Kamis, 03 Maret 2011

PERSEMBAHAN YANG SEMPURNA

Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.

Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" --meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat--. Dan kemudian kata-Nya: "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita, sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."



JADI APABILA UNTUK SEMUANYA ITU ADA PENGAMPUNAN, TIDAK PERLU LAGI DIPERSEMBAHKAN KORBAN KARENA DOSA



Firman Tuhan diatas memberikan kita pengetahuan akan artinya penebusan dosa yang dilakukan Kristus diatas kayu salib. Karena dengan kematian Yesus yang mengorbankan diri-Nya atas kesalahan yang tidak pernah Ia perbuat, kita telah dikuduskan untuk selama-lamanya. Sebab oleh korban satu saja, Tuhan telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Oleh karena itu orang Kristen tidak melakukan hari raya Korban setiap tahun, karena Tuhan tidak menghendaki lagi korban bakaran dan korban penghapusan dosa. Upacara korban lembu jantan dan korban korban domba jantan sebagai korban penghapusan dosa, dilakukan pada jaman hukum taurat ditegakkan. Namun setelah Yesus datang kedunia dengan membawa hukum baru yaitu hukum Kasih melalui Injil (Kabar Kesukaan), keberadaan hukum taurat ditiadakan. Sebab di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Apa yang dilakukan korban bakaran dan korban penghapusan dosa hany memperingatkan akan adanya dosa, bukan menghapuskannya. Jadi marilah kita berjalan kepada hukum baru. Hukum yang mengasihi dan bukan hukum doktrin yang melakukan ritual setiap tahunnya tanpa adanya keselamatan. Yesus Kristus telah berkorban bagi kita agar kita tidak tersesat pada ritual keagamaan yang monoton tanpa arti. Asalkan kita berdoa kepada Tuhan Yesus menyesali perbuatan kita dan tidak akan mengulangi kembali kesalahan kita, maka dosa kita akan diampuni. Anda tahu, itu adalah sesuatu yang sangat baik yang dilakukan Tuhan bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer