Rabu, 01 Desember 2010

MARYAM IBU ISA BUKANLAH MARIA IBU YESUS

Perdebatan mengenai Maryam ibu Isa AS dengan Maria ibu Yesus sudah terjadi bertahun-tahun yang lalu sampai sekarang. Namun tidak pernah menemukan titik temu antara Kristen dengan Islam mengenai masalah ini. Umat Islam mengklaim bahwa Maryam dengan Maria merupakan orang yang sama. Sedangkan umat Kristen menentang hal itu.
Bukan tanpa alasan umat Kristiani menentang bahwa Maryam bukanlah Maria Ibu Yesus yang tercatat dalam Alkitab, sebab Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa nama Ibu Yesus adalah Maria. Tetapi Maria bukanlah saudara Harun yang berada jauh pada masa Musa. Sedangkan Maryam merupakan sosok yang berbeda dengan Maria. Dia hidup pada masa Musa dan harun. Lihatlah Kitab QS. Maryam 28, ’Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina’.Namun, umat islam menyangkal ayat ini. Mereka mengatakan, itu merupakan sebuah panggilan kepada Maryam. Tetapi lihatlah dengan teliti, dikatakan disana, ‘Hai saudara perempuan Harun’, jelas sekali ayat tersebut mengatakan bahwa Maryam saudara Harun. Sebab tidak ditulis ‘Hai Keturunan Harun’ atau ‘Hai anak Harun’. Karena seperti yang dituduhkan oleh Muhsin, penulis artikel ini, bahwa Alkitab pun menulis hal seperti itu. Contohnya:
Mat. 3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Luk. 3:7 Lalu ia berkata kepada orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya: "Hai kamu keturunan ular beludak! Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri dari murka yang akan datang?
Walaupun ayat-ayat itu merupakan kata-kata kiasan untuk orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, namun tidak dikatakan sebagai seorang saudara. Maksud Yohanes berkata demikian ‘keturunan’, itukan berarti bahwa mereka mempunyai silsilah keluarga yang tidak baik. Yang jahat dimata TUHAN.
Sedangkan ayat Al-quran QS. Maryam 28, jelas sekali mengatakan bahwa Maryam adalah adik perempuan dari Harun. Itu bukan merupakan kata kiasan. Tetapi merupakan kata dengan arti yang sebenarnya.
Ayat selanjutnya pun mengatakan dalam QS. Maryam 28, ‘ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina’. Juga sangat jelas sekali mengatakan bahwa Maryam adala anak dari Imran, yaitu ayah Musa dan Harun. Sebab jelas sekali bahwa ada satu kemiripan antara imran dan amran dalam Alkitab sebagai ayah Musa dan Harun. Lihatlah lagi dalam QS. Maryam [36] ‘Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk’. Dalam kalimat ‘dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan’, menjelaskan bahwa Maryam mempunyai saudara laki-laki. Dia tidak sendiri. Sudah pasti saudara laki-laki dari Maryam adalah Harun. Karena pada ayat 28 telah dikatakan ‘Hai saudara perempuan Harun’. Tidaklah mungkin ibunya berkata ‘dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan’, jikalau dia tidak mempunyai anak lain selain Maryam. Sebab dia membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini adalah anak laki-laki.
Kenapa saya katakan demikian? Sebab istri Imran sangat menginginkan hadirnya seorang anak perempuan. Begitu rindunya dia untuk menimang seorang bayi perempuan, sampai dia pun bernazar kepada Tuhannya. Secara logika, Jika seseorang sampai bernazar kepada Tuhan demi sesuatu yang diharapkannya tercapai, berarti sesuatu itu sangat diidam-idamkannya. Nazar itu seperti janji seseorang kepada Tuhan, demi mengharapkan apa yang diinginkannya tercapai. Jadi karena Imran telah mempunyai dua orang anak laki-laki yaitu Harun dan Musa, maka istrinya merindukan seorang anak perempuan sebagai pelengkap dalam rumah tangganya. Cerita nazar istri Imran yang merindukan seorang anak perempuan juga mirip dengan cerita Samuel, dalam kitab I Samuel 1:1-28. Dalam ayat ke 9-11 dikatakan ‘Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya’.Hana bernazar kepada Tuhan, agar dapat melahirkan seorang anak laki-laki. Kenapa anak laki-laki dan bukan perempuan? Sebab, Hana merupakan seorang perempuan mandul. Jikalau dia hanya dapat melahirkan seorang anak saja, maka dia harus melahirkan seorang anak laki-laki. Karena anak laki-laki bagi bani Israel memegang peranan penting dalam adat istiadat bangsa Israel. Yakni sebagai pemegang nama keluarga.
Pada kisah selanjutnya dalam ayat 24-28 dikisahkan, ‘Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu. Setelah mereka menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli; lalu kata perempuan itu: "Mohon bicara tuanku, demi tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat tuanku untuk berdoa kepada TUHAN. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka aku pun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN." Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN’.
Kisah Samuel ini, mirip dengan kisah Maryam. Kedua orangtua mereka sama-sama bernazar ketika menginginkan seorang anak. Tetapi istri Imran menginginkan anak perempuan sedangkan Hana menginginkan anak laki-laki. Kemudian ketika anak mereka lahir, maka diserahkan ke dalam Rumah Tuhan untuk menjadi hamba Tuhan disana. Samuel diserahkan kepada Imam Eli sedangkan Maryam kepada Zakaria. Apakah ini sebuah kebetulan atau tidak? Atau mungkin Al-quran salah dalam menyadur cerita nabi-nabi bangsa Israel. Agar bisa diterima oleh kalangan ahli kitab, maka Muhammad menggabungkan cerita Samuel dengan keluarga Musa.
Kemudian kenapa masyarakat kampungnya berkata ‘Hai saudara perempuan Harun’ bukan ‘Hai saudara perempuan Musa’, Padahal Musa pada saat itu telah lahir? Jawabnya, karena berdasarkan urutan lahirnya Harunlah yang lebih tua dari pda Musa. Seperti adat di Indonesia pun, anak tertua yang menjadi kunci dalam pemanggilan. Contoh, bila anak yang tertua bernama ‘Joko’, maka masyarakat sekitar pasti memanggil adiknya dengan sebutan adik Joko. Itu juga yang terjadi pada Maryam, karena dia merupakan adik yang paling kecil dan Harun kakak yang tertua, maka dia disebut dengan ‘saudara perempuan Harun’. Apalagi Musa pada saat itu tidak bersama-sama dengan mereka. Musa berada dalam istana Firaun di Mesir. Jadi hanya ada mereka berdua, Harun dan Maryam.
Jelaslah apa yang telah di debatkan oleh banyak kalangan, baik Kristen maupun Islam mengenai Maryam Ibu Isa. Bahwa Maria Ibu Yesus bukanlah Maryam Ibu Isa. Seperti Isa dan Yesus merupakan dua pribadi yang berbeda, begitu pula dengan Maryam dan Maria, merupakan dua pribadi yang berbeda pula. Bagi umat Kristiani jangan terkecoh dengan hal ini. Maria dan Maryam sangat berbeda. Firman Tuhan yang menjadi buktinya. Dan Al-quran tidak dapat menyanggah hal ini..
Tuhan Yesus memberkati…

10 komentar:

  1. exodus 15:20
    maryam adalah adik dari harun dan musa

    1 chronicles 6:3
    harun, musa, maryam adalah anak imran

    BalasHapus
  2. Trus di alquran ada ayat menyatakan Isa anak maryam, berarti isa itu keponakan musa?? sedangkan dalam islam nabi isa ratusan tahun hidup setelah nabi musa. Maaf, tafsir anda terhadap maryam di quran super ngawur. Baca secara menyeluruh.

    BalasHapus
  3. Hahha..klo nggk tau nggk usah ngarang..musyrik

    BalasHapus
  4. Anda itu menafsirkan kitab Anda saja sudah salah, janganlah menafsirkan Al-Quran dengan yang bukan kitab Anda. Itu sebuah kebodohan yang nyata.

    BalasHapus
  5. ISA ALMASIH (Alquran) adalah PRIBADI YG SAMA dengan YESUS KRISTUS (Alkitab)...tapi.... dengan DESKRIPSI yg BERBEDA..
    SAKING BEDANYA, maka salah satu haruslah SALAH..tidak mungkin ke-dua²nya adalah Salah/Benar...

    Pertanyaannya :
    YG MANAKAH YG SALAH ?
    * Yesus (Alkitab) yg BENAR
    ...atau...
    * Isa Almasih (Alquran) yg SALAH??

    BalasHapus
  6. Emang benar ALLAH KRISTEN dan ALLAH ISLAM sangat berbeda
    Nabi isa dan YESUS jga jauh berbeda .

    BalasHapus
  7. Apa benar ada nama maria jgn2 ada kesalah di LAI

    BalasHapus
  8. IESOUN ANAK MARIAM

    .

    BalasHapus
  9. Harun disitu beda dgn nabi Harun zaman nabi Musa... Ingat setiap zaman dan periode pst ada org yg nama nya sama tp beda org... Org Kristen menterjemahkan Al Qur'an seenak jidatnya

    BalasHapus

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer