Rabu, 24 Februari 2010

BAPA DI SURGA


Sampai hari ini kita masih terus berjuang untuk hidup, untuk mengisi hidup ini dengan ketekunan-ketekunan dan pengabdian dan cinta kita dipulihkan dari hari kehari kepada Tuhan dan itu memerlukan perhatian yang serius dari diri kita. Serius dan mengabaikan perkara-perkara lain. salah satunya adalah ibadah. Ibadah adalah sarana yang paling efektif dalam kebutuhan kehidupan yang sebenarnya. Ada berbagai macam bentuk ibadah: ada ibadah Minggu, ibadah Persekutuan, dan ibadah Keluarga, dan ibadah yang dilakukan secara pribadi. Fokus tertinggi dan terutama adalah tiap-tiap orang Kristen harus memahami, mengerti, mengetahui, mengalami, memiliki yang namanya Bapa disurga. Karena apabila kita memahami, mengalami Bapa disurga, kita mempunyai hubungan yang akrab, maka kita akan mendapatkan ketenangan yang sesungguhnya. Mazmur 62:2: “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku”. Ketenangan dan keselamatan adalah kebutuhan semua mahluk dibumi, dan dua hal ini tidak ada dan tidak dimiliki oleh lembaga apapun dimanapun diseluruh dunia, kecuali hanya ada didalam Bapa.

Sebenarnya apabila kita mengetahui hal ini, maka tidak akan terjadi kekacauan, ketidaktenangan, sehingga setiap orang mencari ketenangan, kepuasan diri, mencari hal-hal yang lain. apabila orang sudah mulai gelisah, tidak tenang dirumah, itu sebenarnya adalah orang yang tidak ada hubungannya dengan Bapa. Contoh: disaat kita mengalami sakit atau anak kita terkena pilek saja kita sudah gelisah dan mencari dokter mana yang baik. Uang belanja sudah habis, ibu-ibu mulai gelisah, sudah bingung. Dirumah saling menyalahkan satu dengan yang lain. Apabila tidak ada ketenangan dalam ekonomimu, itu tanda kurang dekat dengan Bapa. Untuk ibadah saja kita datang kalau kondisi tubuh ini baik, coba saudara berpikir berapa banyak dari saudara apabila demam saja sudah tidak mau ke Gereja, atau hanya pilek saja sudah tidak beribadah lagi. Itu tanda bahwa kehidupan Bapa tidak ada dalam dirinya. Karena apabila kita bertemu Bapa, maka semua sakit penyakit akan sembuh.

Matius 5:1-12 adalah berjudul kotbah diatas bukit yang isinya tentang hal berbahagia. Sebenarnya pasal ini menunjukkan bahwa kita mempunyai Bapa. Matius 5:44-55: ”Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar”. Ayat 48 “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Matius 6:26: “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” ayat 32 “Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu”. Ayat 6 “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”. Ayat 8 “Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya”. Kenapa Yesus menegaskan dan menekankan hal ini, ternyata kalau berbicara tentang Bapa berarti itu berbicara tentang otoritas tertinggi dari semua yang tinggi, Bapa memiliki sifat-sifat yang menjadi pelajaran yang harus kita kejar supaya kita juga memilikinya. Paulus menulis kepada kita bahwa “Roh Kudus itu adalah jalan untuk kita bisa masuk kepada Bapa”. Untuk mencapai kebapaan ini kita harus berada dalam jalan Bapa, jalan Tuhan Yesus menuju keselamatan dan jalan didalam Roh Kudus membawa kepada kesempurnaan.

Sifat Bapa yaitu Dia tidak sebagai Hakim. Tetapi Dia sebagai pengawas dalam hidup kita. Disaat kita berada dalam dosa yang dalam, kebejatan moral, Bapa mengawasi kita dengan harapan suatu saat kita akan berubah menjadi baik. Kalau kita perhatikan dalam kehidupan secara umum, bahkan ini menjadi kalimat sindiran; kenapa orang jahat lama matinya, tetapi orang yang baik cepat sekali dipanggil Tuhan! sindiran ini ada benarnya; bahwa Bapa mengharapkan orang yang jahat itu bisa berubah menjadi baik. Untuk masalah kematian Bapa disurga yang mempunyai hak untuk menentukan. Semua kita harus memiliki sifat Bapa yaitu mengawasi, bukan menghukum. Apabila kita sudah menjadi pengawas untuk diri sendiri maka semua menjadi aman, semua menjadi tentram. Tidak lagi saling menyalahkan, saling memojokkan, saling menunjuk, karena kita memiliki sifat Bapa. Kalau kita melihat orang berbuat salah atau berbuat dosa, jangan mata kita ikut berbuat dosa, mulut kita ikut berdosa untuk menyalahkan, menghakimi, supaya kita tidak berdosa. Tugas kita adalah mengingatkan, dan mendoakan. Seperti halnya dalam Kitab Kejadian yang menceritakan tentang Kain. Kain manusia jahat, pembunuh, tetapi apabila ada orang yang bertemu dengan dia dan membunuhnya, maka orang itu dua kali lebih jahat dari Kain. Kalau ada orang berbuat salah dan kita turut menyalahkan, maka kita lebih bersalah lagi. Dunia buat kesalahan, Bapa hanya mengawasi sampai pada waktunya akan terjadi perubahan.

Ada dua hal yang perlu kita perhatikan, yaitu: pertama, kita menyalahkan diri sendiri, kedua, kita menyalahkan orang lain. Semua itu tidak benar. Waktu orang-orang Israel mendapatkan seorang perempuan berbuat zinah, lalu diserahkan kepada Tuhan Yesus untuk perempuan ini dilempari dengan batu sampai mati, akhirnya Bapa tampil dalam diri Yesus dan berkata “Siapa dari kalian yang tidak pernah berbuat dosa yang lebih dulu melempar perempuan ini dengan batu!. Semua orang meninggalkan perempuan itu dan Yesus pun berkata: “Aku juga tidak menghukum kamu, pulanglah, jangan berbuat dosa lagi”.



NB : ada sebuah ebook yang mengenalkan kita kepada Tuhan yang benar dan layak disembah. Anda bisa membelinya dan membacanya. Kliklah http://tinyurl.com/lbzv2n untuk mendapatkannya.


1 komentar:

  1. Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso

    BalasHapus

Search Engine

Pengikut

Artikel Populer