Kamis, 20 Januari 2011

APAKAH KITA BISA MEMANGGIL NAMA ALLAH ?

pada saat ini, di zaman sekarang ini di Negara Indonesia, telah banyak gereja-gereja yang telah meninggalkan nama Allah dan beralih memakai nama Elohim. Namun ada banyak juga yang menolak dan tetap memakai kata Allah di dalam peribadatan gerejanya. Mengapa sekarang gereja beralih memakai nama Elohim bukan Allah lagi ?. ada beberapa alasan yang dikemukan oleh gereja-gereja yang memakai nama Elohim. Diantaranya adalah, karena nama Allah merupakan nama tuhan dari bangsa Arab yang disembah oleh umat Islam sekarang ini. Dan nama tersebut adalah nama dewa bulan yang disembah bangsa Arab jauh sebelum Islam masuk ke Arab yang di bawa oleh Muhammad. Gereja pro Elohim ini tidak mau lagi menggunakan nama Allah yang merupakan nama dewa ini. Tetapi apakah sebenarnya memang kita sebagai umat Kristen tidak boleh memakai nama Allah dalam pujian dan penyembahan kita ?.
memang rumit bila kita melihat persoalan ini. Disamping itu, umat Kristen yang berada di Negara Malaysia sedang berjuang untuk menggunakan nama Allah dalam pujian dan penyembahan mereka di gereja. Malaysia Negara yang mayoritas Muslim dan menggunakan Syariat Islam dalam Pemerintahannya, tidak memperbolehkan umat Kristiani menyebutkan dan menulis nama Allah dalam pujian, penyembahan dan buku-buku serta Alkitab di Negara tersebut. Bermula pada awal tahun 1980-an, umat Muslim Malaysia melakukan kampanye pelarangan bagi umat Kristen untuk memakai nama Allah untuk menyebut Tuhan. Mereka beralasan bahwa “allah” adalah nama diri yang tidak bisa diikuti dengan kata milik ku, mu, nya dan lain-lain. Sedangkan umat Kristen biasa merangkai kata milik untuk “Allah”, sehingga berbunyi Allahku, Allahmu, Allahnya, dan sebagainya. Alasan lainnya, umat Kristen meyakini doktrin bahwa Yesus sama dengan Allah. Bagi umat Islam Malaysia, sebutan ini adalah pelecehan kepada allah, tuhan semesta alam, sehingga pemakaian kata Allah oleh umat Kristen dikhawatirkan bisa membingungkan dan menipu umat Islam. Kampanye ini berhasil dan Pemerintah Federal dan beberapa Pemerintah Negara bagian Malaysia sejak tahun 1982 resmi melarang umat Kristen untuk memakai nama Allah, baik lisan maupun tulisan. Dengan perjuangan yang panjang akhirnya tanggal 31 Desember 2009, umat Kristen boleh memakai nama Allah melalui keputusan Pengadilan Tinggi. Tetapi Kementrian Dalam Negeri menyatakan banding atas keputusan tersebut. Pada tanggal 6 Januari 2010, Pengadilan Tinggi Malaysia membatalkan keputusan tersebut. Tetapi apakah memang pantas umat Kristen memakai nama Allah untuk pujian dan penyembahan?
Bila kita perhatikan dalam bahasa asli Alkitab, yakni bahasa Ibrani, maka dapat kita temui kata Elohim. Kata ini banyak di temui dalam Alkitab. Terutama dalam kitab perjanjian lama. Dalam terjemahan bahasa Inggrisnya memakai kata God. Setelah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memakai nama Allah untuk menerjemahkan kata Elohim. Kata Allah yang di pakai Alkitab terjemahan LAI, berasal dari bahasa Arab. Namun ada perbedaan yang mencolok dari kata “Allah” ini yang dipakai oleh umat Muslim dan Kristen. Dalam Islam Allah adalah nama diri. Nama pribadi yang tidak dapat dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan dalam Kristen, nama Allah ini merupakan nama Pangkat dan bukan nama Pribadi. Jadi ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan “TUHAN Allah” . Tuhan itu nama dan Allah itu adalah nama pangkat. Yang artinya, bahwa Tuhan itu adalah Allah. Contoh lainnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden itu pangkat atau gelar sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan namanya. Itulah perbedaan yang mencolok antara Kristen dan Islam. Namun para pakar Islam menyanggah bahwa nama Elohim adalah nama jamak yang dapat di artikan dengan nama dewa-dewa. Tetapi mereka salah dalam mengartikan kata Elohim tersebut. Nama Elohim merupakan nama tunggal dari gelar ketuhanan. Oleh sebab itu dalam Alkitab ada beberapa nama dewa yang di pakai dengan nama allah. Tetapi ditulis dengan huruf kecil. Dalam bentuk jamak adalah allah-allah.
Sebagai orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus, seharusnya kita tidak harus mempeributkan kata Allah ini dalam penyebutan nama Tuhan. Karena yang kita sembah bukanlah Yahwe, Allah sesembahan bangsa Israel. Untuk kita bangsa yang bukan Yahudi, Tuhan Allah semesta alam memberikan Yesus Kristus sebagai sesembahan kita. Karena jika tidak tanpa pengorbanan Yesus, maka kita tidak akan selamat dan masuk kedalam Kerajaan Surga. Jika kita mau menyebut Elohim, berarti kita harus mengkaitkannya dengan Yahwe. Dan jika kita memakai juga kata Yahwe, maka dimanakah nama Yesus berada? Padahal sesungguhnya Allah telah memberikan Yesus Kristus bagi kita, umat bukan Yahudi. Dalam Kisah Para Rasul 4:12 dikatakan, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Nama Yesuslah yang dapat menyelamatkan kita. Bukan nama Allah dan Yahwe. Tetapi nama Yesus yang dapat membawa kita untuk bertemu dengan Bapa (Yahwe) di surga. Dalam pujian dan dalam penyembahan seharusnya kita menyebut nama Yesus. Mengundang Dia hadir dalam penyembahan kita. Agar hadirat Tuhan menyelimuti kita ketika kita menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Itu yang harus kita lakukan setiap saat dan setiap waktu. Bukannya menyibukkan diri dengan memproklamirkan nama Elohim ke gereja-gereja dan seluruh umat Kristen untuk menyembah Tuhan dengan menggunakan nama Elohim. Saya rasa Tuhan Yesus tidak memperdulikan kita menggunakan nama Bapa, Roh Kudus, Elohim, Allah, Tuhan, Imanuel, Adonai, Yahwe dalam penyembahan kita. Yang Tuhan mau dari kita adalah, ketika kita menyembah Tuhan, hati dan pikiran kita harus focus kepadaNya. Mencari wajahNya dan memuji dan menyembahnya dengan hati nurani yang bersih.
Saya sarankan kepada gereja-gereja yang telah memakai nama Elohim, sebaiknya membuka diri anda. Jangan terfokus dengan nama Elohim, sebaiknya perbaikilah ibadah anda dengan lebih memfokuskan pada penyembahan yang benar dan yang berkenan dihadapan Allah. Dan bagi yang belum menggunakan nama Elohim, sebaiknya jangan terfokus dengan hal itu. Anda bisa menyembah Yesus dengan menyebut namaNya, atau menyebut nama Bapa. Bahkan nama Allah pun dapat anda sebut, asalkan ketika kita menyebut nama Allah, hati dan pikiran kita tidak memandang kepada allah umat Islam. Sebab jika kita menyebut nama Allah dengan pikiran kepada tuhan umat Muslim, maka nama Allah yang kita lontarkan itu tidak berkenan kepada Yesus, sebab allah dalam Islam adalah nama pribadi. Bukan merupakan suatu gelar. Jangan terkecoh dengan hal itu.

Tuhan Yesus memberkati kita semua…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer