NUBUATAN KEDATANGAN YESUS KRISTUS DALAM ALKITAB PERJANJIAN LAMA
Shalom Pembaca Setia
Salam dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus
Seperti yang kita tau, perdebatan mengenai Yesus Kristus tidak ada habisnya. Terutama dari kalangan yang menentang KeTuhanan Yesus Kristus. Artikel kali ini saya sebagai Penulis ingin memberikan wawasan kepada pembaca bagaimana Seorang Sosok yang sangat terkenal dari Abad Pertama sampai sekarang ini telah dinubuatkan dalam Alkitab Perjanjian lama.
Nubuatan mengenai kedatangan Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama adalah salah satu topik yang sering menjadi pusat perbincangan di kalangan teolog dan umat Kristen. Alkitab Perjanjian Lama, yang ditulis berabad-abad sebelum kelahiran Yesus, mengandung sejumlah nubuatan yang diyakini oleh umat Kristen sebagai petunjuk mengenai kedatangan Sang Mesias, yang mereka percayai sebagai Yesus Kristus. Mari kita mengeksplorasi beberapa nubuatan utama yang ada dalam Perjanjian Lama dan bagaimana nubuatan-nubuatan ini dipahami dalam konteks kehadiran Yesus.
Benih Wanita yang Mengalahkan Ular
Nubuatan pertama mengenai Yesus dapat ditemukan di kitab Kejadian 3:15, yang dikenal sebagai "Protoevangelium," atau injil yang pertama. Dalam ayat ini, setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan berfirman kepada ular: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Ayat ini dianggap sebagai nubuatan pertama mengenai Mesias yang akan datang dari keturunan wanita, yang akan mengalahkan kuasa dosa dan maut yang dilambangkan oleh ular.
Ketika Yesus Datang dari Keturunan Abraham
Janji kepada Abraham yang dinyatakan dalam Kejadian 12:3, "Olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat," sering diinterpretasikan sebagai nubuatan mengenai berkat universal yang akan datang melalui keturunan Abraham, yaitu Yesus Kristus. Dalam pandangan Kristen, Yesus adalah keturunan Abraham yang membawa berkat keselamatan dan harapan bagi seluruh umat manusia. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Galatia telah berbicara mengenai Ayat ini Kejadian 12:3. Didalam Galatia 3:8 dikatakan, "Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati."
Nubuat dari Suku Yehuda
Dalam Kejadian 49:10, Yakub memberikan berkat kepada anak-anaknya dan menyatakan, "Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya; maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa." Umat Kristen melihat nubuatan ini sebagai penunjuk bahwa Mesias akan berasal dari suku Yehuda, yang kemudian diteguhkan dalam silsilah Yesus di kitab Matius 1:1-17 dan Lukas 3:23-38.
Nabi Seperti Musa
Dalam Ulangan 18:15, Musa berbicara kepada bangsa Israel dan berkata, "Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan." Yesus diyakini sebagai pemenuhan nubuatan ini, sebagai nabi yang lebih besar dari Musa, yang membawa perjanjian baru bagi umat manusia.
Yesaya dan Lahirnya Immanuel
Kitab Yesaya mengandung banyak nubuatan mengenai Mesias. Salah satu yang paling dikenal adalah Yesaya 7:14, "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Immanuel." Kata "Immanuel" berarti "Allah beserta kita," yang umat Kristen lihat sebagai penggambaran dari kehadiran Allah melalui kelahiran Yesus dari seorang perawan, Maria. Nubuatan ini telah digenapi oleh Tuhan ketika seorang Malaikat Tuhan datang Kepada Yusuf dalam mimpinya dan berkata: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"- yang berarti: Allah menyertai kita" (Matius 1:23).
Hamba yang Menderita
Yesaya 53 adalah salah satu bagian yang paling jelas menggambarkan penderitaan dan pengorbanan Mesias. Ayat-ayat dalam pasal ini menggambarkan seorang hamba yang menderita karena dosa-dosa umat manusia, yang tertikam dan terluka, namun melalui penderitaannya, banyak orang akan dibenarkan. Penggambaran ini sangat mirip dengan kisah penyaliban Yesus, dan menjadi pusat keyakinan Kristen mengenai pengorbanan Yesus untuk dosa manusia.
Raja yang Bersorak Dalam Zakaria
Zakaria 9:9 berkata, "Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda." Nubuatan ini dianggap digenapi ketika Yesus memasuki Yerusalem dengan menunggang keledai, dalam peristiwa yang dikenal sebagai Minggu Palma.
Kelahiran di Betlehem
Mikha 5:2 memberikan petunjuk tentang tempat kelahiran Mesias, "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala." Kelahiran Yesus di Betlehem, yang dicatat dalam Injil Matius dan Lukas, dilihat sebagai penggenapan langsung dari nubuatan ini.
Kesimpulan
Nubuatan-nubuatan dalam Perjanjian Lama memberikan kerangka harapan dan penantian bagi umat Yahudi mengenai kedatangan Mesias. Bagi orang Kristen, Yesus Kristus adalah pemenuhan dari harapan tersebut. Setiap nubuatan, dari janji kepada Abraham hingga nabi-nabi besar seperti Yesaya dan Mikha, dipandang sebagai bagian dari rencana ilahi yang mencapai klimaksnya dalam kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Bagi orang percaya, nubuatan-nubuatan ini bukan hanya cerita masa lalu, tetapi juga fondasi dari iman yang terus memberi inspirasi dan harapan bagi masa depan.
Posting Komentar untuk "NUBUATAN KEDATANGAN YESUS KRISTUS DALAM ALKITAB PERJANJIAN LAMA"