEN

Menanggapi pernyataan dari Muhsin

dalam artikelnya di facebook. Saya sangat heran dengan pikiran yang sempit dari Muhsin yang tidak dapat mengartikan firman Tuhan dengan baik. Dia mengerti bahasa Ibrani, tetapi dia tidak bisa mengerti firman Tuhan yang terkandung didalamnya. Dia berpikir dia pintar,tetapi sebenarnya dia sangat bodoh.

Para cendikiawan muslim, baik itu ustad, kiai, atau pengajar-pengajar Islam lainnya, selalu ingin mengkaitkan isi Alkitab dengan Al-quran. Mereka selalu ingin menyamakan isi kedua kitab itu dengan baik. Membuat seakan-akan isi Al-quran sama dengan Alkitab.

Padahal sesungguhnya, isi kedua kitab tersebut sangat bertolak belakang. Memang Al-quran menyadur isi kitab Taurat sampai 60%, tetapi tidak 100% tercopy dengan benar. Banyak bagian-bagian kitab Taurat yang di rubahnya. Begitu juga dengan kitab Injil. Al-quran menyadurnya sampai 15%. Tetapi tidak 100% di copynya dengan benar. Banyak pula bagian-bagian dari kitab Injil yang hilang. Terutama cerita mengenai Penyaliban Kristus.

Itulah sebabnya, mengapa para ahli kitab Islam mau menyamakan Al-quran dengan Taurat dan Injil. Agar kitab mereka dapat di anggap sebagai penerus dari rencana Tuhan untuk manusia. Serta dapat di terima dengan baik oleh masyarakat dunia. Namun itu tidaklah mungkin, karena rencana Tuhan untuk keselamatan manusia hanya sampai di Kristus Yesus. Dialah yang menyelamatkan manusia dari dosa yang di turunkan Adam.


Dengan kematianNya di kayu salib, manusia di tebus dari dosa kutukan akibat Adam dan di selamatkan serta layak bertemu dengan Bapa di Surga. Tanpa Yesus berkorban bagi kita, walaupun Muhammad hadir membawa agama dan ajaran baru, kita manusia tidak akan selamat.

Selanjutnya menanggapi pernyataan dari Muhsin bahwa nama Tuhan orang Yahudi adalah Allah atau Alloh bagi umat Islam, itu salah besar. Dari zaman Adam sampai Abraham, Tuhan tidak pernah menyatakan namaNya kepada nabi-nabi.

Memang banyak ayat Alkitab terutama dalam perjanjian lama yang menyebut Tuhan dengan Allah, atau dalam bahasa Ibrani disebut ‘Elohim’. Nama elohim yang dipakai para nabi untuk menyebut nama Tuhan, bukanlah nama Tuhan yang sebenarnya. Itu merupakan nama gelar yang diberikan manusia untuk sesembahannya yang mereka tidak mengetahui nama sebenarnya. Allah atau Elohim bagaikan kita menyebut seorang pemimpin kerajaan dengan sebutan Raja. Tetapi nama sebenarnya dari Raja itu bukanlah Raja tetapi bisa jadi Edward, Charles dan sebagainya. Umat Islam dan Muhsin sendiri tidakmengetahui itu. Mereka hanya mau menyamakan Tuhan umat Yahudi dan Kristen dengan Tuhan mereka, Alloh.

El atau Il memang banyak dipakai dalam penulisan kitab Perjanjian lama. Tetapi itu hanyalah sebuah nama panggilan untuk Tuhan, atau merupakan sebuah gelar untuk Tuhan. Tetapi Alloh, Tuhan umat Muslim, dalam Al-quran itu merupakan sebuah nama. Dan banyak sekali ayat dalam Al-quran yang menyatakan bahwa nama Tuhan umat Muslim adalah Alloh. Itu tidak bisa di pungkiri. Itulah mengapa Dr Robert Morey menulis mengenai Tuhan sesembahan bangsa Arab kuno dengan Islam yang tidak jauh berbeda dalam menyembah Tuhan. Karena sesungguhnya menurut buku beliau bahwa Alloh yang disembah umat Muslim dari zaman Muhammad sampai sekarang, tetap sama seperti sesembahan masyarakat Arab kuno, yaitu masyarakat Arab sebelum Islam hadir. Muhammad memang menghancurkan mezbah-mezbah persembahan bagi dewa-dewa bangsa Arab kuno ketika dia mulai menyiarkan agama Islam, tetapi nama dari satu dewa terbesar yang paling di puja bangsa Arab kuno tidak di hilangkannya. Itu tetap dipakai sampai sekarang.

Sedangkan bila kita membaca kitab perjanjian lama dalam kitab Keluaran 3 : 15, “Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun”. Bila kita menyimak ayat Alkitab diatas, kita dapat menemukan nama Tuhan sesungguhnya yang disembah umat Yahudi dan Kristen. Kata ‘TUHAN’ didalam Keluaran 3:15 dalam bahasa asli kitab Perjanjian Lama, yaitu bahasa Ibrani adalah YHWH atau Yahweh. Itulah nama Tuhan yang sebenarnya, yaitu Yahweh bukan Allah, apalagi Alloh, sangat jauh perbedaannya. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) sebagai Lembaga Resmi dari negara untuk menerjemahkan isi Alkitab ke dalam Bahasa Indonesia, ketika menerjemahkan kitab Perjanjian Lama memang tidak pernah menulis nama Yahweh, tetapi menggantinya dengan kata TUHAN dengan huruf besar semua. Bila kita membaca Alkitab, terutama kitab Perjanjian Lama, banyak di ketemukan kata TUHAN dengan huruf besar semua. Itu menandakan bahwa yang diterjemahkan oleh LAI adalah kata Yahweh. Mengapa LAI tidak langsung menuliskan kata Yahweh untuk menerjemahkan nama Tuhan ketika membuat Alkitab dalam bahasa Indonesia? Jawabnya, karena nama Allah itu sangat besar dan agung, serta kudus. Bangsa Israel pun tidak berani menyebutnya dengan sembarangan. Mereka hanya menyebut Tuhan apabila berdoa dengan sebutan Elohim. Karena hukum taurat didalam kitab Keluaran 20:7 berkata, ‘Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan’. Itulah sebabnya untuk menghormati nama Tuhan yang Maha Agung, Besar dan Kudus, maka LAI tidak langsung menulisnya dengan Yahweh, tetapi menggantinya dengan tulisan TUHAN dengan huruf besar semua. Maka dalam Perjanjian Lama ada tulisan TUHAN Allah yang berarti apabila di terjemahkan dengan nama Tuhan sebenarnya adalah Yahweh Allah. Yahweh itu nama Tuhan, sedangkan Allah itu merupakan gelar. Contoh dalam kehidupan manusia seperti Pangeran Charles. Pangeran itu gelar, sedangkan Charles itu adalah nama. Saya rasa pembaca mengerti sampai disini.

Kata Allah juga dalam Alkitab banyak di tulis bukan untuk menyebut nama Yahweh. Apabila anda membaca Alkitab, terutama kitab Perjanjian Lama, maka banyak ditemukan kata allah dengan huruf kecil semua. Mengapa demikian? Sebab kata allah dengan huruf kecil semua itu untuk dipakai menerjemahkan dewa-dewa. Dan bila disimak lebih baik lagi, allah huruf kecil semua itu bukan pula nama dewa. Itu juga merupakan gelar. Lihatlah II Raja-raja 17, ‘Tetapi kamu harus berpegang kepada ketetapan-ketetapan, peraturan-peraturan, hukum dan perintah yang telah ditulis-Nya bagimu dengan melakukannya senantiasa dengan setia, dan janganlah kamu berbakti kepada allah-allah lain’. Kalau kita memakai pendapat dari Muhsin, bahwa nama Tuhan adalah Allah, maka bangsa kafir pun menyembah Tuhan yang sama dengan Yahudi, Kristen dan Islam. Tetapi firman Tuhan dalam Alkitab berkata, bahwa nama Tuhan itu bukan Allah tetapi Yahweh. Jika anda masih tidak percaya bahwa Alkitab menulis nama Tuhan dengan Yahweh, tetapi menggantinya dengan TUHAN huruf besar semua, lihatlah dalam kamus Alkitab di halaman belakang Alkitab. Cari kata TUHAN, anda akan menemukan artinya yang di tulis LAI.

Maka apa yang di utarakan oleh Muhsin dalam tulisannya ‘Allah Tuhanku dan Tuhanmu’ di Facebook sangat bodoh. Dia berpikir dia tahu segalanya mengenai Alkitab. Tetapi justru dia terjerumus dalam kesesatan. Dia mempelajari Alkitab, namun tidak dapat mengerti satu ayat pun dalam Alkitab. Carilah Tuhan dalam Alkitab dengan penuh kesadaran diri akan sosok Ilahi yang sebenarnya, bukan mencari kesalahan dalam Alkitab. Karena anda tidak akan menemukannya. Alkitab merupakan kitab yang suci dan memang berasal dari Allah yang hidup dan kudus.

TUHAN YESUS MEMBERKATI…

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer