Kamis, 20 Januari 2011

AYAT-AYAT KONTRADIKSI DALAM ALKITAB

Untuk mematahkan pergerakan Kekristenan, umat muslim menggembar-gemborkan bahwa banyak ayat Alkitab yang kontradiksi, atau banyak yang salah dan error. Padahal justru setiap ayat yang mereka katakan kontradiksi, justru itu ayat-ayat yang membangun rohani kita. Sebab ayat-ayat itu saling menanbahkan bukan merupakan salah persepsi seperti yang dituduhkan umat Islam.
Pada artikel kali ini saya akan memberikan pengertian yang benar dari sebagian ayat-ayat yang katanya kontradiksi dalam kitab suci Alkitab. Semoga mereka yang selalu melecehkan Alkitab dapat terbangun imannya dan sadar, bahwa hanya ada kata Ya dan Amin dalam firman Tuhan dari Allah yang hidup.

Ayat-ayat kontradiksi :

PERTAMA--------
Yehezkeil 23:1-21
Jawabnya: ini ayat favorit bagi umat Islam menyerang Kekristenan. Mereka bilang ini ayat pornografi. Jadi Alkitab adalah kitab mesum atau pornografi kata mereka. Tapi itulah sikap manusia yang tidak mengenal Tuhan. Sebab mereka tidak tahu apa yanga mereka baca. Mereka hanya mau mencari kesalahan Alkitab, tapi mereka tidak menemukannya. Justru kesesatan yang mereka dapat, karena hati dan pikiran mereka yang kotor. Ayat ini merupakan ayat perumpamaan yang Tuhan berikan kepada manusia atas kejatuhan kota Samaria dan Yerusalem. Kota Samaria diumpamakan sebagai Ohola dan kota Yerusalem sebagai Oholiba. Mengapa Tuhan mengumpamakan kedua kota tersebut dengan perempuan sundal? Sebab kejahatan yang mereka lakukan sudah seperti persundalan di depan Tuhan. Itulah mengapa Tuhan mengeluarkan ayat yang isinya perumpamaan seperti itu. Justru dari ayat inilah kita dapat mengetahui bahwa Alkitab kitab yang sempurna. Sebab segala emosi dan nafsu manusia di ajarkan disini. Bagi orang yang pikirannya kotor dan penuh dengan hawa nafsu seks, maka mereka terjebak dalam arti yang sesungguhnya, yaitu pornografi. Tetapi bagi yang hati lurus kepada Tuhan dan tidak kotor pikirannya, maka mereka dapat mengerti ayat ini sebagai tegoran Tuhan bagi bangsa Israel dan Samaria. Ini adalah pelajaran yang penting bagi kita manusia. Yakni belajar mengendalikan pikiran…

KEDUA---------
Ezra 2:5 VS Nehemia 7:10
Jawabnya: jika kita melihat dari kedua ayat diatas, maka kedua ayat tersebut bukanlah ayat yang salah, justru kitab Nehemia menyempurnakan bani apa yang belum disebutkan oleh kitab Ezra. Jadi kedua kitab itu saling melengkapi. Contoh, di kitab Ezra tidak disebutkan bani Gibeon, namun di kitab Nehemia disebutkan bani Gibeon. Jadi antara Arah dan Arakh adalah dua bani yang berbeda.

KETIGA---------
Yoh 1:18 VS Kejadian 18:1; 32:30
Jawabnya: sebenarnya yang di lihat oleh Abraham dan Yakub adalah bentuk Allah dalam rupa manusia. Kejadian 32:28, “Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Jelaslah apa yang dikatakan Tuhan pada ayat ini. Yakub telah bergumul dengan Allah dan manusia. Ini bukanlah dua pribadi, melainkan hanya satu pribadi. Pribadi ini, yang dilihat oleh Abraham dan Yakub, adalah Yesus. Sebab Yesuslah Allah dalam rupa manusia. Jadi ayat yang berbunyi “sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia” tidak lain adalah Yesus yang telah bergumul dengan Yakub dan berbincang dengan Abraham. Jadi kitab Kejadian tidak kontradiksi dengan Yohanes. Sebab memang hanya Yesus yang telah melihat Allah. Manusia belum pernah melihatnya. Tidak ada satupun nabi dan manusia yang telah melihat Allah.

KEEMPAT---------
Yohanes 5:31 VS Yohanes 8:14
Jawabnya: ini pun bukan ayat kontradiksi. Hanya orang yang tidak mengenal Allah yang menganggap ayat ini kontradiksi. Dalam Yohanes 5:31, Yesus berkata bahwa “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar”, itu mengajarkan kepada bangsa Yahudi bahwa tentang iman. Karena pada saat itu bangsa Yahudi sedang bimbang hatinya untuk mempercayai Yesus sehingga Dia berkata seperti itu sambil dilanjutkan ke ayat 32-33, “ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran”. Intinya jika mereka tidak percaya, maka dengarlah Yohanes yang bersaksi tentang Yesus. Sedangkan di ayat 8:14 ketika Yesus berkata, "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar”. Dia menceritakan atau bersaksi mengenai diriNya sendiri. Namun orang-orang Farisi tidak percaya kepadanya dan berkata bahwa kesaksian Yesus tidak benar. Itulah sebabnya Yesus berkata seperti itu, untuk membela diri dengan memberikan alasan sebagai berikut “sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi”.

KELIMA---------
Yohanes 14:9 VS Yohanes 5:37
Jawabnya: pada Yohanes 14:9 bercerita tentang Yesus yang menegor Filipus muridnya yang meminta Yesus menunjukkan Bapa kepadanya. Namun Yesus berkata, "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami”. Yesus berkata seperti itu karena Filipus telah bersama-sama dengan Yesus sangat lama, tetapi dia tidak dapat mengenal Yesus juga sebagai Bapa di surga. Sedangkan Yohanes 5:37, “Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat”. Yesus sedang berbicara dengan orang Yahudi yang bukan murid Yesus. Mereka tidak mengenal Yesus, karena mereka tidak selalu bersama-sama dengan Yesus. Jadi sangat wajar sekali kita Dia berkata seperti itu kepada orang-orang Yahudi. Ini juga bukan ayat kontradiksi.

KEENAM---------
Yohanes 10:30 VS Yohanes 17:11,21,22,23
Jawabnya: dalam Yohanes 10:30, Yesus dan Bapa adalah Satu. Dia berbicara Ke-IlahianNya. Dia berbicara bahwa Dia adalah Bapa. Yesus mengungkapkan bahwa Dia adalah Tuhan. Namun dalam Yohanes 17:11,21,22,23, maksudnya adalah bahwa ketika manusia percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka Yesus akan hadir dalam hati manusia. Dia tidak berbicara kepada murid-muridNya saja, melainkan kepada seluruh manusia. Karena ketika kita mengundang Yesus hadir dalam hidup kita, maka secara langsung dan nyata, Yesus pun ada dalam setiap langkah hidup kita. Dia yang mengatur apa yang terbaik dalam hidup kita. Memperingatkan kita apabila kita salah dan menggandeng tangan kita sehingga kita tidak tersesat. Itulah yang dimaksud dengan Yohanes 17:11,21,22,23. Dialah Imanuel, yang artinya Allah bersama-sama dengan kita. Jadi karakter Kristus ada didalam kita. Ini juga bukan ayat kontradiksi.

KETUJUH--------
Matius 1:20 VS Lukas 1:41
Jawabnya: dalam Matius 1:20 dikatakan anak yang dikandung Maria dari Roh Kudus. Kata dari menunjukkan bahwa anak yang di kandung Maria benar-benar Roh Kudus, yaitu Roh Allah. Sedangkan Lukas 1:41 mengenai Elisabet yang penuh dengan Roh Kudus, bukannya Roh Kudus atau Roh Allah ada dalam Elisabet, melainkan karunia Roh itu yang menyelimuti Elisabet. Dia mengalami apa yang di namakan kepenuhan Roh Kudus. Yaitu dimana Hadirat Allah turun keatasnya. Sehingga dia merasakan sukacita yang besar dan damai ketika Maria datang menjenguknya. Orang yang diluar Kristus tidak tahu akan hal ini, sebab mereka belum pernah merasakan apa yang dinamakan kepenuhan Roh Kudus. Bahkan Kristen KTP pun ada yang belum merasakan ini. Hanya orang yang benar-benar mengasihi Yesus dan selalu dekat dan percaya kepadaNya yang dapat merasakan apa yang Elisabet rasakan.

KEDELAPAN-------
1Korintus 8:6 VS Ulangan 4:35; Markus 12:29
Jawabnya: rasul berkata dalam 1Korintus 8:6, “namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup” ini berbicara mengenai Trinitas. Karena seperti yang dikatakan dalam Yohanes 10:30, bahwa Yesus dan Bapa adalah satu. jadi tidak ada kontradiksi dengan kitab Ulangan dan Markus yang mengatakan Tuhan itu esa. Sebab apa yang rasul Paulus katakana sesuai dengan Kitab Yohanes 10:30.

KESEMBILAN
Lukas 2:11 VS Matius 6:6-15; 7:21
Jawabnya: Yesus adalah Tuhan. Dialah yang menciptakan langit dan bumi. Tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang dapat diciptakan. Jadi ketika Yesus mengajar manusia untuk berdoa kepada Bapa, itulah pengajaran yang baik yang diberikan Yesus. Sebab memang seharusnya setiap orang yang percaya kepada Yesus, harus berdoa kepada Bapa. Sebab Yesuslah Bapa yang baik (Yohanes 10:30) yang tau apa yang dibutuhkan anak-anakNya. Dan juga memang bukan setiap orang yang berseruh Tuhan.. Tuhan yang masuk dalam Kerajaan Surga, melainkan orang-orang yang melakukan kehendak Bapa disurga. Itu pun benar.. tidak ada yang kontradiksi. Kita harus melihat ayat yang lain untuk mengerti tentang ayat ini. Dalam hal ini Yohanes 10:30. Dan ini tidak salah prinsip…

KESEPULUH--------
Matius 1:21 VS Matius 16:27; Yohanes 5:30
Jawabnya: dalam matius 1:21 memang kedatangan Yesus kedalam dunia untuk menyelamatkan manusia dari kutuk dosa yang telah diturunkan Adam ketika dia jatuh dalam dosa. Karena tanpa pengorbanan Yesus di kayu salib, manusia tidak akan selamat. Yesuslah yang menyambung kembali tali yang putus akibat dosa. Sehingga kita manusia dapat datang lagi kepada Allah dan layak untuk memanggil Dia dengan sebutan Bapa. Walaupun ada nabi lain yang hadir sesudah Yesus, tapi tanpa pengorbanan Yesus di salib untuk menebus dosa manusia, maka manusia tidak akan selamat. Sedangkan Matius 16:27 dan Yohanes 5:30 berbicara mengenai kedatangan Yesus nanti pada akhir zaman, setelah Dia bangkit dan naik ke surge. Dia akan membalaskan setiap orang menurut perbuatannya. Dan akanmenghakimi orang dengan adil dan benar. Tidak ada kontradiksi hukum disini. Karena setiap orang akan di hakimi nanti pada akhir zaman. Bertobatlah sebelum terlambat. Terima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sebelum ajalmu tiba…


KESEPULUH ayat ini saya rasa dapat menjadi pegangan bagi umat Kristen dan orang-orang yang mau melecehkan Alkitab dan Yesus untuk kembali percaya bahwa Alkitab bukan kitab yang kontradiksi. Melainkan kitab yang sempurna yang isinya dapat membangun iman dan rohani manusia menuju kebenaran Tuhan. Jika anda yang masih ragu dan memberikan ayat-ayat firman Tuhan yang anda anggap kontradiksi, maka saya akan menulis kembali tanggapan yang benar dari ayat-ayat tersebut, yang saya rasa hanya kesalahan dari penalaran anda dalam membaca Alkitab.
Semoga Tuhan Yesus Kristus yang merupakan Allah yang sungguh dapat membuka hati dan pikiran anda untuk tetap berjalan dalam terang firman Tuhan yang benar. Dan membuka pikiran anda dalam membaca firman Tuhan, sehingga anda megerti ayat-ayat yang and baca tersebut.

APAKAH KITA BISA MEMANGGIL NAMA ALLAH ?

pada saat ini, di zaman sekarang ini di Negara Indonesia, telah banyak gereja-gereja yang telah meninggalkan nama Allah dan beralih memakai nama Elohim. Namun ada banyak juga yang menolak dan tetap memakai kata Allah di dalam peribadatan gerejanya. Mengapa sekarang gereja beralih memakai nama Elohim bukan Allah lagi ?. ada beberapa alasan yang dikemukan oleh gereja-gereja yang memakai nama Elohim. Diantaranya adalah, karena nama Allah merupakan nama tuhan dari bangsa Arab yang disembah oleh umat Islam sekarang ini. Dan nama tersebut adalah nama dewa bulan yang disembah bangsa Arab jauh sebelum Islam masuk ke Arab yang di bawa oleh Muhammad. Gereja pro Elohim ini tidak mau lagi menggunakan nama Allah yang merupakan nama dewa ini. Tetapi apakah sebenarnya memang kita sebagai umat Kristen tidak boleh memakai nama Allah dalam pujian dan penyembahan kita ?.
memang rumit bila kita melihat persoalan ini. Disamping itu, umat Kristen yang berada di Negara Malaysia sedang berjuang untuk menggunakan nama Allah dalam pujian dan penyembahan mereka di gereja. Malaysia Negara yang mayoritas Muslim dan menggunakan Syariat Islam dalam Pemerintahannya, tidak memperbolehkan umat Kristiani menyebutkan dan menulis nama Allah dalam pujian, penyembahan dan buku-buku serta Alkitab di Negara tersebut. Bermula pada awal tahun 1980-an, umat Muslim Malaysia melakukan kampanye pelarangan bagi umat Kristen untuk memakai nama Allah untuk menyebut Tuhan. Mereka beralasan bahwa “allah” adalah nama diri yang tidak bisa diikuti dengan kata milik ku, mu, nya dan lain-lain. Sedangkan umat Kristen biasa merangkai kata milik untuk “Allah”, sehingga berbunyi Allahku, Allahmu, Allahnya, dan sebagainya. Alasan lainnya, umat Kristen meyakini doktrin bahwa Yesus sama dengan Allah. Bagi umat Islam Malaysia, sebutan ini adalah pelecehan kepada allah, tuhan semesta alam, sehingga pemakaian kata Allah oleh umat Kristen dikhawatirkan bisa membingungkan dan menipu umat Islam. Kampanye ini berhasil dan Pemerintah Federal dan beberapa Pemerintah Negara bagian Malaysia sejak tahun 1982 resmi melarang umat Kristen untuk memakai nama Allah, baik lisan maupun tulisan. Dengan perjuangan yang panjang akhirnya tanggal 31 Desember 2009, umat Kristen boleh memakai nama Allah melalui keputusan Pengadilan Tinggi. Tetapi Kementrian Dalam Negeri menyatakan banding atas keputusan tersebut. Pada tanggal 6 Januari 2010, Pengadilan Tinggi Malaysia membatalkan keputusan tersebut. Tetapi apakah memang pantas umat Kristen memakai nama Allah untuk pujian dan penyembahan?
Bila kita perhatikan dalam bahasa asli Alkitab, yakni bahasa Ibrani, maka dapat kita temui kata Elohim. Kata ini banyak di temui dalam Alkitab. Terutama dalam kitab perjanjian lama. Dalam terjemahan bahasa Inggrisnya memakai kata God. Setelah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memakai nama Allah untuk menerjemahkan kata Elohim. Kata Allah yang di pakai Alkitab terjemahan LAI, berasal dari bahasa Arab. Namun ada perbedaan yang mencolok dari kata “Allah” ini yang dipakai oleh umat Muslim dan Kristen. Dalam Islam Allah adalah nama diri. Nama pribadi yang tidak dapat dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan dalam Kristen, nama Allah ini merupakan nama Pangkat dan bukan nama Pribadi. Jadi ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan “TUHAN Allah” . Tuhan itu nama dan Allah itu adalah nama pangkat. Yang artinya, bahwa Tuhan itu adalah Allah. Contoh lainnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden itu pangkat atau gelar sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan namanya. Itulah perbedaan yang mencolok antara Kristen dan Islam. Namun para pakar Islam menyanggah bahwa nama Elohim adalah nama jamak yang dapat di artikan dengan nama dewa-dewa. Tetapi mereka salah dalam mengartikan kata Elohim tersebut. Nama Elohim merupakan nama tunggal dari gelar ketuhanan. Oleh sebab itu dalam Alkitab ada beberapa nama dewa yang di pakai dengan nama allah. Tetapi ditulis dengan huruf kecil. Dalam bentuk jamak adalah allah-allah.
Sebagai orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus, seharusnya kita tidak harus mempeributkan kata Allah ini dalam penyebutan nama Tuhan. Karena yang kita sembah bukanlah Yahwe, Allah sesembahan bangsa Israel. Untuk kita bangsa yang bukan Yahudi, Tuhan Allah semesta alam memberikan Yesus Kristus sebagai sesembahan kita. Karena jika tidak tanpa pengorbanan Yesus, maka kita tidak akan selamat dan masuk kedalam Kerajaan Surga. Jika kita mau menyebut Elohim, berarti kita harus mengkaitkannya dengan Yahwe. Dan jika kita memakai juga kata Yahwe, maka dimanakah nama Yesus berada? Padahal sesungguhnya Allah telah memberikan Yesus Kristus bagi kita, umat bukan Yahudi. Dalam Kisah Para Rasul 4:12 dikatakan, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." Nama Yesuslah yang dapat menyelamatkan kita. Bukan nama Allah dan Yahwe. Tetapi nama Yesus yang dapat membawa kita untuk bertemu dengan Bapa (Yahwe) di surga. Dalam pujian dan dalam penyembahan seharusnya kita menyebut nama Yesus. Mengundang Dia hadir dalam penyembahan kita. Agar hadirat Tuhan menyelimuti kita ketika kita menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Itu yang harus kita lakukan setiap saat dan setiap waktu. Bukannya menyibukkan diri dengan memproklamirkan nama Elohim ke gereja-gereja dan seluruh umat Kristen untuk menyembah Tuhan dengan menggunakan nama Elohim. Saya rasa Tuhan Yesus tidak memperdulikan kita menggunakan nama Bapa, Roh Kudus, Elohim, Allah, Tuhan, Imanuel, Adonai, Yahwe dalam penyembahan kita. Yang Tuhan mau dari kita adalah, ketika kita menyembah Tuhan, hati dan pikiran kita harus focus kepadaNya. Mencari wajahNya dan memuji dan menyembahnya dengan hati nurani yang bersih.
Saya sarankan kepada gereja-gereja yang telah memakai nama Elohim, sebaiknya membuka diri anda. Jangan terfokus dengan nama Elohim, sebaiknya perbaikilah ibadah anda dengan lebih memfokuskan pada penyembahan yang benar dan yang berkenan dihadapan Allah. Dan bagi yang belum menggunakan nama Elohim, sebaiknya jangan terfokus dengan hal itu. Anda bisa menyembah Yesus dengan menyebut namaNya, atau menyebut nama Bapa. Bahkan nama Allah pun dapat anda sebut, asalkan ketika kita menyebut nama Allah, hati dan pikiran kita tidak memandang kepada allah umat Islam. Sebab jika kita menyebut nama Allah dengan pikiran kepada tuhan umat Muslim, maka nama Allah yang kita lontarkan itu tidak berkenan kepada Yesus, sebab allah dalam Islam adalah nama pribadi. Bukan merupakan suatu gelar. Jangan terkecoh dengan hal itu.

Tuhan Yesus memberkati kita semua…

SIAPA YANG DI KORBANKAN OLEH ABRAHAM? ISHAK ATAUKAH ISMAEL?

Saya pernah membaca pada sebuah website yang isi artikelnya menceritakan tentang Ishak dan Ismael. Inti dasar dari artikel tersebut ialah, ketika Tuhan memerintahkan Abraham untuk mengorbankan anaknya, Ismaellah yang dikorbankan menurut penulis artikel pada website tersebut. Tetapi saya juga yakin bahwa seluruh umat muslim yang ada di seluruh dunia meyakini bahwa Ismaellah yang di korbankan Abraham ketika Tuhan memerintahkannya untuk mengorbankan anaknya. Padahal alquran tidak menulis dengan jelas, siapa nama anak yang dikorbankan Abraham. Namun umat muslim berdalih bahwa Ismael yang dikorbankan, karena nabi Muhammad dan bangsa Arab adalah keturunan Ismael. Itulah sebabnya para pemuka agama islam selalu mengajarkan doktrin yang mengatakan bahwa Ismael adalah anak yang dikorbankan Abraham.

Sekarang saya akan menjelaskan dengan bukti yang akurat dari Kitab suci saya yaitu Alkitab, bahwa yang dikorbankan sebenarnya adalah Ishak. Saya menulis ini bukan hanya dari pikiran saya saja. Tetapi saya mempunyai bukti yang akurat dan pasti mengenai Ishak sebagai Korban dan juga anak yang sah dari Abraham serta anak perjanjian antara Allah dan Abraham. Saya yakin alquran tidak bisa menyanggah hal ini. Karena bukti yang di kemukakan alquran tidak jelas dan akurat.

Didalam Kitab Kejadian 15:13-16: “Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak. Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu. Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap." Pada ayat firman Tuhan diatas dikatakan nubuatan mengenai anak Abraham. Ketika nubuatan itu di firmankan Tuhan kepada Abraham, beliau belum mempunyai anak. Tidak ada Ismael maupun Ishak. Inilah buktinya, kita kembali lagi kepada ayat sebelumnya yaitu pada Kejadian 15:1-4: “Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."

Jika kita melihat nubuatan Tuhan atas keturunan Abraham, maka kita bisa menemukan, bahwa yang dimaksud dengan ayat “Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang banyak” adalah mengenai bangsa Israel. Bangsa ini merupakan keturunan dari Yakub, dan Yakub adalah keturunan dari Ishak. Dan Ishaklah anak Abraham yang menjadi inti dari nubuatan Tuhan tersebut. Nubuatan Tuhan itu telah nyata. Sebab bangsa Israel telah di perbudak oleh bangsa Mesir selama empat ratus tahun. Musa yang membebaskan bangsa itu untuk dapat bertemu dengan Tuhan, dan menyembahNya dengan tidak perlu takut kepada pemerintah Mesir. Nubuatan itu telah terlaksana dengan secara detil dan akurat. Melalui hal ini seharusnya pembaca bisa mengerti, bahwa Tuhan hanya berkenan kepada keturunan sah dari Abraham saja. Tetapi saya akan tetap memberikan penjelasan kepada anda tentang bukti yang telah saya terangkan diatas.

Sekarang mari kita kaji menurut alquran. Karena ga etis dong kalau saya hanya memberikan bukti dari Alkitab saja. Sebab masalah ini menyangkut tiga agama yang berbeda, yakni Yahudi, Kristen dan Islam. Walaupun Yahudi dan Kristen mengklaim hal yang sama bahwa yang dikorbankan Abraham adalah Ishak menurut kitab suci Taurat dan Injil. Dalam alquran kitab QS 37:101-103: “Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah keduanya)”.

Ada perbedaan pendapat mengenai Ismael. Baik umat muslim maupun Alkitab. Sebab Alkitab menubuatkan Ismael didalam Kejadian 16:11-12: “Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya”. Jika alquran QS 37:101-103 menceritakan tentang Ismael, maka itu sangat bertentangan dengan Alkitab dalam Kejadian 16:11-12. Sebab Ismael yang dinubuatkan Tuhan Allah dalam kitab Kejadian adalah seorang pemberontak yang suka berantem dan berperang. Jadi pandangan umat muslim dalam mengartikan QS 37:101-103 sebagai Ismael adalah salah besar. Sebab hanya Ishaklah yang berprilaku baik dan sopan. Jika Ismael berprilaku baik dan sopan, maka mungkin Sara tidak akan mengusir Ismael dan ibunya.

Anda pasti telah mengerti bahwa ayat alquran yang menceritakan tentang Abraham mengorbankan puteranya adalah Ishak bukan Ismael. Sebab ada dua bukti yang sah yakni Alkitab dan quran. Hanya Ishaklah anak yang soleh dan berbakti kepada orangtua. Alkitab tidak pernah menceritakan kenakalan Ishak. Dan alquran tidak pernah menceritakan kenalan Ishak pula. Sedang Ismael adalah seorang pemberontak yang lakunya seperti keledai liar.

Mari kita kaji kembali soal anak Abraham yang sah. Kita semua tahu, baik umat Yahudi, Kristen dan Islam, bahwa Ishak lahir dari Sara istri sah Abraham seorang perempuan merdeka, sedangkan Ismael, lahir dari Hagar, budak Sara. Ketika Abraham meminta anak kepada Tuhan, apa yang Tuhan katakan? "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." Perkataan anak kandung yang di ucapkan Tuhan Allah kepada Abraham menitikberatkan kepada anak sesungguhnya yang lahir dari istri yang sah. Kita pasti juga mengerti akan hal ini. Peraturan pemerintah pun mengatur hal ini. Maka dapat dipastikan bahwa hanya Ishaklah anak kandung Abraham. Dan berhak menjadi ahli waris dan menerima perjanjian Allah dengan Abraham. Sebab Tuhan telah berkata seperti itu…

Sekarang mari kita masuk kedalam inti dari artikel ini. Yaitu pengorbanan putera Abraham. Umat muslim memperdebatkan mengenai Kejadian 22:2: “Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Perkataan anak yang tunggal pada ayat diatas menurut umat islam adalah sangat ganjil. Sebab anak Abraham ada dua yaitu Ismael dan Ishak. Jika Ishak tidak ada, maka Ismaellah anak tunggal dan jika Ismael meninggal, maka Ishaklah anak tunggal. Itulah persepsi umat muslim. Tetapi mereka tidak melihat ayat-ayat yang lain dalam kitab Kejadian. Mengapa Ishak disebut anak tunggal? Karena pada saat Tuhan berfirman kepada Abraham, hanya ada Ishak disana. Ismael dan ibunya telah di usir oleh Sara istrinya. Lagipula yang disebut dengan anak yang sah adalah anak yang lahir dari pernikahan yang sah dihadapan Tuhan. Sara adalah istri yang sah dari Abraham. Ketika dia dipanggil Tuhan untuk keluar dari tanah kelahiran menuju negeri yang Tuhan janjikan, Abraham telah menikah dengan Sara. Dan itu merupakan pernikahan yang sah. Sedangkan Hagar merupakan gundik dari Abraham. Adat zaman dahulu kala sewaktu Abraham masih hidup, ketika seorang istri tidak dapat memberikan seorang anak kepada suaminya, maka dia berhak memberikan budaknya sebagai istri pengganti untuk memperoleh seorang anak, dan anak yang dilahirkan oleh budaknya itu akan disebut anak tuannya. Dalam hal ini Sara istri Abraham.

Anak sah Abraham hanya satu. Tidak ada lagi. Lagipula Tuhan Allah berkata, “melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." Pengertian anak kandung disini adalah anak yang lahir dari istri yang sah dalam pernikahan. Sedangkan anak yang diluar pernikahan adalah bukan anak kandung. Hagar bukanlah istri Abraham yang sah, ia hanya seorang gundik. Jadi Ismael bukanlah anak kandung Abraham. Itulah mengapa ketika Tuhan berkata, “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi”, Tuhan berbicara mengenai anak kandung Abraham, dalam hal ini Ishak. Sebab anak sah Abraham adalah Ishak dan hanya satu-satunya saja. Jadi sangat pantas sekali jikalau Tuhan berfirman “Ambillah anakmu yang tunggal itu” sebab hanya Ishak satu-satunya anak Abraham.

Jika umat muslim masih tidak mau menerima hal ini, maka kita bisa melihat bahwa sebenarnya istri dari Abraham ada tiga. Sara istri sahnya, dan Hagar serta Ketura adalah gundiknya. Tetapi kenapa bukan anak-anak dari Ketura yang di korbankan oleh Abraham? Sebab seperti yang rasul Paulus katakan dalam Galatia 4:24-26: “Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar -- Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab -- dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita”. Apa yang rasul Paulus katakan telah terbukti. Memang kedua keturunan ini yang selalu berselisih. Masing-masing merasa yang paling benar. Tetapi hanya satu yang berkenan kepada Allah, yaitu orang-orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi…

Umat muslim selalu menghina dan iri kepada bangsa Yahudi, yang berdarah murni Abraham. Umat keturunan Ismael ini selalu mengklaim bahwa kitab Taurat dan Injil telah diubah oleh umat Yahudi dan Kristen. Padahal itu tidak terbukti sama sekali. Itu hanyalah dasar dari kebencian mereka kepada bangsa Israel dan umat Kristiani. Mereka iri sebab hanya bangsa Israel yang selalu di berkati Tuhan. Dari zaman dahulu kala sampai sekarang, umat Israel tidak pernah tersisihkan. Sebab tangan Tuhan tidak pernah jauh dari mereka. Bangsa Israel tidak pernah perduli dengan kelahiran nabi baru seperti yang diceritakan dalam alquran yang katanya pergi ke tanah Arab untuk membunuh nabi yang bukan berasal dari Israel. Anggapan itu salah besar. Mereka (bangsa Israel) berada ditanah Arab bukan untuk membunuh nabi Muhammad. Mereka tinggal disana, sebab di tanah Kanaan sudah tidak ada lagi tempat tinggal. Seluruhnya telah di hancurkan oleh bangsa Romawi. Dan bangsa Israel telah di usir dari negerinya sendiri. Jadi tanpa alasan mereka tinggal di Arab. Hanya untuk mencari tempat tinggal yang layak bagi mereka.

Melalui penjelasan-penjelasan diatas, saya harap anda bisa mengerti dan tahu akan kebenaran firman TUhan dari Allah yang hidup didalam Yesus Kristus. Sebab walaupun banyak orang yang dapat membaca firman Tuhan dalam Alkitab, tetapi mereka tidak dapat mengerti apa yang mereka baca. Sebab firman Tuhan itu ya dan amin. Serta tidak dapat diselami dengan akal dan pikiran manusia. Bacalah kitab suci Alkitab dengan penuh kerinduan mencari Tuhan. Serta berdoa kepada Tuhan, agar ketika anda membaca ayat per ayat dalam Alkitab, anda dapat mengerti isinya dengan pasti..

Namun yang pasti yang telah diperdebatkan oleh umat Yahudi, Kristen dan Islam mengenai siapa yang dikorbankan Abraham ketika Tuhan memerintahkan dia untuk mengorbankan anaknya, adalah bukan kedua-duanya. Bukan Ismael dan juga bukan Ishak. Yang dikorbankan oleh Abraham adalah seekor domba jantan…


Tuhan Yesus memberkati…

APAKAH NAMA YESUS ADALAH ISA ?

Bagi umat Islam nabi Isa almasih adalah nabi yang besar yang membawa kitab Injil bagi bani Israel. Dan mereka mengakui bahwa Isa dan Yesus adalah dua pribadi yang sama. Padahal jika kita mempelajari dengan seksama mengenai kedua cerita tersebut, Yesus dalam Alkitab dan Isa dalam alquran, maka kita dapat menemukan banyak sekali perbedaan yang mencolok dari keduanya. Bila disinggung dari segi nama pun Yesus dan Isa sangat berbeda sekali.

Dalam bahasa Ibrani nama Yesus adalah Yesua. Antara Yesus dan Yesua hanya ada sedikit perbedaan ucapan dan tulisan. Itu hanyalah masalah pada logat di daerah-daerah tertentu saja. Seperti yang telah terjadi antara Yesus dengan Jesus. Dalam bahasa Inggris Jesus berarti Yesus. Dan Jesus Christ yang berarti Yesus Kristus. Pengucapan antara bahasa Ibrani, Inggris dan Indonesia tidak jauh berbeda.

Bila kita melihat dari segi alquran, kata Isa dalam alquran yang diartikan oleh umat muslim sebagai Yesus Kristus yang membawa kitab Injil ke dalam dunia, sangat berbeda sekali. Baik tulisan maupun pengucapannya. Kita melihat disini bahwa nabi Isa ditulis tanpa memperdulikan pengucapan dan tulisan dari bahasa aslinya yaitu Ibrani. Apakah ini memang membuktikan bahwa Muhammad adalah buta huruf, sehingga dia tidak dapat menulis Yesua dengan benar. Saya rasa tidak. Logikanya adalah kalau Muhammad buta huruf, dia mempunyai telinga dan mulut. Ketika alquran dicatat oleh sahabat-sahabatnya atau ketika dia mewahyukan firman Tuhan kepada umatnya, kalau dia mendengarkan dengan benar wahyu Alloh itu, maka dia pasti akan mengucapkan kata Yesua dengan benar. Tetapi kenapa yang keluar justru nama Isa? Apakah Muhammad juga tuli ? atau sahabat-sahabatnya yang telah mengganti kata Yesua menjadi Isa?

Padahal dalam bahasa Arab, nama Yesua adalah Yasu atau Yasua. Jadi jika nama Yesus Kristus dalam bahasa Indonesia, Yasū ̀a almasih dalam bahasa Arab. Nama ini telah di pergunakan oleh umat Kristiani di Arab, pada zaman Muhammad lahir sampai sekarang ini. Jadi sebenarnya tidak ada perubahan nama dalam Alkitab, justru alquran yang merubah nama itu. Bangsa arab yang beragama Kristen telah menyembah Yesus jauh sebelum Muhammad lahir. Namun hanya merupakan segelintir orang saja. Dan itu hasil dari pemberitaan Injil oleh para Rasul-Rasul Kristus. Salah satunya adalah Paulus.

Mengapa alquran dan Muhammad merubah Yesus menjadi Isa? Apakah untuk menjadikan keindahan dari pembacaan alquran yang menyerupai pembacaan syair. Memang alquran merupakan kitab suci yang bernada. Pembacaan alquran harus dengan intonasi-intonasi tertentu yang menjadikan alquran sajak yang indah bagi umat muslim. Demi keindahan sajak firman Tuhan itulah, maka Muhammad mengganti nama Yesus dengan Isa. Sehingga terdengar lebih indah ditelinga umat muslim.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil dalam artikel ini adalah, bahwa nama Yesus dalam bahasa Arab adalah Yasū ̀a, bukan Isa. Nama Isa adalah perubahan yang dilakukan Muhammad dalam memperindah syair kitabnya. Juga bukan karena itu Yesus dan Isa berbeda. Dalam cerita mereka pun berbeda sekali. Yesus yang adalah Juruselamat dunia yang telah menyelamatkan dunia dari kutuk dosa, sedangkan Isa merupakan seorang nabi Alloh saja. Tanpa adanya penebusan dosa. Dia hanya manusia biasa yang memberikan kitab Injil bagi bani Israel.

Saya harap anda jangan terkecoh dengan Yesus dan Isa. Mereka adalah dua pribadi yang berbeda. Tidak sama. Bagi yang mencari keselamatan yang pasti dan sungguh-sungguh, carilah Yesus Kristus. Sebab hanya Dia yang dapat menyelamatkan manusia dari lubang Neraka. Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.


Tuhan Yesus atau Yasū ̀a almasih memberkati anda semua…

Sabtu, 15 Januari 2011

INGAT… ISTRI DARI LOT!

Mengingat ancaman akan adanya malapetaka dunia, kita harus yakin, bahwa tidaklah cukup apabila hanya memalingkan diri dari apa yang nampaknya dosa. Persoalannya lebih rumit. Tidak salah kalau Kristus berkata, bahwa kita harus di bebaskan dari semua ikatan-ikatan dan lekatan-lekatan yang palsu. Dapat dilihat dari nasib istri Lot yang mengejutkan. Padanya dijanjikan bantuan oleh para malaikat, seorang malaikat bahkan memegang tangannya dan menghantarnya keluar dari kota sebelum penghancuran terjadi. Allah berkehendak menyelamatkan dia, tetapi ia telah binasa, berubah menjai tiang garam. Apabila Kristus berkata-kata kepada murid-muridNya mengenai Akhir zaman, maka Dia berkata demikian juga kepada kita: “Ingat Istri Lot”, (Lukas 17:32).
Kita sedang diancam dengan hujan api, yang tak dapat dibandingkan dengan api dan belerang yang turun diatas Sodom dan Gomora. Apakah yang dapat kita pelajari dari nasib istri Lot? Yesus memberikan kepada kita penjelasan sebagai berikut didalam kitab Lukas 17:33, “Barangsiapa yang berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya”. Sesungguhnya ia telah kehilangan nyawanya, sebab ia memegang erat-erat hidupnya dan apa saja yang berarti baginya. Mengingat akan adanya bencana yang mengancam, sangat penting untuk kita memutuskan sama sekali semua ikatan-ikatan dengan dunia, dengan semua yang berarti hidup bagi kita, apabila kita hendak menyelamatkan nyawa kita.
Dalam peristiwa istri Lot, ia tidak mematahkan hubungan itu sebelumnya. Secara manusia dapat di terima, bahwa ia membalikkan diri sekali lagi. Mungkin mengingat rumah dan miliknya dan khawatir akan kehidupan anak-anak menantunya yang tertinggal di belakang. Lalu mengapa ia menerima hukuman yang dahsyat itu? Mati dan bukan di selamatkan dari kebinasaan? Jawabannya adalah karena ia bertindak tanpa menghiraukan perintah Allah dan kehendakNya. Apabila Allah memberikan suatu perintah, gimana respon kita kepada Allah ketika kita mendengarnya? mentaatiNya atau tidak.. Tuhanlah yang memerintahkan mereka melalui para malaikat, “Jangan menoleh kebelakang atau berhenti dimanapun dalam lembah ini” (Kejadian 19:17). Tetapi ia tidak dapat melepaskan diri dari ikatan keluarga, dan harta miliknya. Mungkin ia menyakinkan diri sendiri, sebagaimana sering kita perbuat dalam keadaan yang sama dengan kita, bahwa yang menyebabkan ia berpaling adalah kasih sayangnya terhadap anak-anak menantunya, atau terhadap harta milik yang Tuhan pernah karuniakan kepadanya. Namun Allah sama sekali tidak perduli dengan alasan-alasan yang saleh itu, yang nampaknya akan membenarkan tindakan-tindakan diri sendiri. Allah hanya mengajukan satu pertanyaan kepada kita: “Apakah engkau bertindak sesuai dengan kehendak dan perintahKu, atau apakah engkau mengikuti kehendak dan keinginanmu sendiri?”. Tidak peduli betapa indah nampaknya jalan kita, tetapi itu semua adalah salah jika bertentangan dengan kehendak dan perintah Allah. Sebab dalam pandangan Allah hanyalah ketaatan kita yang berlaku. Ketaatan itu merupakan bukti bahwa kasih kita hanya mencari Tuhan saja.
Pada waktu penghakiman, yang dapat diselamatkan hanyalah mereka yang sanggup menyingkirkan segala sesuatu yang merintangi keselamatannya, yaitu perbuatan kita yang selalu mengandalkan kehendak dan keinginan diri sendiri. Apabila Yesus berbicara kepada murid-muridNya untuk mengingat istri Lot, Dia khusus menyinggung perintahNya: “Lepaskanlah hidupmu!”. Dengan perkataan ini Dia bermaksud agar kita melepaskan semua yang kita gemari dan pegang erat-erat.
Bagaimana dapat kita ceritakan apabila kita terikat pada sesuatu dan bagaimana dapat kita mengenalnya? Hal itu tidak sukar, karena ayat Alkitab berkata: “Dimana hartamu, disitu hatimu”. Kita harus bertanya pada diri sendiri: “Apakah yang pertama-tama aku ingat pada waktu bangun pagi? Apakah yang aku pikirkan pada waktu pergi tidur? Apa yang mengkhawatirkan hingga aku tidak dapat tidur? Apa yang kukerjakan dengan waktuku yang sisa dan dengan uangku? Adakah aku kehilangan sesuatu yang sangat kesayangi? Misalkan, teman-teman, kesukaan, uang, harta, benda pusaka, pekerjaanku, reputasiku, popularitasku, atau hak-hakku?”.
Perintah Yesus: “Lepaskanlah hidupmu! Serahkanlah! Biarkanlah!” merupakan perintah-perintaNya berdasarkan kasih, kata Yesus tahu, bahwa hanya apabila kita kehilangan hidup kita, maka barulah tersedia tempat bagiNya, dan pada waktu itu pula barulah Dia dapat membagikan hidupNya yang suci yang akan menopang dan memimpin kita. Apabila kita berpegang teguh kepada berhala kita, itu membuktikan bahwa kita tidak mengasihi Allah diatas segala sesuatu, bahwa kita tidak bersedia hidup bergantung sepenuh kepadaNya, sebagai rasa terima kasih untuk cinta kasihNya. Karenanya, salah kita sendiri apabila kita dipisahkan daripadaNya dan dari sumber kehidupanNya dan dari kasihNya yang menyelamatkan.
Penting untuk mengenal waktu dimana kita sedang hidup. “Jagalah dirimu supaya hatimu jangan disesatkan” (Lukas 21:34), sebab engkau ingin mengikut jalanmu dan keinginanmu sendiri, sehingga engkau melawan kehendak Allah yang dapat berarti penderitaan atau sesuatu yang merugikan engkau. “Berjaga-jagalah! Jangan biarkan Aku datang menjumpai engkau tidak bersedia sedang berpesta pora, bermabuk-mabukan, sibuk dengan persoalan hidup ini, sama seperti orang dunia. Berjaga-jagalah senantiasa!” (Lukas 21:34-36)
Biasanya kita tidak mengenali adanya ikatan-ikatan, sampai sudah terlambat pada saat dimana ikatan itu menjerat kita kuat-kuat dan mengakibatkan didalam kita kematian badani dan rohani. Dengan alasan itu Yesus berulang kali memperingatkan kita untuk senantiasa waspada dan berjaga-jaga. Yang berarti memohon akan terangNya, karena dengan demikian akan jelas bagi kita dimana letak bahaya itu. Dengan kasihNya yang mendalam, Yesus rindu menolong kita selama masa kesukaran. Itulah sebabnya mengapa Dia memohon dengan sangat kepada kita dalam menghadapi malapetaka yang akan datang.


“Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan ANAK MANUSIA”
Lukas 21:36

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer