Kamis, 03 Maret 2011

SETIA dan AKHIR

Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Tidak ada yang lebih Tuhan inginkan dari kita selain melatih iman kita. Ia tidak akan melakukan apapun untuk merusaknya, dan kita tidak dapat menyenangkan Dia tanpa iman. Iman bergantung kuat sementara bukti akan membuat kita melompat keluar. Iman menetapkan untuk mempercayai Dia walaupun Ia tidak menjawab semua pertanyaan atau bahkan tidak menjamin perjalanan kita bebas dari penderitaan.



Tidak ada ilustrasi yang lebih baik tentang kesetiaan ini dibanding yang terlihat dalam bagian kedua ibrani pasal 11. Ayat- ayat ini disebut sebagai “para pahlawan iman”. Disini diuraikan tentang pria dan wanit yang bertekun dalam iman mereka didalam keadaan yang paling ekstrim. Mereka menjadi sasaran segala macam penderitaan dan bahaya demi salib. Sebagian disiksa, dipenjara, dicambuk, dilempari batu, digergaji, dan dibunuh dengan pedang. Mereka miskin, dianiaya, dihukum, dan berpakaian seadanya. Mereka mengembara dipadang gurun, dipegunungan, dalam gua, dan celah-celah gunung. Yang paling penting mereka mati tanpa menerima apa yang sudah dijanjikan. Dengan kata lain, mereka berpegang pada iman mereka hingga mati, walaupun Allah tidak menjelaskan apa yang sedang Ia kerjakan. Ibrani 11:13 “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang dibumi ini”. Ibrani 11:35-40 “Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka memperoleh kebangkitan yang lebih baik. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu, dan dipenjarakaqn. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara dipadang gurun dan dipegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan”.



Dizaman modern saat ini juga ada banyak pahlawan-pahlawan iman, mereka sudah pasti mendapat tempat yang istimewa dihati Allah yang besar. Disebuah rumah sakit anak-anak Los Angeles. Kebanykan ank-anak ini menderita penyakit yang mematikan, walaupun sebagian menderita gangguan kronis yang merusak dan mengacaukan masa kanak-kanak mereka, sebagian mereka dibawah usia 10 tahun, tetapi iman mereka kepada Yesus Kristus tidak terguncang. Mereka mati dengan kesaksian dibibir mereka, menyaksikan kebaikan Allah sementara kondisi tubuh kecil mereka semakin memburuk.



Kita tidak bisa menghitung berapa jumlah para pahlawan iman dimasa sekarang, tetapi apakah kita bisa memasukkan diri kita sebagai salah satu daftar orang yang berpredikat “Pahlawan Iman”. Bagi mereka yang telah berjuang untuk memahami pemeliharaan Allah, mereka sudah tentu bertemu langsung dengan Allah. Hati-Nya sangat lembut terhadap orang yang tertindas dan kalah. Ia mengtahui nama kita dan Ia telah melihat setiap butir air mata yang kita teteskan. Tuhan Yesus ada disana pada setiap kesempatan ketika hidup kita berbelok kearah yang salah. Karna Alkitab dengan tegas mengatkan demikian kepada kitya. Sebagai permulaan Daud menulis “Tuhan itu dekat dengan orang-orang yang patah hati dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” Mazmur 34:19. bukankah itu ayat yang indah? Betapa membesarkan hati mengetahui bahwa hadirat Raja itu sendiri, Sang pencipta surga dan bumi selalu ada dekat dengan orang yang terluka dan hancur hatinya. Jika kita memahami sepenuhnya betapa dalamnya kita dikasihi, kita tidak akan pernah merasa sendirian lagi. Daud kembali kegagasan itu dalam Mazmur 103:11 “Tetapi setinggi langit diatas bumi, demikian besar kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia”. Roma 8:26 “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kitakepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”. Sungguh penghiburan besar yang dapat kita ambil dari pemahaman itu. Ia menyebutkan nama kita kepada Bapa hari ini, membela kasus kita dan menceritakan kebutuhan kita. Oleh karna itu, betapa kelirunya menimpahkan kelasahan karna kesulitankita pada sahabat terbaik yang pernah dimiliki umat manusia. Lepaslah dari kesimpulan lain yang kita ambil, dan percayalah ini: Tuhan Yesus bukanlah sumber penderitaan kita.


Inilah imbalan bagi mereka yang setia, bagi mereka yang menerobos rintang dan bertekunhingga akhir. Inilah mahkota kebenaran yang disiapkan bagi mereka yang sudah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir, dan yang telah memelihara iman. 2 Timotius 4:7-8 “aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya”. Oleh karna itu, sepanjang hari-hari kita yang tersisa didalam hidup ini, jangan kita berkecil hati menghadapi masalah atau kesulitan yang sifatnya sementara. Terimalah keadaan sebagaimana adanya, jangan takut ketika tiba waktu kita mengalami masalah atau penderitaan, dengan mengetahui bahwa Allah akan menggunakan itu semua untuk rencana-Nya, dan sebenarnya itu untuk kebaikan kita sendiri. Tuhan Yesus sangat dekat, dan Ia sudah berjanji bahwa pencobaan kita tidak akan lebih berat dari pada yang dapat kita tanggung. Akhir kata dalam Mazmur 34:17-19 “ Apabila orang - orang benar itu berseru - seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. Tuhan itu dekat dengan orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer