Senin, 26 September 2011

KITAB GNOSTIK


Alkitab, adalah Firman Tuhan yang berasal dari Allah yang hidup. Buku Suci itu merupakan tuntunan hidup manusia, selama berada dalam dunia ini. Alkitab juga merupakan bukti bahwa Surga dan Neraka itu benar-benar ada. Sebab Alkitab memberikan gambaran-gambaran yang jelas mengenai hidup bersama Tuhan. Oleh karena itu, banyak orang yang sibuk meneliti firman Tuhan ini. Ada berbagai alasan mereka yang menyelidiki Firman Tuhan:
1.      Karena mereka sadar bahwa hidup ini adalah untuk Tuhan. Sebab itu mereka meneliti Alkitab untuk mengerti maksud dan tujuan Tuhan menciptakan manusia.
2.      Untuk mencari Kebenaran dari Allah yang hidup, yang katanya dapat memberikan hidup yang kekal dalam keselamatan yang pasti.
3.      Manusia selalu mencari pembuktian yang pasti akan kehadiran Tuhan. Oleh karena itu, mereka meneliti firman Tuhan, agar mereka tahu bahwa yang mereka sembah adalah benar-benar Tuhan.
4.      Banyak juga maksud manusia yang tidak baik dalam meneliti firman Tuhan. Mereka menyelidiki Alkitab hanya untuk menghujat, menghina dan mencaci maki Tuhan Semesta Alam.
5.      Dan terakhir, banyak manusia yang meneliti Alkitab dengan maksud agar mereka dapat menghina Buku Suci dari Tuhan Semesta Alam ini.
6.      Dan masih banyak lagi alasan-alasan lainnya yang membuat hati Tuhan menjadi sedih, karena manusia menyelidiki firman Tuhan hanya untuk keuntungan pribadi saja yang dapat menyenangkan hati dan menguntungkan hidup mereka di dunia (dalam artian NEGATIF).
Melalui alasan-alasan diatas, maka banyak manusia mencari pembenaran melalui kitab-kitab lain yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Sebagai contoh adalah kitab Gnostik.
            Kitab Gnostik merupakan kitab yang tidak dapat dipakai sebagai firman Tuhan dari Allah yang hidup. Karena Alkitab yang terdiri dari Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama di tulis melalui Inspirasi dari Roh Kudus. Sedangkan kitab Gnostik bertentangan dengan Kitab Perjanjian Lama. Oleh karena itu kitab Gnostik dapat diambil kesimpulan tidak berasal dari Roh yang sama.
            Pustaka Gnostik adalah kumpulan tulisan yang di jilid (kodeks) dalam bahasa Koptik yang ditemukan di Mesir di Perpustakaan Chenoboskion yang lebih di kenal di lokasi Nag Hamadi di tepi sungai Nil, Mesir. Penemuan itu terjadi pada tahun 1945 dan kemudian baru pada tahun 1957 di kenal luas setelah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris. Perpustakaan itu berasal dari abad ke 3-4 M dan berisi tulisan-tulisan berpaham Gnostik, sedangkan paham Gnostik seperti yang kita ketahui berkembang sekitar abad 2-3 M disekitar Palestina.
            Di Nag Hamadi terkumpul sebanyak 13 Kodeks Papirus yang dijilid dengan sampul kulit (Perkamen) dan seluruhnya terdiri dari 52 traktat Gnostik, termasuk 3 karya Corpus Hermeticum dan terjemahan karya Plato “Republik”. Setelah melalui pasar gelap, akhirnya Pustaka Gnostik dapat terkumpul dan disimpan di Musium Koptik di Kairo, Mesir. Ada 5 injil yang terdapat dalam Pustaka Gnostik yang memuat tentang percakapan-percakapan Yesus, yakni, Injil Thomas, Injil Filipus, Injil Maria, Injil Mesir dan Injil Kebenaran. Dari kelima Injil itu, yang paling terkenal adalah Injil Thomas. Karena ditemukan dalam naskah lengkap dan Injil itulah yang paling diminati para penganut Yesus Seminar dan dianggap sebagai Injil kelima. Kemudian Pada tahun 1970an, muncullah Injil Yudas yang ditemukan di El-Minya, kira-kira 300 KM disebelah utara Nag Hamadi.
            Kitab-kitab Injil dari paham Gnostik ini tidak ada satupun yang sesuai dengan Kitab Perjanjian Baru yang berasal dari abad ke-1 M. Ciri khas dari Injil Gnostik adalah Percakapan antara Yesus Ilahi yang bangkit dengan murid-muridNya dimana ajaran Gnostik diajarkan didalamnya.

PAHAM GNOSTIK

            Gnostik berasal dari bahasa Yunani ‘Gnosis’ yang artinya Pengetahuan Rahasia yang diungkapkan kepada manusia. Aliran Gnostik menawarkan pengetahuan rahasia tentang Realita Ilahi. Percikan atau benih Ilahi yang baik itu jatuh dari realitas yang transenden ke dua materi yang jahat, dan terpenjara dalam tubuh manusia. Dibangunkan oleh pengetahuan rahasia, percikan api ilahi itu dapat kembali kedunia dimana dia berasal yaitu dunia spiritual yang transenden.
            Bagi para pengikut Gnostik, ada sumber kebaikan tertinggi disebut pikiran Ilahi yang esa yang berada dialam spiritual diluar alam materi ini yang pada dasarnya baik. Pikiran ilahi yang lebih rendah dipancarkan keluar dari sumber itu secara bertingkat. Yang terakhir dari seri pancaran itu adalah “Sophia” (Hikmat) yang mengandung keinginan untuk mengetahui sumber kebaikan yang tidak diketahui itu. Keinginan ini menghasilkan bayangan ilahi yang cacat dan jahat atau “Demiurge” yang diyakini sebagai yang menciptakan alam semesta. Percikan ilahi yang mendiami manusia jatuh ke alam materi untuk membebaskan kemanusiaan. Orang-orang Gnostik menganggap Demiurge sebagai Allah Perjanjian Lama yang menciptakan langit dan bumi untuk memelihara kemanusiaan dari keinginan mereka kembali kepada sumbernya.
            Graham Stanton, ahli Perjanjian Baru Inggris merumuskan keyakinan Gnostik Kristen secara sederhana sebagai,
Dunia adalah tempat yang jahat diciptakan oleh Tuhan yang jahat (Yahweh), dan yang berbalikan dari Tuhan yang benar dan Esa. Pengikut Gnostik Kristen menganggap diri mereka sebagai keturunan Tuhan yang Esa itu, dan sebagai percikan ilahi yang terkurung dalam dunia yang jahat ini. Kristus dikirim untuk mengingatkan pengikut Gnostik mengenai hakekat diri mereka yang sebenarnya. Kristus memberitakan rahasia (Gnosis) pada para pengikut Gnostik agar mereka dapat melepaskan diri dari dunia yang jahat ini dan kembali kepada Tuhan yang benar.
(Gospel Truth, Hal.87)
            Manusia sebagai keturunan Ilahi yang esa itu memiliki percikan kekuatan ilahi. Namun ia terkurung dalam penjara tubuh materi. Berbeda dengan kepercayaan Kristen, Gnostik mengajarkan bahwa setiap orang bisa berhubungan dengan pikiran Ilahi dan keselamatan terletak dalam membangunkan percikan Ilahi dan kembali menyatu kedalam pikiran Ilahi (pandangan mistik/kebatinan). Untuk mencapainya dibutuhkan seorang pembimbing rohani yang dikalangan Gnostik Kristen disebut Kristus.
            Dalam Gnostik, Kristus mengajarkan ucapan-ucapan rahasia sehingga mereka yang mengerti bisa mencapai keIlahiannya sama seperti Kristus. Bagi para pengikut paham Gnostik, Kristus, roh Yesus yang ilahi mendiami tubuh manusia Yesus, dan Yesus yang Ilahi tidak mati disalib tetapi dinaikkan ke Realita Ilahi dimana Ia semula berasal. Karena itu pengikut Gnostik menolak penderitaan dan kematian Yesus yang menebus manusia dan kebangkitan tubuh.
            Kitab Injil Gnostik selalu menonjolkan bahwa para penulis kitab memperoleh pesan rahasia pengetahuan dari Yesus secara khusus. Thomas mengaku bahwa ia menerima ucapan rahasia Yesus, Yakobus (James) mengaku bahwa ialah pengawal ucapan rahasia Yesus dan disebut sebagai yang terkasih, dan Maria Magdalena mengaku sebagai murid yang paling dikasihi Yesus lebih dari para Rasul lainnya. Yudas mengklaim sebagai pewaris Gnosis yang benar, sedangkan para Rasul lainnya dianggap belum mengerti dan salah arah.
            Semua penganut Gnosis mengklaim diri mereka penting, karena itu adalah keliru kalau semua ucapan itu dilihat secara terpisah dari satu Injil Gnostik terlepas dari Injil Gnostik lainnya. Apalagi dikalangan komunitas Gnostik ada fraksi-fraksi yang lebih menonjolkan Petrus, Thomas, atau bahkan Maria Magdalena (Fenimisme masa itu) yang tentu mengungkapkan pandangan fraksi tersebut. Penonjolan Maria Magdalena dalam Injil Filipus dan Injil Maria Magdalena bisa kita bandingkan dengan ayat terakhir dalam Injil Thomas (Kodeks II) yang justru meendahkan derajat wanita yang seharusnya membutuhkan bimbingan rohani sebelum bisa disamakan dengan pria.



THE DAVINCI CODE

            Novel karangan Dan Brown yang berjudul The Davinci Code, merupakan novel yang menyesatkan manusia dari keselamatan Yesus Kristus. Isinya mengenai perkumpulan keagamaan rahasia, sindikat-sindikat terselubung zaman dahulu dan mengenai balas dendam. Namun “Serial Pemecahan sandi” ini membahas pula dua aspek utama yangberbeda :
a.      Serangan terhadap Alkitab dan Otoritasnya
b.      Serangan terhadap identitas Yesus Kristus yang sebenarnya
Berikut ini adalah beberapa petikan dari The Davinci Code,
“Alkitab adalah buatan manusia sayangku. Bukan dari Tuhan… manusia membuatnya sebagai catatan sejarah tentang zaman kegelapan, dan sudah mengalami perubahan dengan diterjemahkannya kedalam berbagai bahasa, mendapat tambahan, dan revisi. Sejarah belum pernah mempunyai versi pasti tentang buku ini.
Hal231
“Konstantin menugaskan dan membiayai pembuatan Alkitab baru, yang menghilangkan beberapa Injil yang membicarakan sifat kemanusiaan Kristus dan membumbui Injil itu dengan hal yang menjadikan Kristus seperti tuhan. Injil yang lebih membicarakan sifat-sifat kemanusiaan Kristus dilarang, dikumpulkan dan dibakar.
Hal 234
Dan Brown pengarang Davinci Code, mengemukakan bahwa sebenarnya terdapat lebih dari 80 Injil yang bisa termasuk dalam Perjanjian Baru, tetapi hanya Matius, Markus, Lukas dan Yohanes saja yang terpilih. Hal ini murni karena alasan politis pada saat kepemimpinan Konstantin (Hal 231). Dan Brown menyatakan bahwa Injil sebenarnya baru-baru ini ditemukan dalam Gulungan Kitab Laut Mati. Tetapi, dari sekitar 1000 dokumen yang ditemukan di Qumran dekat Laut Mati, satu-satunya hubungan dokumen-dokumen itu dengan Alkitab hanyalah kitab-kitab Ibrani, atau kitab-kitab Perjanjian Lama.
            Pada tahun 1991 sehelai gulungan surat ditemukan didalamnya menyebutkan tentang penyaliban dan kematian seorang Mesias dan hubungan hal tersebut dengan nabi Yesaya. Kenyataan yang ada mengenai Yesus dari Nazaret bertentangan amat jauh dengan Yesus yang coba digambarkan oleh Dan Brown. Lebih jauh lagi, gambaran Yesus dalam Injil sesuai dengan gambaran Mesias yang terdapat dalam Pejanjian Lama, yang ditemukan didalam gulungan Laut Mati.
Lukas 24:44
 Ia berkata kepada mereka, "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Yesus mengenal tiga dasar dalam Perjanjian Lama :
a.      Hukum Musa yaitu Taurat
b.      Para Nabi atau dalam bahasa Ibrani disebut Nebaiym
c.       Yesus mengenal Mazmur yang adalah bagian dari Ketaviym atau karya tulis dalam kitab Yahudi

Dari ketiga poin diatas didalam ketiga kitab diatas, menunjukkan mengenai kedatanganNya. Melalui nubuatan-nubuatan yang ada dalam Kitab Taurat, Para Nabi dan Mazmur. Didalam kitab Perjanjian Lama saja, yang ditemukan diantara kumpulan Gulungan Kitab Laut Mati, terdapat 125 Nubuatan yang menunjukkan tentang kedatangan Kristus yang pertama. Semuanya itu telah tergenapi ketika Yesus Lahir, mati dan bangkit serta naik ke Surga.
            Jelaslah bahwa buku karangan Dan Brown yang berjudul The Davinci Code, tidak sesuai dengan firman Tuhan. Dan serangannya terhadap Alkitab dan Yesus Kristus dapat dipatahkan. Sebab sumber-sumber bahan diambil Dan Brown dalam menulis buku Davinci Code, semuanya berasal dari Kitab Gnostik, yang jelas-jelas berbeda 180 derajat dari Alkitab. Fakta sejarah mengenai Tuduhan Alkitab yang telah direvisi oleh Konstantin juga tidak ada buktinya. Serta hasil Rapat mengenai KeTuhanan Yesus di Nicea, justru membuat manusia semakin yakin bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan. Sebab rapat yang diadakan mengenai pribadi Yesus yang adalah Tuhan, berdasarkan Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang ditulis sebelum zaman Konstantin. Dan dalam Perjanjian Baru, Yesus menyatakan bahwa diriNya adalah Tuhan dan layak menerima Penyembahan. Jadi bukan rapat Nicea yang membuat Yesus menjadi Tuhan, tetapi Alkitablah yang mengatakannya. Jangan sampai disesatkan saudara. Selidikilah firman Tuhan, sebelum anda mempercayai sesuatu yang menentang firman Tuhan.

YESUS KRISTUS BENAR-BENAR DI SALIB


Ketika banyak orang yang merasakan jamahan Tuhan dalam hidup mereka, merasa Tuhan ada dalam kehidupan mereka, merasa Tuhan sungguh-sungguh ada bersama mereka, maka banyak orang pula yang menghujat dan menyangkal keberadaanNya.
            Tuhan adalah Sosok Ilahi yang sabar. Dia tidak pernah mentulah atau mengazab manusia yang menghina, menghujat, mencaci maki, dan bahkan menyangkal Dia. Tuhan yang Benar-benar ada, adalah Tuhan yang selalu mengharapkan manusia untuk bertobat dan berpaling kepadaNya dengan kasih.
            Ketika saya berdebat atau berdiskusi di dunia maya, baik itu di Facebook, Forum Diskusi Agama, dan lain-lain, saya melihat banyak orang yang tidak mengerti akan firman Tuhan (Alkitab), mereka menerjemahkan Alkitab dengan akal dan pikiran mereka sendiri, yang akhirnya terjerumus dalam kesesatan. Mengapa bisa demikian? Karena Alkitab, yakni Firman Tuhan, tidak bisa diterjemahkan atau diartikan dengan akal dan pikiran manusia. Harus minta pertolongan Roh Kudus Tuhan, untuk dapat mengerti firman Tuhan. Oleh karena itu, banyak orang yang belum mengenal Tuhan, menelaah Alkitab dengan sembarangan. Sehingga justru itu berbalik melawan pendapatnya yang jauh dari Kebenaran Tuhan.
            Sekarang pada artikel ini, saya akan membahas tentang Penyaliban Yesus yang selalu menjadi bahan diskusi dalam forum dan grup keagamaan di Internet. Umat muslim selalu berdalih bahwa Yesus tidak disalib, bahwa Yesus tidak mati ketika di salib. Padahal opini dan pendapat yang mereka utarakan itu justru berbalik melawan mereka dan quran.

            Mari kita lihat poin-poin yang menjadi perdebatan tentang Penyaliban Yesus menurut pendapat umat Muslim atau Islam:
1.      Penyaliban Yesus seperti pembakaran nabi Ibrahim. Tampak seolah-olah disalib, makanya Yesus tidak mati karena Maria Magdalena memijit Yesus sebelum hari ketiga.
2.      Nabi Isa tidak disalib melainkan diangkat alloh kelangit untuk menghindari kejaran bangsa Romawi berdasarkan Qs. An-Nisa: 157.
3.      Matius 27:46, "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?. Perkataan Yesus itu menurut umat muslim berarti bahwa bukan Yesus yang disalib.
4.      Yesus memang disalib. Tetapi Dia tidak mati disalib, melainkan sebelum mati, sudah diturunkan karena menghormati hari sabat.
5.      Pilatus sengaja memutuskan Penyaliban Yesus pada hari Jumat tengah hari karena Jumat Petang sudah masuk hari Sabat menurut kalender Yahudi. Dan hukuman matinya? Alloh membuat Yesus pingsan. Pendapat ini juga didukung oleh Syaikh Ahmed Deedat dalam bukunya Cruxifition or Cruxi-Fiction, ia mengatakan bahwa Isa as memang disalib, namun ia tidak mati di tiang salib.

Dari kelima pendapat umat muslim tentang penyaliban Yesus, semuanya tidak ada satupun yang benar. Sebab itu hanya merupakan asumsi belaka tanpa bukti. Atau mereka mengutarakan bukti, namun salah penafsiran.
            Saya akan memberikan penjelasan yang benar tentang penyaliban Yesus yang salah diartikan oleh umat muslim. Atau mereka salah menafsirkan ayat Alkitab. Sebab mereka memaksakan ayat Alkitab yang sangat penting mengenai Pengorbanan dan Penebusan, agar ayat tersebut dapat mendukung quran yang jelas-jelas menyangkal penyaliban Yesus. Tetapi justru quran yang sangat kelihatan bobroknya. Sebab satu sisi mengatakan Isa as diangkat alloh ke surga (Qs. An-Nisa: 157), tetapi dalam ayat yang lain mengatakan Isa as wafat (Al-Maidah: 117). Aneh bukan. Quran yang katanya kitab suci, justru mempunyai ayat yang plin-plan. Mana yang benar, diangkat ke surga ato wafat di bumi? Quran tidak bisa menjelaskan hal itu.

            Sekarang mari kita bahas satu-satu kelima poin diatas berdasarkan firman Tuhan (Alkitab):
1.      Dalam Alkitab, tidak ada Pembakaran Nabi Ibrahim. Alkitab tidak pernah mencatat mengenai peristiwa tersebut. Pembakaran seorang nabi hanya terjadi pada zaman nabi Daniel, dalam Daniel 3: 1-30. Ini aneh. Alkitab yang adalah Firman Tuhan mencatat Pembakaran nabi hanya pada zaman Daniel, pada masa kekuasaan Raja Nebukadnesar. Namun quran mencatat pembakaran nabi terjadi pada zaman Ibrahim. Mana yang salah? Alkitab ato quran. Saya rasa quran yang salah. Sebab Alkitab adalah Kitab suci yang telah ada beribu-ribu tahun yang lalu, sebelum quran lahir. Jadi quranlah yang salah dalam menyadur Alkitab.
Coba kita lihat pada ayat 24-25 kitab Daniel pasal 30, “Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!" Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
Anak dewa… jika kita lihat ayat diatas, siapakah anak dewa itu? Mari kita lihat Alkitab kita. Bukalah Yohanes 1:32-34, Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."
Dua orang telah berkata yang sama, pertama Raja Nebukadnesar dan yang kedua Yohanes Pembaptis. Kata-kata yang diucapkan oleh kedua orang tersebut menyatu pada sosok Yesus, walaupun raja Nebukadnesar berkata sebagai anak dewa. Karena Nebukadnesar adalah penyembah berhala, makanya dia berkata seperti itu. Namun itu tidak berarti Yesus adalah dewa, tetapi maksud perkataan raja nebukadnesar adalah bahwa yang bersama-sama dengan Sadrak, Mesak dan abednego adalah sosok yang berkuasa atas hidup manusia, sehingga dapat meluputkan ketiga orang itu dari perapian yang meyala-nyala. Arti itulah yang melekat dalam diri Yesus, oleh karena itu Dia adalah Anak Allah. Mengapa Yesus ada pada zaman Daniel? Karena Yesus telah ada sebelum dunia dijadikan. Dan dunia dijadikan olehNya (Yohanes 8:58; Yohanes 1:1-5). Jadi tidak heran jika Yesus ada pada zaman Daniel.
Sedangkan sejarah tidak pernah mencatat, bahwa Abraham pernah di bakar. Alkitab sendiri pun tidak pernah mencatat peristiwa tersebut. Jadi jelas quran salah sadur…
Perihal Maria Magdalena yang memijit Yesus sebelum hari ketiga, itu juga tidak ada dalam Alkitab. Saya tidak tau dari mana umat muslim mendengar cerita ini. Namun yang jelas bahwa Yesus tidak pernah dipijit ketika Dia mati. Alkitab yang mengatakannya…

2.      Kalo nabi Isa yang diangkat kelangit oleh alloh ketika mau disalib, saya percaya itu. Tetapi jika Yesus yang diangkat Tuhan ke surga ketika mau disalib, saya tidak percaya. Sebab bukti-bukti Alkitab mengatakan Yesus disalib. Dari keempat Injil yang ada, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, semuanya mengatakan Yesus mati di salib, bukan diselamatkan Tuhan.
Pada Qs. An-Nisa: 157, Isa digantikan oleh orang yang diserupakan wajahnya dengan Isa. Umat muslim mengatakan bahwa Yudas Iskariot yang menggantikan Isa disalib, tetapi mereka tidak bisa membuktikannya bahwa Yudas Iskariot yang disalib. Hanya tebakan kosong belaka. Umat muslim lebih pintar dari alloh. Alloh saja tidak bisa memberikan nama yang menggantikan Isa, tapi umat muslim bisa. Aneh bukan.. peristiwa begitu penting yang seharusnya dapat diceritakan alloh dengan detil, namun alloh tidak bisa memberikan nama pengganti Isa. Lain hal Tuhan Alkitab, Dia selalu menceritakan dengan detil peristiwa yang ada dalam Alkitab. Ini menjadi satu pertanyaan. Apakah alloh sama dengan Tuhan Yahudi dan Kristen? Jawabannya TIDAK. Mengapa? Sebab Tuhan tidak pernah membatalkan apa yang telah Dia ucapkan dan rancangkan kepada manusia. Jika Isa=Yesus, walaupun saya pribadi tidak percaya bahwa Yesus=Isa. Maka jika Isa = Yesus, berarti Tuhan telah berdusta kepada umatNya dan diriNya sendiri. Tuhan telah menelan ludahNya sendiri. Tuhan telah bernubuat akan memberikan seorang Juruselamat atau Mesias yang akan menyelamatkan manusia dari dosa, tetapi ketika Yesus disalib, Tuhan menyelamatkan Yesus. Itu berarti Tuhan telah membohongi diriNya sendiri. Karena Penebusan dosa harus dengan darah, yakni darah seorang yang kudus, suci dan tidak bercacat cela. Itulah mengapa Yesus yang adalah Tuhan turun kedunia tuk menebus dosa manusia. Itu semua telah tercatat dalam kitab Taurat, Para Nabi dan Mazmur. Bagaimana mungkin, rencana Tuhan yang sangat matang, sampai-sampai Tuhan menubuatkan Mesias kedalam ketiga Kitab Suci tersebut, dan pada akhirnya Tuhan sendiri yang membatalkannya. Tuhan dalam Alkitab tidak pernah melakukan hal seperti itu, perkataanNya Ya dan Amin. Jadi Tuhan selalu menepati apa yang Dia katakan. Kalau begitu, siapa Isa? Dan siapa alloh? Anda bisa berpikir sambil menelaah firman Tuhan. Jangan salah memilih Tuhan. Tuhan yang berdusta dan berbohong, itu bukan Tuhan. Apalagi Tuhan yang berbohong kepada umatNya sendiri..

3.      Perkataan Yesus, Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?, yang terdapat dalam Matius 27:46, itu murni perkataan Yesus. Mengapa saya katakan demikian. Sebab ketika Yesus disalib, Yesus harus merasakan penderitaan yang seharusnya manusia terima ketika manusia di hukum oleh Tuhan. Penderitaan-penderitaan itu Yesus alami dari Dia di tangkap sampai Dia mati di kayu salib. Itulah tujuan kedatangan Yesus dalam dunia ini. Untuk merasakan kelemahan-kelemahan kita. Yakni kelemahan-kelemahan akibat dosa. Dan Yesus harus mati sebagai manusia, ketika Dia menjalankan rencana Tuhan. Dari kematianNya itu, maka manusia memperoleh keselamatan dan kemenangan atas dosa. Dosa yang dahulu membelenggu manusia, sehingga manusia tidak dapat bertemu dengan Tuhan secara langsung, telah dipatahkan oleh kematian Yesus di kayu salib. Maka melalui peristiwa itu manusia dapat bertemu dengan Tuhan secara langsung dan dapat menyebut Dia dengan sebutan Bapa.
Ungkapan dalam Matius 27:46, adalah ungkapan seorang manusia yang mengalami siksaan dan penganiayaan yang sampai-sampai bagaikan Tuhan meninggalkannya. Siksaan yang seharusnya manusia terima, tetapi karena kasih Tuhan kepada manusia, sehingga Dia mengorbankan AnakNya yang tunggal agar manusia selamat dan memperoleh hidup yang kekal. Dalam peristiwa penyaliban, bukannya Yesus tidak mampu menyelamatkan diriNya dari siksaan tersebut, Dia sanggup melakukan itu, menyelamatkan diriNya dari kayu salib. Tetapi itu akan membuat diriNya menjadi seorang pemberontak. tidak mentaati perintah BapaNya. Ingat, Yesus adalah seorang yang Suci dan Kudus. Dan Yesus seorang yang taat akan firman Tuhan dan perkataan BapaNya. Jadi Tidak mungkin Yesus kabur atau diangkat naik kesurga. Sebab rencana yang dibuat Bapa dan AnakNya itu rencana yang Kudus, dan sangat berarti bagi Tuhan dan manusia. Sehingga apabila manusia diselamatkan dari kutuk dosa yang diturunkan Adam, maka manusia dapat beribadah kepada Tuhan tanpa adanya penghalang. Dosalah yang menjadi penghalang manusia untuk bertemu dengan Tuhan.

4.      Umat muslim dengan bangganya mengatakan Yesus memang disalib, tetapi Dia tidak mati di kayu salib. Ini sungguh pendapat yang tidak rasional dan tanpa bukti. Sebab Alkitab Perjanjian Baru mencatat Yesus telah mati di kayu Salib. Banyak saksi yang melihatnya. Dari Murid-murid Yesus, bangsa Israel, Tentara Romawi, sampai ke orang-orang Farisi. Bagaimana mungkin pendapat orang-orang zaman Yesus yang langsung melihat kejadiannya, dipatahkan dengan pendapat orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dan berasal dari zaman jauh sesudah Yesus naik kesurga. ITU SALAH.. PENDAPAT MEREKA TIDAK DAPAT DITERIMA.. Tetapi sudahlah, memang setiap orang dapat mengeluarkan pendapatnya. Namun kalau pendapat tanpa bukti dan hanya sekedar asumsi belaka, maka pendapat itu tidak sah dan tidak akurat dan tidak dapat diterima.
Saya akan membuktikan bahwa Yesus memang mati di kayu salib berdasarkan Alkitab, yakni Firman Tuhan yang memberitakan kematianNya.
a.      BUKTI PERTAMA
Yohanes 19:31-37, Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu hari yang besar -- maka datanglah para pemuka Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Lalu datanglah prajurit-prajurit dan mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Orang yang melihat sendiri hal itu yang bersaksi dan kesaksiannya benar, dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."  Ada pula nas yang lain mengatakan, "Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam."
Inilah bukti bahwa Yesus telah mati di kayu salib. Saksi-saksi mata mengatakan bahwa Yesus Mati pada Ayat ini, yakni Para Pemuka Yahudi yang datang kepada Pilatus untuk menurunkan mayat-mayat karena persiapan Sabat, para prajurit, dan Kepala Pasukan Romawi (Markus 15:44 - 45). Umat Islam mengatakan bahwa Yesus tidak mati, tetapi Dia pingsan, atau dipingsankan Tuhan. Saya tertawa mendengar pendapat mereka. Sebab bagaimana mungkin Yesus pingsan? Banyak saksi mata yang melihat peristiwa itu. Dan ketika mayat-mayat akan diturunkan dari salib, hanya Yesus saja yang tidak dipatahkan kakinya. Mengapa? Sebab hanya yang benar-benar telah mati yang dibiarkan tetap utuh tubuhnya, yakni tidak dipatahkan kakinya. Namun yang pingsan, akan dipatahkan kakinya. Itulah hukum Romawi pada zaman Yesus. Justru yang pingsan itu adalah dua orang penjahat yang disalib bersama Yesus. Karena Alkitab mencatat dengan sebutan mayat-mayat. Tetapi kenapa hanya Yesus yang dibiarkan tetap utuh, tidak dipatahkan kakinya? Sebab prajurit-prajurit itu melihat bahwa dua orang penjahat itu hanya pingsan, tidak mati, walaupun mereka tidak bergerak lagi. Karena itu mereka disebut mayat-mayat. Ingat, para prajurit ini biasa menghukum mati penjahat di kayu salib, jadi mereka tahu mana yang pingsan dan benar-benar mati. Lagipula Kepala Pasukan Romawi pun mengatakan hal yang demikian, bahwa Yesus telah mati. Ingat, dia adalah bawahan dari Pilatus, bagaimana mungkin dia akan berbohong kepada atasannya. Karena kalau Kepala Pasukan memberikan berita kepada atasan, maka berita itu harus dan jelas dan yakin. Jika Kepala pasukan berbohong kepada Pilatus, resikonya dia akan dihukum. Jadi tidak mungkin Dia berbohong. Orang-orang ini adalah orang yang terpelajar dan tahu anatomi tubuh, jadi bisa membedakan mana yang pingsan dan benar-benar mati.

b.      BUKTI KEDUA
Matius 27:50, Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya Matius 27:54-56, Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata, "Sungguh, Orang ini Anak Allah."  Ada juga di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.
Ketika Yesus Mati, banyak saksi yang melihat Dia mengalami sakaratul maut. Artinya semua pendapat orang yang melihat langsung kejadian itu, menyatakan bahwa Yesus telah mati. Adakah dalam Alkitab yang mengatakan bahwa Yesus tidak mati ketika disalib? Satu ayatpun tidak ada yang menyatakannya. Karena peristiwa itu dicatat oleh saksi mata yang melihat kejadian itu dengan detilnya. Dan pencatat kitab Injil ini pun menuliskan nama-nama orang yang menjadi saksi. Dan kesaksiannya itu benar.

c.       BUKTI KETIGA
Yesus di baringkan dalam kubur selama 3 hari sampai Dia bangkit kembali. Logikanya jika Dia pingsan, maka tidak mungkin Yesus di kuburkan. Apakah murid-muridnya kurang terpelajar, sehingga Yesus yang masih pingsan dikuburkan. Umat muslim yang berpikiran Yesus tidak mati di kayu salib, adalah orang-orang yang berpikiran pendek. Hanya berbicara berdasarkan asumsi yang tidak jelas, karena ingin membuktikan bahwa Yesus tidak mati tetapi diselamatkan Tuhan.
Namun kenyataannya, banyak murid Yesus yang terpelajar. Salah satunya adalah Yusuf Arimatea, seorang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Dia seorang anggota Majelis besar yang terkemuka (Markus 15:43), dan juga kaya (Matius 27:57). Jika Yesus tidak mati, pasti Yusuf Arimatea tahu, dan pasti langsung membawaNya ke dokter untuk disembuhkan. Karena yusuf seorang yang terpelajar dan kaya. Tetapi kenyataannya, Yesus di kafani dan dikuburkan dalam Goa. Pada zaman Yesus kuburan dalam bentuk Goa-goa di bukit atau gunung. Inilah saksi yang benar dan pasti bahwa Yesus benar-benar mati.

5.      Pilatus sengaja memutuskan Penyaliban Yesus pada hari Jumat tengah hari karena Jumat Petang sudah masuk hari Sabat menurut kalender Yahudi. Dan hukuman matinya? Alloh membuat Yesus pingsan. Pendapat ini juga didukung oleh Syaikh Ahmed Deedat dalam bukunya Cruxifition or Cruxi-Fiction, ia mengatakan bahwa Isa as memang disalib, namun ia tidak mati di tiang salib (PENDAPAT UMAT ISLAM).
Pendapat diatas sangat lucu, perkataan tanpa berpikir. Hanya ocehan orang yang tidak tahu firman Tuhan. Orang yang berpendapat seperti ini, ketahuan bahwa dia tidak pernah membaca Injil. Tetapi mau menghujat Tuhan. Akibatnya perkataannya hanya omongan tanpa bukti. Alkitab mengatakan bukan Pilatus yang menyalibkan Yesus, tetapi bangsa Yahudi yang mau menyalibkan Yesus. Pilatus telah membela Yesus agar tidak disalib, namun bangsa Yahudi bersama Para Pemuka Agama mereka, memaksa Pilatus untuk menyalibkan Yesus hari itu juga (Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus: "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?" Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya." Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!"Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!" Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.. Yohanes 19:7-16)
Jelaslah bahwa Pilatus tidak mengatur waktu penyaliban Yesus, malah justru Pilatus mau membebaskan Yesus, namun orang-orang Yahudi mendesaknya untuk menghukum mati Yesus. Pendapat umat muslim yang mengatakan Pilatus mengatur waktu penyaliban Yesus agar Yesus selamat ketika waktu menjelang sabat, adalah pendapat tanpa bukti. Hanya tuduhan belaka untuk membenarkan ayat quran yang mengatakan Yesus tidak mati disalib. Padahal tidak ada satupun ayat Alkitab yang mendukung ayat quran tersebut.
Pendapat Syaikh Ahmed Deedat yang mengatakan Yesus memang disalib, tetapi tidak mati di tiang salib, juga tidak benar. Uraian tentang ini telah saya utarakan pada poin ke 4. Anda baca lagi disana.


KEMATIAN YESUS MENURUT ISLAM

            Setelah saya membahas Kematian Yesus menurut iman Kristen saya, maka tidak ada salahnya dong kalau saya membahas kematian nabi Isa dalam Islam. Sebab kalau Islam bisa mengkritik Alkitab, seharusnya kita juga umat Kristiani bisa mengkritik quran.
            Yesus dalam quran disebut dengan Isa. Walaupun cerita Yesus dengan Isa berbeda 180 derajat, namun umat Islam mengakui dengan pasti bahwa Isa adalah Yesus. Asumsi mereka mengatakan bahwa Alkitab telah dirubah, dan quran yang benar. Pendapat merka itu salah, sebab Alkitab merupakan Kitab Suci yang datangnya dari Tuhan Semesta Alam, dan terdapat kutuk disana bagi yang merubahnya (baik mengurangi maupun menambahi). Jadi tidak mungkin umat Kristiani merubah Alkitab. Revisi dalam Alkitab, hanya merupakan Revisi dalam tatanan bahasa negara dimana Alkitab di cetak. Sebab bahasa yang digunakan manusia, setiap tahunnya berkembang, nah… Alkitab terjemahan merevisi setiap bahasa yang dipakai manusia, agar manusia yang membaca firman Tuhan mengerti. Namun isi dari firman Tuhan itu tidak ada satupun yang dirubah.
            Mari sekarang kita telaah ayat quran. Coba baca Qs. An-Nisa: 157, “dan karena ucapan mereka: ‘sesungguhnya Kami telah membunuh Almasih, Isa Putera Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa”. Pada ayat ini jelas sekali alloh menyatakan bahwa Isa tidak mati dibunuh atau disalibkan. Pada poin ini, alloh menjelaskan dengan detil, bahwa Isa tidak di salib. INGAT, ALLOH JELAS MENGATAKAN BAHWA ISA TIDAK DISALIB, DAN TIDAK PULA DIBUNUH….
Dalam artian, Isa Almasih tidak mati, melainkan selamat..
Kita lihat lagi Qs. An-Nisa: 158, “Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepadaNya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Ayat ini pun dengan jelas mengatakan bahwa ISA DIANGKAT ALLOH KE SURGA. Jadi, kesimpulannya, nabi Isa tidak mengalami penyiksaan dan tidak pula mati. Karena alloh mengangkat Isa ke surga.
            Jika anda sudah jelas mengenai ayat diatas, maka kita lanjut pada ayat berikutnya dalam Al-Maidah: 117, “(Isa as berkata) Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau katakan kepadaku (yaitu) ‘sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu’ dan aku menjadi saksi atas mereka selama aku berada ditengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkanku Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha menyaksikan segala sesuatu”. Penggalan ayat ini menyatakan bahwa Isa mati, dengan kata yang dalam bahasa Arab “Tawaffaytani” yang artinya mewafatkan. Ada opini dari umat muslim bahwa Isa memang di salib, tetapi tidak mati. Dan ayat ini menggugurkan Qs. An-Nisa: 158. SUNGGUH BERANI SEKALI UMAT ISLAM YANG MENGATAKAN SEPERTI INI. Satu sisi mereka percaya bahwa quran datangnya dari alloh, disisi yang lain mereka menyangkal ayat firman Tuhan itu yang menyatakan Isa diangkat ke surga untuk diselamatkan alloh.
            Manakah yang benar? Apakah Isa memang disalib ato Isa diangkat alloh, sehingga dia tidak merasakan penderitaan salib. Yang jelas kedua-duanya ada dalam quran.
1.      Isa diangkat alloh, sehingga tidak merasakan penderitaan salib.
2.      Isa wafat di bumi. Walaupun tidak ada penjelasan dalam quran dan hadis bahwa Isa pernah merasakan penderitaan salib.
Jadi ayat mana yang benar dalam quran? Diselamatkan dengan diangkat kesurga atau wafat di bumi?
Ini ayat kontradiksi. Quran dan hadis tidak bisa menjawab hal ini. Tidak ada satupun ayat yang menjelaskan keberadaan Isa. Hanya opini dari ahli kitab muslim yang secara paksa membenarkan quran dengan pendapat yang tidak masuk akal.
            Anda bisa telaah firman Tuhan ini. Jangan mengikuti firman yang satu kisah saja, sudah banyak kontradiksi. Belajarlah mencari Tuhan yang benar-benar dan sungguh-sungguh ada dan menyelamatkan anda dengan pasti.

Rabu, 04 Mei 2011

INJIL BARNABAS

           Injil barnabas adalah suatu injil yang dipercaya oleh umat islam telah menubuatkan tentang kedatangan muhammad saw. Dalam injil tersebut Yesus mengatakannya secara langsung, bahwa yang nabi yang akan datang bernama muhammad. Dalam Injil Barnabas pasal 97 dikatakan bahwa muhammad saw adalah mesias yang dijanjikan, serta alloh membangun surga dan dunia baginya. Namun, injil barnabas adalah injil palsu yang diperkirakan dibuat oleh pengikut muhammad untuk meyakinkan umat manusia, bahwa muhammad saw adalah nabi yang sebenarnya.

            Bila kita melihat arti dari kata injil. Kata injil berasal dari bahasa Yunani, euanggelion, yang artinya Kabar Sukacita. Yaitu kabar sukacita tentang Kerajaan Allah yang telah hadir di dunia. Itulah Injil, kitab dari surga yang di berikan langsung oleh Tuhan dalam Yesus Kristus. Kembali lagi kita ke injil barnabas, walaupun karya injil barnabas banyak menceritakan tentang kehidupan Yesus Kristus selama hidupNya dalam dunia, namun itu bertentang dengan Injil yang Asli (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Cerita mengenai permberitaan malaikat kepada Maria ibu Yesus pun sangat berbeda sekali.
            Injil barnabas jika dilihat sepintas mirip dengan injil yang asli, namun jika diteliti dengan lebih baik lagi, maka dapat dilihat perbedaan yang besar dalam seluruh kitab perjanjian baru, termasuk keempat injil kanonik. Sebab utama dan tujuannya sangat berbeda, malah bertentangan sekali dengan iman Kekristenan dan juga perwatakan perjanjian baru. Tujuan dan maksud karya yang diberi nama injil barnabas ini adalah sebenarnya, seperti berikut:
1.      Penolakan terhadap Yesus kristus sebagai Anak Tuhan atau sebagai firman Tuhan yang menjadi manusia dan konsep asalnya adalah menolak Yesus sebagai Almasih atau Mesias. Terdapat dalam injil barnabas pasal 198:6, “dimana Yesus berkata, “…aku hanya akan disiksa dalam orang lain, karena hukuman itu sesuai bagiku, karena banyak orang yang memanggil aku Tuhan; … aku telah mengaku bahwa bukan saja aku bukan Tuhan…, malah aku telah mengakui pula, bahwa aku bukanlah almasih”. Ini hanya salah satu contoh dari ucapan-ucapan dimana Yesus mengaku hanya sebagai manusia biasa dan menyangkal apabila dikatakan atau dianggap sebagai Tuhan atau Anak Tuhan (93:1; 94:1). Satu hal yang mengherankan sekali ialah apabila injil palsu barnabas ini menyangkal gelas almasih kepada Yesus Kristus seperti dalam IPB (Injil Palsu Barnabas) 96 ayat 2. Barnabas dalam hal ini nyat-nyata melawan dengan apa yang telah quran katakan dalam surat 3 al-imran ayat 45 yang berkata, “malaikat berkata: “Ya, maryam, sesungguhnya alloh memberikan kabar gembira kepada engkau dengan kalimatNya, namanya almasih isa anak maryam, yang mempunyai kebesaran didunia dan akheratdan termasuk orang-orang yang terdekat kepada tuhan”. Yang lucu dan anehnya ialah apabila umat muslim dengan butanya menerima IPB yang berlawanan dengan nas quran berulang kali dengan hal diatas. Namun quran tidak pernah mencatat memberikan muhammad gelar almasih
2.      Mempertahankan monotheisme ala Yahudi, terutama islam, dengan menolak Yesus kristus sebagai Anak Tuhan secara langsung atau tidak, menolak kefahaman Trinitas. Menolak faham Trinitas Kekristenan lebih nyata lagi. Sehingga muhammad disebut sebagai almasih yang akan datang oleh Yesus, bukannya Roh Kudus, sebagaimana yang terdapat dalam Injil asli atau kitab Perjanjian Baru. Ditonjolkan tokoh Abraham dan perjanjian Tuhan dengannya serta ditergaskannya akan tanda sunat atau khatan (IPB 23:29) dan Ismael (IPB 43:11). Dalam percakapan Yesus dengan kedua muridNya Andreas dan yakobus, dimana kedua murid bertanya: “dengan siapakah janji yang dibuat Tuhan kepada abraham, yang akan lahir ishak atau ismael. Yakobus menjawab: “oh guru, ceritakanlah kepada kami dalam keturunan siapakah perjanjian ini dibuat, karena bangsa Yahudi mengatakan dalam keturunan Ishak dan keturunan Ismael pula mengatakannya dalam keturunan Ismael (IPB 43:6). Yesus menjawab: “berimanlah kepadaku, karena dengan sesungguhnya aku katakan kepadamu, bahwa perjanjian itu dibuat dengan Ismael bukan dengan Ishak”. Dengan
demikian Perjanjian lama yang asal yang menyatakan bahwa janji itu akan
lahir dari keturunan Ishak (Kej 12:12) oleh penulis aritikel yang
diberi judul 'Injil Barnabas' telah dihapus dan diubahsuaikan.Sebagaimana
yang kita ketahui bahawa keturunan Ismail adalah daripada bangsa Arab
berbanding dengan Kej 25:18 yang daripada keturunannya Muhammad
dilahirkan. Ayat ini adalah bertentangan juga dengan apa yang telah
diberitakan oleh Al-quran, bahwa anak yang dijanjikan oleh Allah
terhadapnya (Ibrahim) sebagai warisnya ialah anak yang dilahirkan melalui
Sarah yaitu Ishak kerana sesudah Ishak akan dilahirkan pula Yakub, cuba
lihat (QS 11 Huud 71). Daripada Yaakob inilah yang kemudiannya Allah
mengantikannya dengan nama Israel, daripada Israel akan lahir dua belas
suku bangsa Israel, salah satunya adalah bangsa Yahudi dan dari suku
inilah Yesus dilahirkan. Sesuai dengan firman Allah bahwa keselamatan itu
lahir bukan dari bangsa lain kerana bangsa lain itu menyembah
berhala, melainkan hanya daripada bangsa Yahudi. "Kamu menyembah apa yang kamu tidak kenal ,kami menyembah apa yang kami kenal,sebab keselamatan datang dari bangsa
Yahudi"
(Injil Yohanes 4:22).
Berita tentang keselamatan sudahpun disebarkan, marilah kita sama-sama datang kepada
Tuhan yang disembah oleh Ibrahim, Ishak dan Yaakob dan janganlah kita menyembah
apapun yang disampaikan atau diberitakan oleh bangsa lain walaupun mereka
menyebut Allah juga yang mereka sembah, itu adalah satu penyesatan yang nyata
.
3.      Mengamini dan menguatkan kenabian Muhammad (fasal 112:4). Hal ini dapat dilihat
dengan jelas dari pernyataan yang diletakkan pada "Mulut Yesus",
seakan akan 'Yesus lah yang bersabda:

  • Bahawa 'Yesus bukanlah Mesias itu (IPB 96:6,42:2,220:Description: Cool
  • Tetapi al-Masih/Mesiah yang datang itu adalah utusan Allah yang terpuji ialah
    "Ahmad" (Muhammad).(IPB 97:10,220:8, bandingan QS 61:1)
  • Bahawa janji Allah itu akan lahir daripada keturunan Ismail dan bukannya
    daripada keturunan Ishak (IPB 43:10), ini adalah amat bertentangan sekali
    dengan apa yang diberitakan oleh Al-quran,(cuba QS 11:17)
4.      Membela atau mempertahankan Islam

  • "......mahu tidak mahu harus ada satu Allah....." (IPB 29:2)
  • "Aku adalah Allah sendiri,dan tidak Allah lain kecuali Aku...." (IPB
    29:15)
  • ".....Cuma hanyalah Allah Yang Maha Esa dan Muhammad adalah pesuruh Allah...." (IPB 39:3,5 dan 41:14).
Dari ketiga keterangan diatas, kemudian kita bandingkan, maka kita akan dapat melihat
bahwa bunyinya adalah cenderong kepada keislaman yang maksudnya adalah seperti
berikut:

"Bahawasanya Allah itu hanya satu, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa, maka tidak ada Ilah(Allah) lain selain Allah (Aku), dan
Muhammad itu adalah Rasul (pesuruh) Allah"



Ayat ini adalah seperti dengan ayat kalimah syahadat bagi kaum Muslim yaitu: "Aku
bersaksi tidak ada Tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah Rasul
Allah"

Melihat nadanya yang keislamikan itu, saya sangat ragu bahwa karya yang berjudul 'Injil Barnabas' ini ditulis oleh Barnabas teman Paulus atau orang yang hidup pada abad 1, tetapi bagi saya, saya semakin yakin bahwa penulisnya adalah orang yang hidup pada zaman Islam yang telah ada dan memang terbukti bahwa penulis INJIL BARNABAS ialah MUSTAFA DE ARANDE . Untuk mengenal pasti ajaran-ajaran sesat tersebut Tuhan telah menunjukkan beberapa ciri penyesat itu, walaupun kadang -kadang kita terdorong dengan penampilan dan gaya mereka dalam menyesatkan orang-orang yang percaya. Dengan itu berhati-hatilah dengan para penyesat ini, kerana mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempengaruhi anak-anak Tuhan supaya ragu terhadap Firman Allah dan keselamatan yang telah diberikan Tuhan kepada umat tebusannya agar mereka menjadi tidak yakin lagi.


UNIVERSITAS AL-AZHAR DI CAIRO, MESIR


Mendiang Dr. Abbas Mahmoud Al Aqqad, guru besar yang terkenal di Universitas Al Azhar di Cairo Mesir, mengajak kaum Islam sedunia untuk menjauhkan diri dari “Injil Barnabas.” Dalam bukunya “Hayatul Masih fit Tarikh was Kusyufil ‘ashril Hadiets”, (Cairo: Darul Hilal) ia menguraikan kepalsuan Injil tersebut dan berkesimpulan bahwa kitab ini bukan saja menyerang ajaran agama Kristen tetapi juga ajaran agama Islam. Memang meskipun kitab ini sekarang sering dipakai untuk menyerang ajaran Alkitab, tetapi buku ini baru dikenal pada abad ke lima belas. Sarjana-sarjana Muslim yang terkenal seperti Al-Tabari, Al-Baidhawi dan Ibn Kathir tidak pernah mengutip Injil palsu ini. Di sini tidak ada tempat atau waktu untuk membahas pengarang dan asal usul “Injil Barnabas”. Tapi satu hal yang sangat jelas ialah bahwa Barnabas, pemberita Injil yang disebut di dalam Alkitab, tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan tulisan aneh ini. Dalam tulisan ini kami akan memfokuskan pada pembahasan beberapa ajaran pokok kitab ini dan atas dasar tersebut kita dapat menilai apakah buku ini benar atau palsu. Apa maksud Dr. Abbas Mahmoud Al Aqqad tatkala ia mengatakan kitab ini menyerang ajaran agama Islam? Meskipun ada banyak petunjuk bahwa penulis kitab “Injil Barnabas” memang seorang Islam, namun rupanya pengertian sang penulis tentang agama Islam dan Al-Quran sangat dangkal.

Perhatikanlah fakta-fakta berikut:

1)      Al-Quran menekankan bahwa Alkitab dapat dipercaya. Baik Kitab Taurat dan juga Kitab Injil dipuji sebagai “petunjuk dan cahaya” (Al Maidah, Sura 5:44-48). Jika demikian apakah Al-Quran salah bila berulang kali menekankan bahwa Isa adalah Mesias, atau Al-Masih?. Sangat mengherankan bahwa sebaliknya di dalam “Injil Barnabas” Muhammad disebut Mesias, dan Isa selalu menyangkal bahwa Ia adalah Mesias atau Al-Masih (lihat fasal 42, 82, 83, 96, 97, 207). Sungguhkah Mesias itu adalah Muhammad, anak Abdullah dan bukan Yesus anak Maryam?
2)      Al-Quran mengajarkan bahwa ada tujuh langit (Al-Baqarah, Sura 2:29, Al-Isra’ Sura 17:44) padahal “Injil Barnabas” tegas mengatakan “langit adalah sembilan” (fasal 178). Sepertinya penulis kitab ini membaca tulisan Dante yang mengarang khayalan terkenal “Divina Commedia” tentang sembilan langit menuju Firdaus. Mana yang benar – sembilan atau tujuh?
3)      Al-Quran mengajarkan bahwa seorang laki-laki dapat menikahi “dua, tiga, empat” wanita (An-Nisa’, Sura 4:3) selain “budak-budak yang mereka miliki” (AI-Ma’arij, Sura70:30). “Injil Barnabas” mengajarkan “hendaklah seorang lelaki puas dengan seorang wanita yang dikaruniakan Allah baginya dan hendaklah dia melupakan wanita lainnya” (pasal 115). Yang mana petunjuk Allah yang sesungguhnya – empat atau satu?
4)      Al-Quran mengajarkan bahwa Maryam mengalami “rasa sakit akan melahirkan anak” (Maryam, Sura 19:23), padahal “Injil Barnabas” menceritakan bahwa Maryam ‘dikelilingi oleh cahaya terang yang luar biasa, seraya melahirkan puteranya tanpa sakit’ (pasal 3). Mana yang benar - merasa sakit atau tanpa merasa sakit?
5)      Al-Quran menegaskan “Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya”(Al-Isra’, Sura 17:13). Sedangkan di dalam “Injil Barnabas” tertulis ‘Ketika Allah menciptakan manusia dengan kebebasan agar dia boleh mengetahui bahwa Allah tidak membutuhkan manusia, sama seperti seorang raja yang memberikan kebebasan kepada hamba-hambanya.’(pasal 155). Bukankah dua kalimat ini bertentangan? Memang benar bahwa “Injil Barnabas” juga menyerang ajaran agama Kristen dan Alkitab. Inti dari Injil, yaitu kabar baik yang dibawa oleh Isa Al-Masih, mengajarkan bahwa setiap manusia di dunia ini terjerat oleh Syaitan dan masuk kerajaan kegelapan. Selanjutnya kabar baik ini menegaskan bahwa sia-sia segala amal usaha manusia bila tujuannya melepaskan diri dari ikatan dosa dan iblis. Memang pada umumnya sukar bagi manusia yang berada dalam genggaman dosa merendahkan diri dan mengaku bahwa dia tidak berdaya menyelamatkan diri sendiri. Cobalah – berapa banyak usaha dan amal diperlukan agar dapat lepas dari dosa dan Iblis serta dapat selamat?

Yesus Kristus menghancurkan kuasa setan 
Injil yang benar memberikan jawaban yang indah. Sesungguhnya manusia yang terikat oleh dosa tidak dapat mematahkan rantai iblis. Tetapi Yesus Kristus, Tuhan yang turun dari sorga, sudah menghancurkan kuasa setan. Firman Tuhan berkata, “Bagi Dia (Yesus), yang mengasihi kita dan telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya dan telah membuat kita menjadi suatu kerajaan…bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin”(Injil, kitab Wahyu 1:6). “Injil Barnabas” menyangkal fakta ini. Menurut Injil palsu ini, muka Yudas, seorang murid Yesus, diubahkan Allah sehingga mirip dengan muka Yesus. Tentara Romawi menyalibkan Yudas sedangkan Yesus diangkat ke sorga. Sayang sekali di dalam “Injil Barnabas” tidak ada berita kelepasan dari dosa. Juga tidak ada Allah yang mengasihi manusia sehingga bersedia mengorbankan diriNya sendiri agar belenggu dosa manusia dipatahkan. Injil Allah tidak menampakkan seorang Juru Selamat yang terbang ke sorga melarikan diri sebelum kuasa iblis dipatahkan. Berhadapan dengan penderitaan maut, Ia berseru, “Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Ku katakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (yaitu dari salib). Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!” (Injil, Rasul Yohanes 12:27, 28). Yesus bersedia menjadi “Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Yohanes 1:29). Ia juga menghapus dosa Saudara, tetapi Ia tidak memaksa Saudara menerima kelepasan ini. Detik ini pun tanganNya terulur kepada Saudara. Jangan melalaikan undanganNya. Injil yang benar tidak membebani kita dengan harus ‘banyak beramal' dan 'banyak beribadah’ supaya kita dapat selamat. Injil yang benar menawarkan kepada kita keselamatan cuma-cuma sebagai anugerah Allah. “Karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).

Sambutlah Dia! Yakinlah akan firman Tuhan, “Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan dibuang” (Injil, Rasul Yohanes 6:37).

Inilah Injil yang memberi harapan pasti. Inilah Injil yang benar!

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer